OUR STORY •because I Love You•

Prolog🌻

Seungkwan datang setengah berlari kearah kelasnya. Pembagian rapor untuk naik ke kelas 11 sebentar lagi dilaksanakan. Namun ada hal yang lebih heboh daripada pembagian rapor, Seungkwan membuat bahan ghibah lagi. Bukan, bukan dia yang membuat, tetapi memang kenyataannya begitu.

"Woi gawat" Seungkwan mulai memancing teman-teman yang ada dikelasnya pada saat itu.

"Apaan?" kepo Woojin.

"Itu, si Yena ama kakak kelas lagi berantem. Jambak-jambakan lagi"

"Tau dari mana lu?" Woojin masih terlihat antusias.

"Gue liat sendiri, dilorong dekat perpustakaan"

"Kakak kelas yang mana dulu?" Tanya Moonbin ikut nimbrung.

"Itu, ama kak Miyeon. Kak Mingyu berduaan sama kak Miyeon, eh kepergok ama Yena. Eh bukan gimana ya, Tzuyu sendiri yang mergoki kak Mingyu trus dia nangis. Eh Yena yang sebagai sahabatnya Tzuyu turun tangan dong, nggak rela lah dia Tzuyu sebaik dan secantik itu diselingkuhi"

"Wah gue harus liat nih" Woojin bergegas meninggalkan kelas diikuti teman-temannya yang lain.

Dan benar. Dilorong perpustakaan, mereka menjumpai Yena yang sedang adu mulut dengan Miyeon. Rambut mereka berdua berantakan, acak-acakan.

"Jangan mentang-mentang sekelas Mingyu ya, enak aja ganggu-ganggu. Mingyu itu udah punya pacar, lebih cantik dan baik dari lo" sarkas Yena.

Miyeon dengan gaya khasnya membalas omongan sarkas Yena. "Ehh bocah, yang pacar Mingyu tuh Tzuyu bukan lo. nggak usah urusin hidup gue deh. Mereka tuh udah putus. Lo jangan jadi pahlawan kesiangan deh sok-sok mau nolongin sahabat lo"

Mingyu cuma ngeliatin mereka berdua, mau maju takut kena jambakan.

Yena mengambil ancang-ancang untuk menjambak rambut Miyeon lagi, namun kekacauan itu berakhir, karena kedatangan calon ketua osis semester depan sekaligus pacarnya Choi Yena.

"Choi Yena"

Yena menoleh, mendapati Jaehyun datang.

"Ikut aku" Jaehyun menarik paksa Yena meninggalkan dari keributan itu.

"Belagu sih, itu tuh akibatnya" oceh Miyeon.

Para siswa mulai bubar.

"Yahhh, bersambung deh" ujar Woojin.

"Nggak seru ahh" sambung Seungkwan.

Jaehyun masih menarik Yena untuk mengikutinya. Pertanyaannya, darimana Jaehyun tau Yena disana lagi berantem? Siapa lagi kalo bukan ulah sahabat-sahabat Yena sendiri yang mengadu, Yuqi, Dahyun dan Tzuyu.

Jaehyun membawa Yena ke lapangan olahraga indoor.

"Kamu bisa nggak, nggak usah ikut campur sama urusan orang lain lagi, Yen? Aku tuh capek. Kamu berantem terus sama Miyeon dan teman-temannya. Aku capek"

Yena membuang nafas kesal. "Aku juga capek"

Bukannya dibela, Yena malah diomeli.

"Makanya kamu berhenti. Nggak ada gunanya kamu ikut-ikut campur urusan orang lain"

"Aku capek sama kakak. Aku capek. Kakak kemana waktu aku kecelakaan kemarin? Kemana? Ohh aku lupa, kakak kan sibuk urus cewek itu kan? Ohh iya, kenapa aku lupa ya"

Jaehyun mencengkram bahu Yena. "Kita ini bahas kamu yang selalu buat masalah sama kakak kelas, Ini nggak ada hubungannya sama Eunha atau pas kamu lagi kecelakaan, Yen"

"Ohh, aku nggak bilang kalau cewek itu Eunha"

"Kamu bisa nggak sih, ngertiin aku sedikit?" Tanya Jaehyun.

"Kakak yang seharusnya ngertiin aku. Kita udah tunangan kak. Kakak seharusnya jaga perasaan aku. Nggak seenaknya dekat-dekat sama cewek lain. Sedangkan aku, berusaha jaga perasaan aku buat kakak. Kakak tau, aku ngerasa nggak bebas sejak kita resmi tunangan. Aku diatur ini itu, aku capek. Orang aja yang ngeliat kita bahagia, iri dan semacamnya. Tapi aku nggak bahagia. Aku capek"

Jaehyun mendekatkan wajahnya ke Yena, namun Yena mendorong Jaehyun.

"Apa selalu gini penyelesaian masalah kita? Kakak kalo capek sama aku, udah kita selesai aja. Kita akhiri semuanya. Aku muak sama cara penyelesaian masalah kita, yang seolah-olah.... Ahhh, sudahlah"

Jaehyun dengan sigap meraih Yena kedalam pelukannya. Memeluk gadis yang begitu ia cintai itu.

"Maaf. Aku cuma nggak mau kamu berantem dan terluka lagi. Aku nggak mau kamu terus-terusan dipanggil keruang BK gegara berantem sama Miyeon. Udah cukup"

Yena diam tak bergeming.

"Aku cuma mau kamu baik-baik aja disini"

"Maaf" ujar Yena lirih

Dan untuk yang kesekian kalinya, masalah mereka selesai dengan begitu saja.

•••