Part 9

36 8 0
                                        


Malam itu aku menepati janjiku pada kang Ha-neul. Atau lebih tepatnya aku menepati janji yang dibuat oleh Kim Soo Yeon sahabatku.

Dari kejauhan aku meihat Kang Ha-Neul, melambaikan tangan sambil tersenyum ke arahku.

" Rambutmu oke, dandananmu sempurna. Sangat natural. Pakaianmu tidak berlebihan. Bahkan terkesan sangat sesuai dengan warna kulitmu." Soo Yeon memperhatikanku penampilanku dengan seksama.

" Ya! Kim Soo Yeon. Kita hanya mengikuti kegiatan universitas. Mengapa kamu bersikap seakan akan sedang mempersiapkan ku menghadiri kencan pertama. " kataku yang mulai kesal dengan tingkah laku sahabatku ini.

" Sudahlah kamu diam saja. Nantinya kamu akan sangat berterima kasih padaku. Percayakan saja padaku. " jawabnya sambil menunjukkan kedua ibu jarinya memuji penampilanku.

" A-Reum a.. " Sapa Kim Ha-Neul sambil berjalan menghampiriku dan Kim Soo Yoen yang sedari tadi berdiri di depan komedi putar.

" Dia sudah mendekat. Ingat yang ku katakana padamu kemarin. Jangan menghindar. Lampu hijau telah dinyalakan. "

" Seonbae annyeong. " sapa Soo Yeon sekedar basa basi.
" kalian datang rupanya. Aku pikir kalian tidak akan datang malam ini. "
" Kami sudah berjanji. Bagaimana bisa kami mengingkari janji begitu saja. Terlebih lagi A-Reum bukan tipe wanita yang suka mengingkari janjinya. Benarkan A-Reum? " Soo Yeon menyikut pinggangku yang sedari tadi hanya menatap Kang Ha-Neul.

" A.. benar. " kataku mengiyakan apa yang dikatakan Soo Yeon tanpa membantah sedikitpun yang diucapkannya.

" tapi seonbae mian aku tidak bisa bergabung dengan kalian. Karena aku tidak terlalu memahami sastra. Jadi aku titip sahabatku padamu. "

" Ya.. kamu mau kemana? " aku menarik lengan Soo Yeon.
" aku sedang memberikan ruang untuk kalian berdua. Apa kamu sepolos itu hingga tidak menyadarinya? " bisik So Yeon padaku.
" Tapi... "
" sudah kamu ikut saja arusnya. Hwaiting! " Soo Yeon menepuk bahuku. Memberi semangat entah terhadap apa.

Aku tidak tau apa yang akan aku lakukan dengan situasi seperti ini. Aku bukan type wanita seperti Kim Soo Yeon yang ceria dan bisa berinteraksi dengan mudah dengan siapapun. Terlebih lagi kini aku berhadapan dengan seorang pria yang selalu mnghantui tidurku dan senyumannya yang selalu mendebarkan hatiku. Seperti saat ini.

" Apa kita hanya akan berdiri saja seperti ini disini? '
' ah.. maaf. ' jawabku terkejut mendengar pertanyaannya.
" atau kamu merasa tidak nyaman hanya berduaan denganku. " tanyanya lagi sambil berjalan mengambil posisi di sebelah kananku.
" sedikit. " jawabku sambil sesekali meliriknya yang tengah berjalan beriringan denganku.

Aku tersenyum menatapnya. Wajahnya terlihat bersinar seperti cahaya bulan malam ini. Dan di saat dia tersenyum, bibirnya membentuk seperti setengah rembulan. Tatapan matanya yang tajam namun hangat seolah mempertegas seiap perkataannya.
Menatapnya berbicara dengan ku seperti ini, terasa seperti menatap keindahan langit yang tengah berbicara dengan sejuta warnanya.

" Kang Ha-Neul . Ha-Neul berarti langit. Aku tidak tahu bahwa langit akan seindah ini jika di lihat dari dekat. " kataku pelan sambil tersenyum.

" wae " tanya Ha-Neul yang menyadari bahwa aku sedari tadi pandanganku tidak terlepas darinya.

" eum? " tanyaku pura pura tak mengerti.

" aku tau sejak tadi kamu memperhatikan ku. Apa ada yang aneh denganku? " tanya Ha-Neul.

" a... a... Aku tidak... " aku tidak dapat melanjutkan perkataanku. Lidahku tiba tiba saja membeku tak dapat mengeluarkan sepatah kata pun untuk membela diri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Missing StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang