⏩ 00:03 ⏩

3.8K 624 111
                                    

"Han, Vin, jadi nemenin gue ke panti kan?" tanya Hangyul melalui group call yang menghubungkannya dengan kedua temannya. Saat ini Hangyul sedang memasang kemeja biru garis-garis kesukaannya, bersiap untuk berangkat ke panti asuhan tempatnya dibesarkan.

"Jadi! Lo mau bareng gue gak kesananya?" tanya Yohan yang sedang sibuk mencari kunci motor di seberang sana.

"Gue kayaknya minta anter abang gue aja, mau bawa banyak kardus nih soalnya." Hangyul melirik singkat kardus-kardus besar berisi bertulisan nama merek jajanan terkenal yang sangat disukai anak-anak itu.

"Oh, yang kardus ciki ya? Gue aja kali yang bawain, nanti gue bareng Bang Kookheon kesananya." tawar Yuvin pada Hangyul. Kakak sepupunya itu pasti membawa mobil, jadi Hangyul bisa menitipkan kardus-kardus itu pada mobil Kookheon.

"Wah serius? Makasih ya Vin, kalo gitu nanti ambil aja ke rumah gue."

"Siap, 1 jam lagi gue sampe ya. Nemenin Bang Kookheon meeting dulu."

"Oke, nanti kabarin aja ya kalo udah nyampe."

"Gyul, jadi bareng gue gak lo?" tanya Yohan yang kali ini sudah dengan kunci motor di genggamannya.

"Boleh deh, gue nebeng ya Han."

"Oke, ini gue langsung ke rumah lo ya."

"Lah pagi amat? Ini baru jam 8 loh." sindir Hangyul pada Yohan, tidak biasa anak itu mau berangkat pagi tanpa alasan yang pasti.

"Kan gue sengaja pengen kesitu pagi-pagi, biar bisa liat muka cakep sohib gue yang bernama Lee Hangyul."

"Yohan..."

"Oke, gue mau numpang sarapan."

"Ck, dasar." Hangyul menggelengkan kepalanya pelan, sudah yakin jika temannya yang satu ini menganut 'ada udang dibalik batu'.

"Biarin, kan emak lo juga yang biasa nyuruh gue makan dulu, weeek." ejek Yohan sambil menjulurkan lidahnya, yang jelas tidak akan terlihat oleh Hangyul yang berada di seberang telpon.

"Yaudah buru kesini, bawel. Kalo gak, makanannya gue kasihin kucing tetangga."

"Syalan. Yodah gue berangkat dulu gais."

"Hm." balas Hangyul irit.

"Dih, bilang hati-hati kek Yohan ganteng, gitu."

"Titi DJ." kata Yuvin tak acuh.

"Wih, Yuvin emang paling mengerti gue."

"Apa? Orang gue cuman nyebut nama artis."

"HAHAHAHA." tawa Hangyul dan Yuvin bersamaan.

"Babik. Yaudah gue cabut beneran, jangan kangen. Babai." Yohan pun menutup sambungan telponnya.

"Lo gak nemenin Bang Kookheon, Vin?"

"Ini lagi nemenin. Sambil telponan sama lo." suara Yuvin pun berubah menjadi berbisik.

"Bukannya lagi meeting?"

"Iya, meeting alias ketemuan sama calon pacarnya sendiri. Gue lagi jadi obat nyamuk ini."

PLAKK!

"Aduh bangsat sakit! Eh, yaudah si kan gue diem bang!" suara yang semula berbisik berubah menjadi lantang.

"Lo bacot sih, Vin." ejek Hangyul.

"Yaudah iya gue diem, elah bang gitu ae ngamuk. Yaudah Gyul gue matiin dulu telponnya, mulut gue diancem mau dijahit sama Bang Kookheon."

"Oke, ketemuan satu jam lagi yak."

time lapse ; seungyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang