Tolong Voment nya kawan, kalian tau cara menghargai karya orang lain, walau cerita ini gak bagus bagus amat sih hehehe.
.
.
.Ketika waktu kian berdetak menjadi saksi bisu dalam deritanya, dan takdir yang harus rela membiarkan dia yang kembali di hardik karena jalan nya yang begitu rumit juga menyesakkan.
Hwa Eun terdiam kaku dengan tangan lentik nya yang membalas pelukan seseorang dengan segala aura mematikan nya, tanpa sadar kalimat tersakral telah ia ucapkan.
"Selamatkan aku... "
Kapan kali terakhir ia ingin hidup?, bukankah semua miliknya sudah tiada?. Hilang bersama tawa manusia yang berada di sekitar nya, memaksanya untuk terus tersenyum seolah tak merasa lelah.
"Baiklah.. "
Dan ketika permintaan nya di jawab, maka saat itulah dirinya semakin kaku,apa ini baik?, atau apa ini adalah mimpi buruk nya yang lain?.
Takdir adalah satu kata yang mampu menyimpan beribu fakta dengan sejuta kejutan di dalam nya.Entah itu menyakitkan atau tidak.
"Baekhyun! "Teriakan sosok lain di sana menyadarkan nya untuk melepas pegangan nya di jas Pria itu. "Hentikan. " dan saat itu Hwa Eun mundur untuk menyadari keadaan sekitar hingga mata nya mendapatkan Obsidian mati itu lagi.
"Aku bahkan belum memulai Park Songsaengnim. " Jawab Baekhyun dengan bahasa formal, mengatakan secara tidak langsung untuk sosok lain itu oergi tanpa ingin di bantah.
"Aku yang akan mengurus nya. " Dan ketika seorang pria berkulit putih muncul dengan tatapan tajam nya maka Baekhyun tersenyum remeh. "Kau ingin apakan dia? "
Tanya sosok yang memiliki mata lebih tajam, "Jung Dae Gang adalah pasien ku, Tuan Byun. "
Konyol, ketika mereka berbicara formal satu sama lain sementara darah lebih kental dari air.
"Pagi Nona Jung... "Sapa pria berkulit putih mencoba mengabaikan tatapan penuh Intimidasi itu. "Saya Oh Sehun,pemilik TW Hospital. "
Dan saat itu Hwa Eun membungkuk 90°,Oh Sehun siapa yang tak mengenal nama itu?, Pria tampan tanpa celah dalam dirinya, kecuali fakta bahwa dia adalah sosok yang begitu ambisius, hingga mampu bersandiwara untuk menjatuhkan musuh nya dengan sangat apik, jika Baekhyun adalah Joker mungkin Sehun lah sang Harley Quen.
"Saya akan membawa Dae Gang menggunakan ambulans TW Hospital. " Hwa Eun memandang sang kakak.
"Bawa dia. " Tanpa ada perlawanan. Dae Gang pergi bersama perawat yang tadi di bawa oleh Sehun."Kalau begitu saya undur diri, Tuan dan nona, Byun. " Hwa Eun mengernyit.Marganya adalah Jung.
"Kalau begitu akupun pergi sekarang Baekh, aku ada rapat. "Semua pergi hingga hanya mereka berdua lah yang di sana.
"Terimakasih karena telah menolong saya Saem.. " Ucap Hwa Eun begitu lembut sembari membungkuk 90°,"Kalau begitu saya izin untuk kembali ke dalam ke-"
"Apa aku sudah memberikan mu izin itu? " Perkataan yang sedikit ambigu untuk di mengerti oleh Hwa Eun membuat dirinya mengernyit heran. "Maaf saem,apa anda bicara kepada saya? " tanya nya mencoba untuk tidak keliru dan berakhir di pandang bodoh.
"Ada yang harus ku tanyakan, ikut ke ruangan ku. " Ah,seperti itu rupanya. Maka ia langkah kan kaki nya mengikuti langkah kaki Baekhyun.
Hingga mereka benar benar berada di ruangan pria itu, menyisakan aura mencekam dari tatapan sang pria, membuat suasana yang begitu canggung.
"Apa Jung Dae Gang adalah kakak mu? " tanya Baekhyun sembari mengambil selembar kertas dan satu buah bolpoin.
"Iya, maaf atas kekacauan yang sudah di sebabkan oleh kakak saya saem. " Baekhyun hanya menatap datar Hwa Eun, tatapan yang benar benar sulit untuk dia baca.

KAMU SEDANG MEMBACA
LET ME DIE
Romanceketika senja tak lagi di rindukan dan ketika bulan tak lagi indah di mata nya,senyum yang terpantri indah di wajah nya dengan tatapan penuh cahaya kehangatan nan menenangkan. Jung Hwa Eun.Satu nama yang mampu menggambarkan ke indahan dari sosok nya...