Melawan Dewa

44 4 0
                                    

Shura dan Genta mulai menyerang dengan cepatnya
Dari tempat awal, Cika mengeluarkan kekuatannya
Yaitu kekuatan akar hidup, dan kini akarnya mulai menjalar untuk menyerang 2 orang dewa tersebut.

Biar ku perkenalkan dulu lawannya..
Mereka adalah Dewa Sein dan Dewa Ken
Sein memiliki kekuatan elemen api dan air, selain itu juga dia ahli dalam memainkan pedang dan kelincahannya setara dengan kelas Master. Itu artinya kehebatannya setara dengan Shura.
Dan Ken, ia memiliki elemen petir dan angin, dan sebuah sihir spesial seperti perubahan wujud yang pernah ditunjukkan oleh Arka sebelumnya, namun wujudnya tidak sama seperti Arka.
Kecepatan Ken juga setingkat lebih cepat dari Sein.

Kembali ke cerita.
Genta mulai menyerang Sein dengan pedangnya, karena Genta melihat lawannya itu juga menggunakan pedang.
Tentu saja Sein dengan mudah menghindar beberapa kali, namun kini Sein berniat ingin menyerang balik
Namun tidak semudah itu, akar milik Cika dengan cepat menyerang Sein.
Tentu saja akar milik Cika itu tidak berbahaya, namun sangat efektif untuk menangkap musuh.
Tapi seorang Sein takkan semudah itu untuk di tangkap.

Ken dan Shura sudah saling berhadapan.
Kecepatannya Ken sangat sulit di tebak, namun Shura masih bisa untuk mengimbanginya
Yaa walaupun itu hanya sengaja di lakukan oleh Ken.
Ternyata masih ada serangga yang harus di basmi - batin Ken masih dalam mode serius berkelahi.

Dan terlihat pertarungan Ken dan Shura sangat tidak seimbang.
Shura hanya di permainkan, bahkan Ken tidak serius untuk menyerangnya.
Dia begitu cepat!!.. Bahkan aku sama sekali tidak bisa menebak gerakannya - batin Shura masih dalam mode berkelahi.

Di sisi lain, Genta masih terengah-engah menandingi kecepatan Sein yang setara dengan Shura itu. Dan itu pun masih dalam bantuan Cika.
Akar Cika terus ikut membantu Shura dan Genta.
Yaa begitulah tugas seorang support.
Meskipun kekuatannya tidak menyakiti, tapi cukup untuk merepotkan Sein dan Ken.

"Heyy!!, kenapa diam saja.. ayo bantu kita.." teriak Cika pada Arka yang masih berada di dekatnya itu.
Ia sangat kesal, karena Arka hanya diam saja.

"sabarlah, aku sedang memikirkan sesuatu untuk mengalahkan mereka, secara kekuatan.. Jelas saja kita tidak di untungkan.. Kau tidak bisa lihat?, 2 orang itu kekuatannya berkali-kali lipat di atas kita.." ucap Arka menjelaskan pada Cika.

"Heyy bodoh!!..aku kan sudah bilang, aku adalah ahli dalam strategi.. Kau pergilah membantu, aku akan memikirkan caranya sambil membantu dari sini" Cika sangat kesal pada Arka.
Walaupun dia itu sangat riang, namun jika sudah bertarung akan sangat serius.

Apa yang harus ku lakukan?.. Jika aku melakukan pencurian waktu, tentu saja itu sangat tidak berguna.. Kekuatannya begitu hebat.. Walaupun aku mencuri waktunya.. Ia masih punya kekuatan yang tidak bergantung pada kecepatan - batin Arka berpikir.

"Heyy!!.. Kenapa masih diam saja hah!!.. Sudah kubilang cepat bantuu.." Cika sangat marah.
Tentu saja, Cika telah melihat Genta dan Shura sudah mulai kewalahan.
Namun Arka masih saja belum bergerak.

Tidak ada cara lain, aku harus melakukannya.. Walaupun aku akan terluka, setidaknya aku bisa bermain dalam waktu - batin Arka.
Dan ia pun mulai maju untuk bergabung dalam pertarungan.
Kini Arka pun mulai membantu Genta yang sedang melawan Sein.

Tidak lama ikut membantu, Arka tidak berguna sama sekali bahkan ia berkali-kali terkena serangan.
Bahkan ia terpental kesana kemari.
Jelas saja, kekuatannya sangat berbeda jauh.. Arka yang masih duduk di kelas Clover akan sangat sulit melawannya. Sedangkan kelas Diamond dan Master yang sedang bersamanya pun sangat sulit untuk mengalahkannya. Apalah daya Arka yang hanya sebutir debu.

Dan sekarang Arka lah yang menjadi sasaran pedang milik Sein
Dengan tajamnya ujung pedang, berhasil menusuk perut Arka.
Arka pun termuntah darah karena perutnya kini sudah bolong dan penuh dengan darah.
Pedang Sein masih menancap di perut Arka.

"Arkaa?!!" teriak Cika yang melihat Arka terluka.

Gawatt!! - batin Genta.
Ia segera menyerang Sein.
Pada saat Sein ingin melepaskan pedangnya di tubuh Arka
Arka menahan tangan Genta dengan memegang tangannya.
Genta pun mengayunkan pedangnya kearah Sein.
Namun serangannya tak berhasil membunuh Sein, hanya berhasil melukai tangannya saja karena menahan serangan Genta. Sein pun berhasil terpukul mundur.
Namun pedang milik Sein masih menyatu di perut Arka.
Melihat itu, Genta langsung mencabut pedang tersebut dari tubuh Arka.

"Cika!!.. Segera obati dia..Tidak perlu bantu kami!!" teriak Genta lalu melempar tubuh Arka yang tak berdaya kearah Cika.
Tubuh Cika bergetar dengan cepat melihat Arka terluka.
Cika sangat ketakutan.
Dan ia pun fokus menggunakan kekuatannya untuk menyebuhkan Arka.
"kekuatan alam : akar penyembuh, aku berharap tuhan memberikan mukjizat melalui akar" Cika mengucapkan sebuah mantra.
Tubuh Arka pun kini di selimuti oleh akar penyembuh milik Cika.

Di sisi lain..
Genta dan Shura sedang bertarung habis-habisan.

Shura mengeluarkan kekuatan Cahayanya yang berbentuk seperti pedang dan sangat banyak.
Ia menargetkannya pada Ken.
Namun dengan tornado milik Ken membuat serangan Shura tidak berguna.
Begitupun dengan Genta yang menggunakan petirnya yang kini di satukannya dengan pedangnya.
Genta berusaha menyerang Sein dengan pedang petirnya.
Namun itu percuma, Genta tidak bisa menyentuh Sein.

Cika terus mengobati Arka yang sudah setengah dari kematian.
Ini membuatnya tidak bisa berfikir tenang, bahkan untuk memikirkan strategi pun sekarang ia tidak bisa.
Tubuhnya terus bergetar karena ketakutan.
Ia sangat takut, dia dan teman-temannya akan terbunuh disini.

Continued..

Demonic HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang