"gue cariin muter sekolah tau nya disini"
Minhee mendongak, menatap teman kelasnya yang kini berada dihadapannya "kenapa? tumben nyariin?"
Jungmo terkekeh sendiri, ia memberikan minuman dingin yang ia beli pada minhee "minum, gue tau lu belum minum"
"ehh kok tau, ada masalah? Sini duduk, kok belum pulang?" menepuk kursi kosong yang berada disampingnya, sempat tertawa melihat wajah jungmo yang sepertinya kebingungan
"boleh ? duduk samping lu?" bukannya menjawab, jungmo justru bertanya balik
"ya bolehlah, ada-ada aja" jungmo tersenyum tipis, ia kini duduk berada tepat sebelah minhee. Sekilas menatap teman kelasnya yang kini menundukan kepala
Minhee seperti sedang ada masalah
"kenapa?"
"engga papa" jawab minhee dengan senyum terpaksa, membuat jungmo yang mrlihat tertawa pelan
"tau engga? biasanya orang yang jawab gapapa itu lagi ada masalah. Mau cerita? Gue siap nampung" menabok lengan jungmoo pelan, masih bingung minhee tumben sekali jungmoo perhatian seperti ini
"sehat? Serem gue denger lu ngomong gitu" tawa minhee pecah, ia menatap jungmoo yang masih diam saja tak menjawab
"ga usah dipaksain, kalau mau nangis. Nangis aja"
"apa seh njeng, kebanyakan ngedrakor. Orang gue bahagia gini" jawab minhee cepat, tidak sesuai dengan perkataannya. Matanya kembali berkaca-kaca
"jangan nangis, gue ga punya tissu atau apapun"
Menggelengkan kepalanya, kembali mengusap air matanya "apa sih orang gue engga nangis kok" sungguh, air mata minhee keluar begitu saja. Rasanya sangat berat, hingga minhee ingin menyerah saja
"gue ga punya tissu, kalau lu butuh sandaran mungkin gue bisa" minhee mendongak, ia tak ingin lemah seperti ini. Biasanya ia memendam nya sendiri, namun entah hari ini rasanya melelahkan
Minhee tetap minhee, ia tak pernah ingin meropatkan orang lain. Tersenyum pelan, "percuma, gue bersandar juga masalah gue engga selesai" jawabnya
"jung"
"kenapa?"
"berapa kali liat gue nangis? Gue lemah banget ya? " jungmo berfikir, berapa kali ia melihat minhee sedang dalam keadaan seperti sekarang
"gue rasa berapa pun itu, engga penting. Seseorang juga perlu menangis, kalau udah ga kuat coba cerita. Mau mendam sampai kapan?"
"sok tau banget sih lu, baru kenal belum dua bulan udah sok paling kenal gue" jawab minhee tak suka, jungmoo tak menanggapi ia lebih fokus menatap teman kelasnya
"seengganya tuh perasaan bisa lega sedikit"
Menyunggingkan senyumnya, menatap jungmo. Minhee terkekeh, kok ia baru tau ya jungmo ganteng juga "jung kok baru tau ya, lo itu udah ganteng kaya lagi. Ehh iya kan, kaya raya?"
Sebentar-sebentar, perasaan jungmo tidak enak. Terlebih tatapan minhee, yang kini menyeringai seperti itu "kenapa emang?"
"jadi pacar gue yok"
Jungmo diam, tunggu ini serius minhee mengatakan cinta padanya "jangan bercanda"
"seriusan ayok pacaran, entar tiap pulang kita beli chatime tapi lo yang bayar"
Hening tak ada pembicaraaan, membuat minhee terbahak-bahak "serius banget, gue bercanda"
Jungmo ikut tertawa, ia melihat senyum minhee kembali dan jangan lupakan wajahnya menyebalkan "yahh padahal gue mau"