Part 7

20 8 0
                                        

자화상
( Potret Diri )

산모통이를 돌아 눈가 외딴 우물을 홀로  첮아가선 가만히 들여다 봅니다 .
( Di sudut bukit sendirian ku cari sunur terpencil diam diam ku lihat di dalamnya)

우물 속에는 달이 밝고 구름이 흐르고  하늘이 펼치고
파아란 바람이 불고 가을이 있습니다 .
( Di dalam kedalaman sumur, bulan bersinar terang awan berjalan, langit terbentang, angin bertiup dan musim gugur)

그리고 한 사나이가 있습니다 .
어쩐지 그 사나이가 미워져 돌아갑니다.
( Dan juga Seorang Lelaki. Entah Bagaimana aku benci lelaki itu kemudian ku bergegas pergi )

돌아갑니다 생각하니 그 사나이가  가엾어집니다 .
도로가 들여다보니 사나이는 그대로 있습니다.
( Setelah ku tinggalkan, lelaki itu terlihat menyedihkan
Lalu aku kembali, lelaki itu masih ada disana )

다시 그 사나이가 미워져  돌아갑니다 .
돌아갑니다 .
생각하니 그 사나이가 그리워집니다 .
( Ku benci dia lagi dan meninggalkan dia disana. Setelah ku tinggalkan aku Merindukannya. )

우물 속에는 달이 밝고 구름이 흐르고 하늘이 펼치고.
파아란 바람이 불고 가을이 있고 .
추억처럼 사나이가 있습니다 .
( Di kedalaman sumur itu, bulan bersinar terang, awan berjalan, langit terbentang, angin bertiup, musim gugur, juga seorang lelaki layaknya sebuah kenangan. )

Yoon Dong-Ju

*****

Aku membuka mataku perlahan.  Sinar matahari pagi menembus jendela kamarku menyilaukan pandanganku.

" Ah...  Apa aku bermimpi lagi? " keluhku sambil merenggangkan leherku.

" Aku bahkan tidsk membaca jurnal itu semalam. Rasanya aneh saja jika aku bermimpi lagi. " Kataku.

" Apa kamu sudah bangun? " Suara ayahku dari balik pintu kamarku.
" Ne appa. Baru saja. " Sahutku.
" Bersiaplah dan segera turun untuk sarapan. "
" Ne. Appa. "

****

Aku menatap bayangan wajahku pada cermin di meja riasku.

" 잠깐만 ( Sebentar ). Semalam yang ku mimpikan sepertinya bukan seorang pria. Sepertinya seorang wanita. 아.맞아 .여자 ( ah! Benar. Seorang wanita ) " Ujarku seorang diri.

Aku mencoba mengingat kembali mimpiku semalam.

Kali ini seorang wanita tengah duduk menulis di sebuah ruangan. Sepertinya sebuah ruang kerja.

Ruang kerja itu terkesan antik dengan furniture yang terbuat dari kayu. Terkesan klasik.

Wanita itu mengenakan gaun berwarna hitam.  Berhiaskan manik - manik pada lengan gaunnya yang transparan dan berenda.

Kedua ujung bibirnya tertarik membentuk sebuah senyuman. Jari jemarinya yang lentik bercat kuku berwarna merah maroon terkesan glamour tengah menarikan pena berbulu di atas jurnal.

Seketika itu aku bangkit dari bangkuku,  mengambil jurnal tersebut di dalam tasku.

" Potret Diri. Karya Yoo Dong Ju "

Mataku terpaku pada bait akhir puisi.
" Di kedalaman sumur itu, bulan bersinar terang, awan berjalan, langit terbentang, angin bertiup, musim gugur, juga seorang lelaki layaknya sebuah kenangan. "

Pikiranku bermain main dengan teka teki dari sebuah puisi dan kenangan.

" Seorang pria layaknya sebuah kenangan. " Aku membeo.

The Missing StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang