Murid yunmeng yang tengah berlatih pedang dihalaman itu gerakannya agak kaku, mereka nampak ragu.
Mereka yang biasa mendengar dalam diam suara samar keributan sepasang suami istri dalam ruang tertutup, kini dapat mendengar jelas keributan ketua sekte jiang dengan suaminya.
Lan XiChen dan Jiang Cheng berdiri cukup jauh dari mereka. Tapi suara keras Jiang Cheng membuat mereka dapat memahami pokok permasalahan yang pasangan itu ributkan.
"-Kau tetap tak akan mengerti, meski aku sudah mengoceh ribuan kali pun!"
"Wa-WanYin-"
"Apa? Kau mau memotong ucapanku, hah? Bukankah salah satu peraturan gusu adalah tak boleh memotong pembicaraan orang lain, lihat kau-"
"WanYin, lebih baik kita bicara didalam."
Lan XiChen dengan cepat mendorong kedua bahu Jiang Cheng memasuki ruangan terdekat.
Ruangan yang mereka masuki adalah kamar Jiang Cheng. Pheromon omeganya yang berbau lavender memenuhi tiap sudut ruangan.
Jiang Cheng menyentak kedua tangan yang berada di bahunya dengan kasar.
Ia berdecak, "Tck! Bisakah kau lebih lembut, hah?"
Lan XiChen memejamkan matanya erat, "WanYin ... Kau boleh saja selalu memarahi ku, tapi jangan didepan banyak orang seperti tadi."
Alis Jiang Cheng menukik tajam, "Hah? Apa aku selalu memarahimu?" Dia memalingkan wajahnya, "Ya maaf saja jika aku memiliki tempramen yang buruk, sehingga kau selalu mengira aku memarahimu."
Lan XiChen tertunduk, "Maafkan aku."
Jiang Cheng mengibaskan rambutnya, ia bersidekap dada dengan sorot mata tajam. "Hei, tidak kah kau berpikir jika semuanya akan lebih baik jika kau tak kesini?"
Lan XiChen menggelengkan kepalanya, "WanYin, aku adalah suamimu. Hal yang wajar jika aku mengunjungi istri dan anak ku bukan?"
Jiang Cheng terdiam sesaat. Ia menyeringai dengan gemeletuk gigi, "Ya, itu adalah hal yang wajar. SANGAT WAJAR malah."
Lan XiChen merasa bersalah kembali. Ia mengambil kalimat yang keliru.
"Dimana Zise?"
Jiang Cheng melengos, "Ditempat favorit nya."
Lan XiChen mengernyit tak tahu.
Jiang Cheng menatapnya dingin, "Biar ku tebak ... Meski kau adalah ayahnya, kau bahkan tidak mengetahui tempat favoritnya di yunmeng."
Lan XiChen tak bisa berkata-kata.
Jiang Cheng melewati Lan XiChen dengan angkuh, ia berjalan keluar. Menyisakan ruang kosong dihati Lan XiChen.
.
Lan XiChen telah menyusuri tiap sudut yunmeng, dan tak menjumpai sosok mungil anaknya.
Lan XiChen tersenyum sembari membungkuk ketika ada orang yang menyapanya. Orang-orang yunmeng begitu ramah, mereka malah menawarkan bantuan kepadanya ketika ia bilang mencari sesuatu.
Tapi ia tak ingin diberitahu, dan memilih untuk mencarinya sendiri. Ia merasa tidak becus menjadi seorang ayah karena tak mengetahui apa apa tentang anaknya.
Riak dalam air dengan gelembung yang mengambang menghentikan langkahnya. Ia memperhatikannya.
Suaranya terdengar, 'blubuk, blubuk' ketika gelembung-gelembung itu muncul. Secara mengejutkan, sesuatu muncul dari dalam air sehingga cipratan air membasahi jianxiu putih milik Lan XiChen. Itu hanya cipratan, tapi sangat tak nyaman.

KAMU SEDANG MEMBACA
Heart (XiCheng)
Fiksyen PeminatTak ada yang berbicara, tak ada yang mengungkapkan. Lihat bagaimana situasi menjadi sebuah kesalahpahaman karena hal itu. Pernikahan Jiang Cheng dan Lan XiChen dipandang buruk oleh orang luar. Merasa tak terima jika seorang alpha seperti ZeWu-Jun me...