18

379 41 26
                                    

Luhan terbangun dari pingsannya. Dia ingin berdiri, tapi kepalanya sangat sakit. Luhan hanya bisa diam dan berdoa pada tuhan agar anaknya bisa bertahan. Tiba-tiba luhan teringat mimpinya yang bertemu dengan keluarganya. Dia kembali menangis. Luhan segera menghapus air matanya, dia tidak ingin terlihat lemah. Dia tidak ingin anak yang sedang di kandungnya merasakan kesedihan.

Luhan pun berusaha untuk berdiri. Dengan bantuan tangannya yang memegang meja. Dia bisa berdiri. Walaupun kepalanya kembali berdenyut, luhan tetap berjalan ke arah kamar mandi. Untuk membersihkan dirinya. Setelah membersihkan dirinya. Luhan pun keluar dari kamarnya dan turun ke arah dapur. Tapi saat di ruang keluarga, luhan melihat Irene yang sedang menonton TV. Luhan tidak menghiraukan keberadaan Irene.

"Wah...ternyata kau masih hidup. Aku kira kau sudah mati" celetuk Irene saat melihat luhan.

Luhan hanya memejamkan matanya dan melanjutkan perjalanannya.

"Ckck...berani-beraninya kau mengadu pada baekhyun. Apa kau ingin membuat hubungan sehun dan baekhyun renggang. Apa kau tak sadar diri. Sehun tak menginginkan kau disini. Ngapain kau masih di rumah ini" oceh Irene

Luhan sudah tak sanggup lagi mendengar ocehan Irene. Dengan segala keberanian dia langsung menatap Irene dengan mata tajamnya. Irene yang melihat tatapan luhan langsung takut. Tapi dia berlagak seolah-olah menantang luhan.

"Ehem... ngapain kau masih disini. Sana kau ke dapur" ucap Irene dengan dehemannya untuk menghilangkan rasa gugupnya

Luhan hanya diam dan melanjutkan langkahnya ke dapur. Saat luhan ingin memasak, dia melihat bahan-bahan sudah habis. Luhan langsung kembali ke kamar dan mengambil duit dan pergi ke minimarket.

Saat sampai di minimarket, luhan mulai mengambil bahan-bahan yang dia perlukan. Saat luhan ingin mengambil kecap, luhan merasakan sakit di perutnya sekaligus di kepalanya. Dan tiba-tiba luhan terjatuh pingsan.

Dan ternyata ada seorang pria yang melihat luhan, dia langsung berlari ke tempat luhan

"Nona... Nona... " panggilnya sambil menepuk pipi luhan

Karena pria itu tak merasakan pergerakan, dia langsung membawa luhan ke mobilnya dan menjalankan mobilnya menuju ke rumah sakit.

Saat sampai di rumah sakit, dokter langsung menangani luhan. Pria itu hanya bisa menunggu di depan ruang ICU. Beberapa menit menunggu, dokter yang menangani luhan, keluar dari ruang ICU dan menghampirinya.

"Apa kau suami dari wanita itu? " tanya dokter itu

"Eh ania, saya tadi yang membawa dia ke sini, karena saya melihat dia pingsan di supermarket" jawab pria itu

"Ooo maaf, tapi apa kau tau siapa suami wanita ini"

"Saya tidak tau siapa suaminya"

"Hm... Kalau begitu apa kau bisa menunggunya sampai sadar"

"Ya"

Setelah mendengar jawaban dari pria itu, dokter itu pun langsung pergi. Pria itu pun memasuki ruang ICU.

Pria itu langsung menghampiri luhan. Dia hanya dapat memandangi wajah luhan.

"Eugh..."

Pria itu terkejut mendengar suara luhan, dia langsung menolong luhan untuk duduk.

"Di-dimana aku"ucap luhan sambil menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya

"Kau sedang di rumah sakit"

Luhan yang mendengar suara lain, dia langsung saja menoleh ke samping dan menemukan seorang pria yang sedang tersenyum canggung.

"Eh... Kau siapa? Kenapa aku bisa berada di rumah sakit" tanya luhan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Don't Leave Me ✘ Hunhan~gsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang