Part 2

22 1 0
                                    

"Maafkan nisa umi abi nisa belum bisa jadi anak yang baik buat umi dan abi."gumamnya dalam lamunan

Tak terasa 3 hari berlalu setelah kepergian uminya.Yang dilakukan saat ini hanyalah melamun karena dia sedang ambil cuti mengajar.Seketika dia bangun dari lamunannya dia mengingat surat yang pak dirman berikan kepadanya belum ia baca.

Dia mulai membaca surat tersebut tak terasa matanya mulai memanas dan al hasil cairan bening kembali lagi ia keluarkan

NISA PUTRI UMI

Nisa maafkan umi nak jika selama ini umi selalu membuat mu sedih..
Umi selalu melarang mu untuk bekerja dikota
Itu semua umi lakukan karena umi sayang sama kamu
Nak umi nggak mau jauh dari putri umi
Nis umi takut jika suatu saat nanti umi telah tiada kamu akan tinggal sendirian
Maka dari itu umi berharap kelak kamu mau mengabulkan permohonan umi yang terakhir kali untuk menikah dengan anak sahabat umu yang saat ini berada di Jakarta.... Umi harap setelah kepergian umi nanti kamu pergi ke Jakarta untuk menemui keluarga Hendrawan dan menyerahkan surat ini kepadanya...
Alamat Jl Jenderal Sudirman blok A nomor 51 Jakarta pusat

"Umiiiiii."tangisku pecah

^Flashback on

Setelah kepergian nisa mengajar Dian mencuci piring yang ia dan putrinya gunakan tadi.. Setelah selesai Dian duduk diruang keluarga seketika Dian merasakan pinggangnya begitu sakit tapi dia tidak ingin putrinya nisa tahu prihak penyakitnya

"Astagfirullah aku harus bagaimana ini sedangkan obat dan uangku sudah habis,ya Allah jika memang usiaku samapai disini izinkan aku melihat putriku bahagia."gumamnya dengan memegangi pinggangnya yang sakit

Dian berjalan perlahan menuju teras dia menuliskan sebuah surat yang akan diberikannya nanti kepada Nisa jika ia pulang kerja.Setelah selesai menulis surat tersebut,ketika Dian hendak masuk rumah dia terjatuh dan pingsan diteras.Kebetulan Pak Dirman dan Bu Hesti lewat dan mereka langsung bergegas membawa Dian ke rumah sakit pak dirman melihat Dian memegang surat langsung diambil alih dan membawanya ke rumah sakit...
.
.
Tak terasa semalaman aku menangis hingga ketiduran diruang tamu,aku langsung menuju kamar mandi lalu melaksanakan kewajibanku shalat subuh dengan khusyuk,setelah itu aku berdoa

~Ya Allah ampunilah hamba karena hamba samapai seterpuruk ini atas kepergian umi.... Hamba tidak ingin disana umi dan abi sedih... Bantu hamba untuk bangkit ya Allah... Amin ya robbal alamiin...

Setelah selesai berdoa dirinya langsung melipat mukena dan menaruhnya dialmari
Hari ini adalah hari minggu hari dimana orang-orang biasanya disibukan untuk beberes rumah begitupun yang Nisa lakukan,dia mulai bangkit setelah membaca surat dari uminya semalam,dia terus kepikiran tentang permintaan terakhir uminya apakah dia harus menurutinya atau tidak

"Hmmm apa yang harus aku lakukan,apa aku tanya ke ukfa ya.Iya aku harus minta solusi darinya."gumamnya
dengan mempercepat beberes rumah dan pergi ke kediaman ulfa dan suami

Sesampainya disana dia langsung menceritakan isi dari surat yang semalam ia baca

"Jadi menurut kamu giman ul?"

"Menurutku permintaan terakhir umimu itu pasti ada baiknya mana mungkin seorang ibu menjodohkan anaknya tanpa niat baik."balasnya

"Jadi menurut mu aku harus ke Jakarta?"

"Kalo iyu menurutmu baik pergilah,aku yakin nis kamu pasti menemukan kebahagiaan disana."balasnya dengan memegang tangan ku dan aku membalasnya dengan pelukan

"Ya aku harus mengabulkan permintaan terakhir umi,aku nggak mau jika umi dan abi disana kecewa dan sedih jika aku nggak mengabulkan permintaan terakhirnya.Baik umi insyaallah besok Nisa akan berangkat ke Jakarta."batinku





    Maapya lama plus makin gak jelas lg unmood😪
              Jgn lupa baca yeahhh
  jgn lupa jadikan al qur'an bacaan utama kalian 😉
           Dan jgn lupa vote and koment
              Wassalamualaikum wr wb

Ku Terima TakdirmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang