Part 5

19 7 0
                                        

Aku terdiam sejenak memikirkan kejadian yang terjadi 30 menit lalu.
" Banggaweoyo, Kwon A-reum ssi.  Perkenalkan aku Kang Ha-neul " Kata pria itu padaku.

Nama pria itu bagiku terdengar begitu familiar. Tidak asing bagiku.
" Ah benar. " kataku tersadar akan sesuatu.
" Mimpiku. Pria dilukisan wanita itu. " Uacapku dalam hati.
Pria yang bernama sama dan membaca puisi yang serupa.

" Apa yang sedang kamu pikirkan? " Suara Soo Yeon mengejutkan.
" Ah...  Tak ada. " Jawabku.
" Oh,  ya A-reum a... Aku tadi melihatmu berjalan ke arah aula. Apakah ada sesuatu disana? "

" Apa tadi kamu tidak mendengarnya? " Aku balik bertanya.
" Eum? Apa ada sesuatu yang harus kudengar? " tanyanya heran.
" Sungguh kamu tidak mendengarnya tadi? " aku kembali bertanya padanya. Memastikan.
Soo Yeon hanya menggeleng bingung.

" Suara seorang pria tengah membaca sebuah puisi. Apa kamu benar - benar tidak mendengarnya? "

" Hahahaha.. " Soo Yeon menertawakanku.
" Ya...  Kwon A-reum. Apa kamu tahu? Jarak antar aula kampus dan tempat kita berdiri tadi sangatlah jauh. Dan lagi pula dinding - dinding aula itu kedap suara. Mana mungkin aku bisa mendengarnya. Jangankan untuk jarak sejauh ini. Beberapa meter saja kita tidak akan mendengarnya. " Jawab Soo Yeon menjelaskannya padaku.

" Tapi aku sungguh - sungguh mendengarnya. Sangat jelas. Bahkan setoap kata yang di ucapannya. " kataku berusaha meyakinkannya.

Soo Yeon menghembusakan nafasnya kuat - kuat.
" A-Reum a...  Itu munhkin hanya kebetulan saja. Apa akhir - akhir ini kamu mebaca buku hingga tertidur? Bukankah katamu setiap kamu membaca buku  hingga tertidur, maka kata-katanya akan terus bermain dikepalamu? "

" Ah benar. Apa yang di katakan Soo Yeon ada benarnya. Mungkin itu penyebabnya." Pikirku.
*****

Aku mengeluarkan buku - bukuku bersiap untuk memulai kelas pertama pagi ini.
Pandanganku terpaku pada jurnal tua itu.  Jurnal yang sengaja ku bawa dari rumah.

Aku membuka halaman yang telah di tandai.
Sebuah kelopak bunga sakura jatuh dari halaman itu.
" ini ada lagi? Kenapa bisa ada disini? Aneh. "

When the roses bloom and your heart flutters.
( ketika mawar mekar dan jantungmi berdebar) )
Give me that that smiles of you
( beri aku senyummu itu )

" Lazines. "

Aku menghentikan bacaanku, memandang ke arah suara.
Seorang dengan senyum merekah tengah tersenyum padaku.

" Puisi yang kamu baca itu. Karya Charles Spurgeon." Katanya lagi.
" Boleh aku duduk disini? Disampingmu, Kwon A-Reum ssi? " tanyanya padaku.

Aku terdiam tak menjawabnya. Sunyi seketika. Yang terdengar hanya jantungku yang tak hentinya berdebar menatap wajahnya.
*****

" Lazines "

When the roses bloom and your heart  flutters
Give me that smile of yours.
If there's a song you have to sing
Sing it now.
When your sun goes down
It'll be to late for you to sing it.
Sing your song right at this moment.

- Charles Spurgeon



The Missing StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang