chapter 1

69 14 4
                                        

jangan terlalu berharap sama cowok populer, sadar diri sadar posisi


Bel masuk kelas akan segera berbunyi 10 menit lagi.

"Ayo ra cepetan kalo jalan! keburu masuk!! " kata viny sambil menggandeng tangan kiri zura dan menggajaknya untuk segera memasuki kelas.

"Apasih, santai aja kali, masih 10 menit". Jawab zura sambil mengerutkan keningnya.

Tiba tiba langkah viny berhenti tepat didepan kelas 10 IPS 2 yang tepat berada disamping kelas mereka yaitu kelas 10 IPS 1, dan seketika raut wajah yang awalnya tergesa - gesa berubah
menjadi datar dan berkaca kaca.

Sambil menggenggam tangan zura dengan kuat, hingga zura berteriak kesakitan " aww vin sakit, lepasin! " diam tak berkutik dan ucapan zura tadi seperti angin lewat.

Zura yang geram dengan ini langsung mengikuti arah lamunan viny, "woy... gausah dilihatin kek gitu juga kali, malah sakit hati loh kalo dilihatin terus kek gitu".

Tanpa menggubris perkataan zura, viny malah langsung pergi meninggalkan zura sendirian.

"Dasar bocah, gue malah ditinggalin sendirian, woe vin jangan tinggalin dong,tungguin! " ucap zura sambil lari mengejar viny yang sudah berlari duluan menuju kelas.

"Parah lo vin, masa lo tinggalin gue sendirian" protes zura sambil berkacak pinggang. Tetapi melihat viny yang meneteskan air mata membuat zura mengurungkan niatnya untuk memarahi viny.

Terlihat dari arah pintu kelas ada dua orang yang sedang berjalan menuju bangku bagian belakang. Mereka adalah Reyna dan Vito.

Dengan wajah yang sangat ceria dan penuh tawa mereka melewati bangku viny dan zura.

Viny pun segera menghapus setetes air mata yang turun dipipinya.

To, andai yang jalan sama lo sekarang gue.

Suasana kelas saat ini sangat rusuh, banyak sekali yang bersenda gurau dan tertawa.

Namun tidak untuk viny. Dia hanya terdiam melamun memandang arah jam yang terus berdetak.

Sudah 20 menit berlalu, guru matematika itu biasanya selalu datang tepat waktu, namun sepertinya tidak untuk hari ini.

"Woy! Attention! Hari ini bu Yanti gak bisa hadir karena ada rapat." ucap Arga ketua kelas, Kelas 10 IPS 1 yang juga termasuk cowok populer di sekolah ini.

Semua murid berteriak girang, karena guru matematika terkiller itu tidak bisa mengajar hari ini.

"yes! ini kesempatan gue buat ngelihat zafran." bisik zura kepada viny yang tetap melamun itu.

"hey vin, ayo cepetan! keburu selesai olahraganya." ucap zura tak sabar dan langsung menggandeng tangan viny menuju ke lapangan.

Saat di lapangan terlihat sosok zafran sedang memimpin pemanasan.

pemandangan yang sangat sangat indah bagi seorang Azzura Zevalia.

"Kapan dia jadi milik gue?" Cetus Zura tiba tiba.

"Suatu saat dia pasti akan jadi milik lo kok" ucap Viny sambil menepuk punggung Zura.

Setelah pemanasan berlalu Zafran dan mirza berlari hendak menuju kelas untuk mengambil barang.

Mirza Andrean, dia teman sekaligus sahabat zafran, dia juga cowok populer sama dengan zafran, mirza dia salah satu cowok cool setelah zafran.

Brukk! tiba tiba seorang cowok berhidung mancung itu tersungkur ke tanah.

"Arghh... ni batu ngapain sih ada disini" sambil memegang kaki kanannya yang 2 hari lalu terkilir karena pertandingan futsal.

"zafran! kaki lo masih sakit? gue bawa ke UKS ya!" tanya mirza sambil memegang pundak kanan zafran.

Gak usah gue bisa - " .

"Gue anak PMR, biar gue bantu aja" sela zura. "

"Untung ada lo, yaudah ran lo ke UKS sama dia aja ya, gue mau ambil barang yang disuruh pak riko".

Usul mirza sambil memandang wajah zafran. Lalu zafran mengangguk anggukkan kecil kepalanya mendandakan kata "iya".

Tak menunggu waktu lama, mirza pun langsung meninggalkan zafran, zura, serta viny. Setelah itu zura pun bergegas menaruh tangan zafran dipundaknya dibantu oleh viny, memapah zafran menuju UKS.

Sesampainya di UKS zura segera mengobati kaki zafran yang juga sedikit tergores paving.

Tuhan, apakah ini mimpi? Jika memang ini mimpi, tolong Jangan bangunkanku sekarang.

Beberapa menit berlalu, "ehmm... raa, kelihatannya kita harus balik deh" ucapan viny memecah keheningan saat itu, waktu menunjukkan saatnya jam pelajaran berganti.

Dengan berat hati akhirnya zura pamit sebelum meninggalkan zafran yang berada di UKS.

Sepulang sekolah seperti biasa zura dan viny menunggu taksi di depan gerbang sekolah.

"Zura, Viny!" tiba tiba ada suara yang menyapa mereka, ternyata itu adalah teriakan Reyna.

"hai" balas viny dan zura bersamaan.

" loh rey, kok belom pulang ? " Tanya viny kebingungan.

"Iya nih, lagi nungguin vito, lagi ngembaliin bola ke pak riko" Jawab Reyna sambil tersenyum lebar.

"Ciee pulang bareng vito, kayanya ada something nih." ucap zura sambil mengangkat kedua alisnya dengan tersenyum sambil memandang Viny dan Reyna bergantian.

"Ih apaan sih, gue sama vito itu cuma sahabatan, udah lama sih, emang kita sebelumnya nggak sedeket ini.

Tapi tenang kok gue gak ada hubungan lebih sama dia." Kata Reyna sambil tersenyum meringis.

Beberapa menit kemudian motor ninja berwarna hitam itu menghampiri Reyna, dia adalah Alvito yunanda.

"Eh vin, ra gue pulang dulu ya", pamit Reyna saat menaiki jok belakang motor Vito.

speechless.

THE SECRET LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang