"Sajang nim. " Panggil seorang wanita perpakaian kemeja dan rok yang setengah jengkal di atas lutut nya.
Seseorang yang sibuk dengan laptop nya hanya melirik dengan tatapan tajam penuh intimidasi nya, membuat wanita yang tak lain adalah sekertaris nya menampilkan senyum hormat nya dengan sedikit membungkuk, menyembunyikan gemuruh ketakutan dalam diri nya.
"President memanggil anda. " sosok yang duduk di balik meja dengan tanda nama di sana.
CEO Byun Baekhyun.
Hanya mengangguk sebagai isyarat bahwa ia paham, membuat sang sekertaris mengundurkan diri dari sana.
Baekhyun meraih jas nya yang ia sampirkan di kursi kebesaran nya lalu melangkah keluar dari ruangan nya menuju ruangan sosok yang memiliki kedudukan di atas nya.
Jalan angkuh nya dengan tatapan tajam penuh dengan ambisi itu membuat banyak wanita di sana menghentikan kegiatan bekerja mereka hanya untuk memandang sosok CEO berusia 27 tahun itu penuh dengan pandangan memuja yang mengundang satu gumaman di bibir tipis pria itu.
"penjilat." pelan sangat pelan hingga hanya angin lah yang mampu mendengar.
Baekhyun sampai di depan pintu bertuliskan.
Presedir Byun.
"Presedir sudah menunggu mu Baekh. " Kim Jong Dae,adalah asisten pribadi Presedir Byun dan merupakan sahabat Baekhyun.
'ceklek. '
"Apa anda memanggil saya presedir?" tanya Baekhyun setelah membungkuk hormat.
"Panggil aku ayah, di sini hanya ada kau dan aku,nak." Baekhyun mengangguk paham dan duduk di kursi yang ada di hadapan sang ayah, menghilang kan tatapan angkuh nan dingin itu,walau hanya sedikit harena sejujur nya.
Ketika kaca sudah pecah dan kembali di satukan.Bekas nya tetap di sana.
" Ada apa?, ayah membutuhkan sesuatu? " tanya nya sopan.
"Baekhyun. " panggil sang ayah yang di sambut dengan tatapan datar dari sang anak. "Hukuman mu, mengajarlah di sekolah ini. " Perintah sang ayah sembari memberikan sebuah dokumen.
Baekhyun menautkan alis nya. "Kau bilang ini hukuman?, apa yang ayah rencana kan?"
Tanya Baekhyun pada intinya, dia terlalu malas untuk membuang waktu nya dengan hal berbelit.Sang ayah terkekeh ringan mendapati sang anak yang terlalu cerdas, tak heran dengan IQ 160 nya Baekhyun menjadi sangat cepat tangkap. "kau sangat pintar rupanya." ucap sang ayah sembari memberikan satu dokumen lagi.
Baekhyun mengernyit namun pada akhirnya dia membuka dokumen itu.
Dokumen yang mampu membuat amarah Baekhyun sedikit menaik ke atas permukaan di sana tertulis.
Byun Hana, akan menikah dengan jung Dae gang, putra dari pemilik sekolah ternama di Seoul.
"Kau ingin menikah kan pria ini dengan mayat adikku? " tanya Baekhyun berusaha menahan amarah nya.
Sang ayah menggeleng. "tidak, itu adalah perjanjian resmi, dulu sebelum kau dan adik mu dewasa, perusahaan ini sempat dalam krisis, lalu aku bertemu dengan pemilik sekolah Seoul senior hight school, saat itu adikmu bersekolah di sana, anak nya, jung Dae gang menyukai adikmu membuat Tuan jung menawarkan perjodohan ini, namun kami sepakat jika kami akan melakukan nya jika ke dua belah pihak setuju, adikmu setuju begitu juga Dae gang, namun kau tau kelanjutannya, dan saat ini. " Tuan Byun menjeda, menatap kedua obsidian sang anak yang kian hari kian meredup, seolah lampu kehidupan di sana sudah akan hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LET ME DIE
Romantikketika senja tak lagi di rindukan dan ketika bulan tak lagi indah di mata nya,senyum yang terpantri indah di wajah nya dengan tatapan penuh cahaya kehangatan nan menenangkan. Jung Hwa Eun.Satu nama yang mampu menggambarkan ke indahan dari sosok nya...