Can i? (Four)

35 9 0
                                    

Hwa Eun memasuki kelas nya dengan santai tanpa sadar bahwa ada yang sedang melihatnya.

Hwa Eun terhenti satu langkah sebelum memasuki kelas, dia tau ada yang mengikuti nya sejak dia keluar dari rumah nya, tapi siapa?.

"Hwa Eun-ah" Panggil salah satu laki laki di kelas itu saat tau Hwa Eun telah di sana namun belum masuk.

Hwa Eun tersenyum lalu ia membuat gerakan di mulut nya. "Siapa yang di belakang ku? " tanya nya tanpa suara, laki laki itu tau maksud Hwa Eun lalu melihat siapa yang di belakang Hwa Eun.

Dan setelah nya laki laki itu mematung saat melihat sepasang mata yang sangat tajam di balik hoddie hitam itu.

Semua sekolah tau siapa dia. "Hwa Eun-ah,c...cepat masuk! " teriak laki laki itu saat sadar sosok di belakang Hwa Eun mendekat sembari berlari.

Hwa Eun yang kaget karena tarikan laki laki di kelas nya lantas menabrak dada anak laki laki itu, membiarkan dirinya setengah di peluk oleh laki laki yang tadi menunggu nya.

'BRAK!'

Suara pintu yang di tabrak, "Bersembunyi di belakang ku! " teriak laki laki itu lagi.

'Bugh, Bugh, Bugh.' suara pintu yang berusaha di buka, sial!, sekolah masih sangat sepi.

Hwa Eun berjalan mundur sembari berusaha melihat siapa orang yang mampu membuat Jaemin sepanik itu.

Dan di detik dua obsidian madu milik Hwa Eun bertabrakan dengan Mata tajam penuh kilatan dendam itu Hwa Eun tersenyum.

Begitu lebar namun dengan air mata yang keluar menampakan hampa juga frustasi di mata, dan kebahagiaan tak terhingga di bilah bibir nya.

Perlahan kaki nya mendekat menggenggam tangan jaemin yang sedari tadi berusaha menghalang Pria ber hoddie itu masuk.

"Biarkan. " Hwa Eun bertitah, " Aku mengenalnya. " Ucapan Hwa Eun lantas membuat Jaemin sadar, dia bukan Hwa Eun.

"Sadar! "teriak Jaemin sesudah berhasil mengunci pintu, "Seluruh sekolah pun tau siapa itu!, kendalikan dirimu Hwa Eun-ah! "
Teria Jaemin.

"Dia tak akan melukai k-"Ucapan nya di potong oleh Jaemin, "Apa?!, katakan!, dia pria yang sama yang ingin m.. " Jaemin tak mampu melanjutkan.

"Ingin apa? " tanya Hwa Eun santai tak peduli dengan gedoran pintu yang kian menjadi, dia tau pria itu ingin Hwa Eun.

"Hentikan!" Jika itu yang di inginkan maka Hwa Eun kan berhenti. "Berhenti mengangguk patuh untuk apa yang tidak kau lakukan!, kau tak bersalah Hwa Eun-ah." ucap Jaemin sembari meremas pundak Hwa Eun erat berharap gadis itu tau ini bukan salah nya.

"Aku harus apa? " tanya Hwa Eun saat dia mulai sadar dari pengaruh bawah sadar nya.

"KYAAAAAA" Jeritan perempuan di luar kelas nya menyadarkan bahwasanya anak anak mulai datang.

"Jae... Ku mohon buka, dia ingin aku,jadi biarkan. " Jaemin menggeleng.

"Dengar ini Hwa Eun-ah, kau tak bersalah.Tidak kah kau paham? " tanya Jaemin.

"Alline!,jika kau tak keluar maka aku akan membunuh anak ini! " Teriakan pria itu menyadarkan Hwa Eun.

'But Allin is die.' jerit hati nya.

"Aku harus keluar!" teriak Hwa Eun,"Kau bukan Alline!, kenapa kau tak paham!?, Hwa Eun,  Alline telah mati! " teriak Jaemin mulai frustasi.

"Biarkan aku keluar atau kau tau akibatnya Jae.. " Ucap Hwa Eun mulai serius.

Jaemin menyerah."Hwa Eun-ah, 1000 kalu kau ingin mati. " perkataan Jaemin menghentikan langkah waktu Hwa Eun, bagaimana Jaemin tau!?. "Maka sebanyak itu pula kan ku selamat kan kau."Hwa Eun terkejut namun masih terus berusaha membuka pintu.

LET ME DIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang