Ketika kesedihan menjatuhkan AIR MATA Maka Allah meminta kita untuk berusaha TERSENYUM
Flashback on
Sepergian akbar,nisa dan nabila dari halaman rumah Herman Hendrawan pulang dari menyelesaikan tugasnya di Bandung
"Assalamualaikum"salam herman
"Walaikumussalam"balas bi ijah yang membukakan pintunya
"Bi ijah,istri saya dimana?"
"Ibu masih ditaman belakang tuan"
"Ouhh makasih bi"dengan meninggalkan bi ijah dan berjalan mengendap-endap seperti maling yang sedang mencuri di rumahnya sendiri
"Dorrrr"
"Astagfirullah....ayah"kaget sarah
"Kamu lagi ngapain sih bun melamun ditaman,kangen ya sama ayah"goda nya
"Apa sihh yah udah tua masih aja gombal"balasnya dengan memanyunkan bibir
"Kok ayah udah pulang?bukannya masih 3 minggu lagi?"lanjutya"Udah selesai urusanku disana"
"Kamu kenapa siihh zaujati?"tanyanya"Gini loh yah,anak kita akbar aku sedih melihatnya yang kadang masih memikirkan almarhumah fatimah,aku juga sedih melihat cucu kita nabila yang kadang selalu meronta-ronta kepada nisa untuk tidur bersamanya dengan akbar sedangkan akbar dan nisa itu bukan mahrom"
"Emmmm terus kamu maunya gimana bun?"
"Aku mau kamu khitbahkan nisa buat akbar yah"
"Hahhh kamu beneran?"balasnya dengan ekspresi kaget
"Iyalah apa kamu nggak mau yah punya menantu seshalehah nisa?"
"Bukan itu bun maksudku,ayah takut saja si nisa bakal nolak khitbahan akbar dikarenakan statusnya yang duda beranak satu"jelasnya yang jelas sontak membuat Sarah murung
"Hmmm kamu nggak usah murung gitu bun nanti selepas mereka pulang ayah akan coba bicarain kepada mereka akan hal ini"jelasnya lagi yang sedikit mendapat senyuman dari sarahFlashback off
3 hari menjelang pernikahan akbar dan nisa,nisa merasakan hal yang berbeda dari akbar yang biasanya akbar selalu senyum jika dirinya bersama nabila kini jangan kan tersenyum melihatnya pun tidak bahkan ketika dirinya disuruh sarah untuk membantu akbar untuk suatu hal langsung ditepis oleh akbar
Entahlah mungkin ini memang jalan hidup yang harus dirinya lalui dengan sabar,dulu dirinya memang menginginkan kelak ketika menikah nanti bisa seperti sayidina ali dan sayyidah fathimah az-zahra yang saling mencintai tapi apalah dayanya yang manusia biasa dan tak dapat menolak takdir
"Nis kamu melamun"panggil sarah
"Ehhh bunda"
"Bantuin bunda bikin brownies yuk"ajaknya dan aku hanya menganggukinya
"Bunda tumbena bikin brownies,mau ada acara apa bun memang?"tanyaku
"Ini entar sore calon adik ipar mu adiknya si akbar andin dia akan pulang dari Prancis"
"Ouhhh mas akbar punya adik toh bun,nisa baru tahu"balasku dengan nyengiran
"Heeee maaf ya bunda juga belum sempat ngenalin kamu,jadi ntar kalau dia udah sampai bunda mau kamu kenalan langsung nis sama andin"jelasnya dan aku pun hanya tersenyum
°°°°°
Dilain tempat Andin Nadira Hendrawan dan teman yang ia kenal dari Prancis indriana Syafitri seorang dokter anak mereka sedang menunggu taxi di bandara soekarno-hatta yang dipesan setibanya dari Perancis 15 menit lalu
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Terima Takdirmu
RandomKetika seorang Nisa harus berjuang demi Cinta halalnya yang terhalang oleh adik iparnya sendiri membuat dirinya harus mengkeukeukan hatinya demi rumah tangganya dan dengan kesabaran dan keikhlasannya Nisa dapat meluluhkan hati dingin seorang akbar y...