Kualifikasi Tier Clover

60 9 2
                                    

Pagi yang cerah menyinari negri Saku, dimana itu adalah tempat tinggal Arka sekarang setelah sekian lama berada di negri Elf.

"Kak, bangun!!" Nita membangunkan kakaknya yang masih saja tidur.
"bangunn, ihh!!" Nita pun menggoyangkan-goyangkan tubuh kakaknya, Arka.

Arka yang mulai terganggu pun mulai membuka matanya perlahan.
"susah banget si dibangunin!" rutuk Nita.
" ini udah jam tujuh lho.. Bangun, siap-siap buat kualifikasi kakak hari ini."

Arka pun mulai bangun dari tidurnya, sesekali ia menguap karena masih ngantuk.
"iyaa dek.." ucap Arka dengan nada khas orang yang baru bangun tidur.

Arka pun kemudian beranjak dari tempat tidurnya dan mulai menuju kekamar mandi untuk melakukan ritualnya di pagi hari.
Di lain sisi, Nita sedang sibuk didapur menyiapkan sarapan untuk mereka berdua.

Setelah selesai mandi Arka pun segera menyusul adiknya yang sedang berada di dapur.
"Papa dan mama mana dek?" Arka pun bertanya pada Nita karena ia tak melihat kedua orang tuanya.
"katanya ada urusan di negri sebelah, jadi mereka berangkat pagi sekali."
Arka hanya manggut-manggut mendengar jawaban dari Nita.

Mereka pun mulai menyantap sarapan pagi mereka masing-masing.
Setelah itu bersiap-siap untuk berangkat menjalankan aktivitas mereka.

Nita pun mulai mengunci pintu rumahnya.
"sudah dikunci?" tanya Arka.
Nita hanya mengangguk dan tersenyum sembari menghampiri kakaknya.

Mereka pun mulai beranjak pergi.

Di perjalanan mereka selalu mengobrol di iringi dengan candaan membuat mereka berdua tertawa.
"kak, pokoknya kakak harus lulus kualifikasi.."

"siapp tuan putri!" ucap Arka sambil mengusap rambut adiknya.
" ahh, kakak masih aja ngusap-ngusap rambutku gitu.." ucap Nita, "aku kan bukan anak kecil lagi".

"tapi kamu suka kan dek".

"nggak, kata siapa suka," Nita menolak perkataan kakaknya, sebenarnya Nita sangat suka di usap rambutnya oleh kakaknya, tapi dia malu untuk jujur.

"yakin nih?," tanya Arka.

" boleh aja kalau sesekali," ucap Nita dengan sedikit tersenyum.

"gak mau tiap hari?."

" Yaaaa~~.. Mau sih.." akhirnya Nita pun mengakuinya.

"ngaku juga kan akhirnya," Ucap Arka sambil mengusap rambut adiknya lagi.
Nita hanya bisa terkekeh karena senang.

Setelah sekian lama berjalan bersama, akhirnya mereka harus berpisah karena tempat tujuan mereka berbeda.
Arka pergi ke arena battle untuk melakukan kualifikasi masuk ke Rank Hero.

Rank hero bisa disebut juga dengan kelas pahlawan.
Rank hero terdiri dari rank Clover, Diamond, Master dan yang tertinggi Rank Legend.

Arka adalah pemula, jadi harus lulus kualifikasi untuk masuk ke rank Clover.
Rank Clover sendiri memiliki 40 peringkat. Bisa di artikan di bagian Clover hanya memiliki 40 hero saja.

Lanjut..

Sedangkan Nita pergi ke sekolah akademi wanita.
Wanita tidak di ikutkan masuk ke Rank yang disebutkan tadi.
Wanita punya kelasnya sendiri.
Pria dan wanita akan tergabung hanya dalam sebuah misi saja, dan itu pun terpilih.

Akademi wanita tidak memiliki kelas ataupun peringkat.
Mereka hanya belajar biasa, wanita di khususkan mempelajari taktik perang.
Karena wanita sangat di yakini ahli dalam strategi.

Bukan hanya untuk mempelajari taktik perang, tetapi juga belajar ahli beladiri, pengobatan dan lainnya yang sangat dibutuhkan oleh seorang hero.
Karena wanita adalah seorang support atau pendamping dari pahlawan.

Lanjut..

Arka pun telah tiba di sebuah arena battle, dimana disana telah banyak orang telah berkumpul.
Mereka semua adalah peserta kualifikasi masuk Rank Clover.

Arka tak mengenali satupun orang disana, karena ia baru saja pindah ke negri Saku.

Namun beberapa orang mulai mengahmpiri Arka.
"kau anak baru ya?.. Kami belum pernah melihatmu" tanya seseorang yang mendekati Arka.

"iyaa.. aku baru saja pindah kemarin." jawab Arka sambil tersenyum terpaksa.

"Ohh.. Namaku Suke.."
"aku Genta"
"aku Rey"

Mereka pun memperkanalkan diri pada Arka.
"Ohh iyaa.. Namaku Arka." kini giliran Arka yang memperkenalkan diri.

"ayo.. Kau bisa bergabung sama kami, sambil menunggu panggilan." ajak Suke yang mulai berjalan menuju kerumunan orang.
Arka dan yang lainnya pun mulai mengikutinya dari belakang.

Tak butuh waktu lama, mereka pun telah menjadi teman.
Mereka berempat berdiri di pinggir arena sambil ngobrol bersama.

Seorang pemimpin pertandingan atau wasit mulai berdiri di tengah arena.
Dan sang wasit pun mulai membuka acara.

"Selamat datang di arena battle para hero-hero muda
Disini saya tak akan memperpanjang omongan saya, karena saya tau kalian tidak sabar untuk bertanding.
Oleh karena itu saya akan memberitahukan sedikit peraturan dalam pertandingan.
Peraturannya adalah,
Pertandingan ini tidak di benarkan untuk saling membunuh.
Jika lawan menyerah, dinyatakan telah kalah.
Dilarang menyerang lawan yang sedang terjatuh.
Terluka sudah menjadi resiko masing-masing, kita tidak menerima orang lemah.
Waktu pertandingan selama 15 menit. Jika tidak ada yang kalah, kami akan menghitungnya melalui jumlah pukulan yang diberi dan diterima.
Peserta yang lulus atau tidaknya akan dinilai oleh juri."

Begitulah peraturan yang telah diberlakukan dalam pertandingan ini.
Tentunya ini adalah pertandingan 1 lawan 1.

"baiklah, pertandingan pembuka pada pagi ini adalah.."
Seluruh peserta pun menunggu ucapan dari sang wasit, karena penasaran siapa yang akan bertanding duluan,
"Sonic melawan Arka" ucap sang wasit.

Seluruh orang terkejut.

"siapa Arka?, sial sekali nasibnya"
"pagi-pagi begini sudah melawan Sonic"
"semoga saja yang namanya Arka itu baik-baik saja nantinya"

Sonic adalah anak yang memiliki kemampuan di atas rata-rata.
Sonic sangat unggul dalam hal kecepatan dan ahli katana.
Dia juga di kenal sebagai orang terhebat di kalangannya.

Arka pun mulai beranjak menuju ketengah lapangan, namun sebelum itu Rey telah memberitahu Arka tentang Sonic, " dia akan mengandalkan kecepatan dan pedangnya, kau harus berhati-hati" itulah yang di ucapkan oleh Rey.

Next..

Demonic HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang