Sekarang sudah pukul 18:30,itu arti nya sudah 2 setengah jam yang lalu mereka pulang dari sekolah.
Hana masih bediri di depan gerbang sekolah menunggu Hwa Eun yang memang sejak tadi belum keluar, sejujur nya dia benar benar khawatir.
"Apa dia masih di dalam?, hari sudah gelap, apa aku masuk dan mencari? " setelah beberapa saat diam Han akhirnya masuk untuk mencari Hwa Eun, karena sejujur nya dia benar benar khawatir.
............
Hwa Eun berdiri di hadapan Han saem dengan tangan yang tak henti gemetar, ini sudah 2 jam sejak dia di panggil,namun wajah ramah itu tetap di sana meski tak tersenyum seperti biasa melain kan bekas airmata lah yang tercetak jelas di pipi putih Hwa Eun.
"Songsaengnim, ini sudah malam saya harus kembali, permisi. " langkah nya terhenti bersamaan dengan tangan nya yang cekal.
"You know the rule right?,you open your mouth, and i'll kill you. " bisikan yang begitu dekat dengan telinga nya membuat nya merinding namun tetap tersenyum.
"i not dumb saem, you can get what you want, but if you want to kill me,sorry you can't get it, cause, honestly i want to die but with my hand not yours. " Ucap nya begitu lembut dengan senyum yang ia tunjukkan namun mata itu sedikit berbeda, di sana terlihat sedikit sendu.
Han saem terdiam, baru kali ini Hwa Eun ingin membalas perkataan nya, biasanya gadis itu akan tersenyum dan mengangguk bak anjing yang sangat patuh dengan perintah tuan nya.
Hwa Eun pergi meninggalkan Han Saem yang masih terpaku di tempat, dia ingin pergi dari neraka itu.
Langkah kaki Hwa Eun terdengar jelas di penjuru koridor, tangan gadis itu memeluk tubuh nya, mata nya menatap kosong ke depan, kaki nya gemetar.
"saem jangan lakukan ini... "
"m.. maafkan.. a... aku... "
"Tolong... "
"Sa.. sakithh.. "
Langkah nya mulai melambat, gemetar tangan semakin menekan tubuh, pandangan nya semakin kosong.
"Bodoh! "
"Aku akan baik jika kau menurut. "
"Jalang! "
"Tak tau diri... "
"You know the rule right? "
Pala nya mulai menggeleng, air mata itu mulai turun, tangan nya mulai menutup telinga dengan gemetar.
"Tid.. dak.. " gumam nya.langkah nya semakin melambat hingga ia jatuh terduduk di tengah lapangan, Sekolah sudah benar benar kosong.
"Hiks.. Hiks..., aku takut. " dia mulai menangis.
Senyum nya berubah menjadi gigitan kecil di bibir nya menahan tangis, pandangan lembut nan hangat itu berubah menjadi begitu sendu, lalu tubuh indah nya mulai gemetar.
Tak lama, gigitan itu bermetamorfosa menjadi isakan, begitu juga dengan tatapan sendu itu yang kini mengeluarkan tetesan kristal bening dan gemetar tubuh yang kian menjadi.
Tangan tangan nya menutup telinga, mencoba menghalau bisikan bisikan masa lalu yang begitu menyakitkan.
Suara petir menyadarkan nya, Hujan.
Hujan mulai turun membuat nya semakin keras menangis mencoba membersihkan tubuh, menggosok leher nya kian keras membuat bekas kuku itu terlihat merah dengan sedikit darah di sana.
"Hiks.. Hiks... Aku benci kalian!!! " isak nya,Hujan adalah satu satunya hal di dunia yang ia cintai di hidup nya, satu satunya ke indahan yang hadir dengan indah.

KAMU SEDANG MEMBACA
LET ME DIE
Romansaketika senja tak lagi di rindukan dan ketika bulan tak lagi indah di mata nya,senyum yang terpantri indah di wajah nya dengan tatapan penuh cahaya kehangatan nan menenangkan. Jung Hwa Eun.Satu nama yang mampu menggambarkan ke indahan dari sosok nya...