Masih di hari yang sama dan orang yang sama dalam satu ruangan tersebut. Acara makan siang sudah selesai, Suzy masih di dapur sementara Nancy diem-diem jawab panggilan dari Yugyeom. Ini memang orang gak tau malu, apa gimana sih?!
Nancy udah selesai nelpon di ujung ruangan, gak ngeliat ada seseorang di belakangnya. Baru aja balik, badannya terbentur ama orang itu. "Ih, apaan sih lo!" Nancy nggak sadar langsung nyemprot orang yang udah nabrak dia.
Ryujin, si cewek yang nggak sengaja nabrak pacar kakaknya tentu langsung mendelik tak terima. "Lho, kakak kok sewot dateng-dateng..."
Nancy mendecih. "Diem aja deh, anak kecil."
"Jangan panggil aku anak kecil, Tante."
"Tante?! Woah... kamu baru aja manggil aku Tante?!"
"Kalo iya, kenapa?"
Ngeliat kedua cewek itu berantem, Suzy jadi risih dan memilih untuk mendatangi mereka berdua. "Ryujin.. Udah, sini yuk ama kakak. Kakak punya sesuatu."
"Apa, kak?" tanya Ryujin.
Suzy senyum. "Ayo sini.." kemudian gandeng tangan Ryujin, mengajaknya ke ruang tamu, di atas kursi ada tas ransel miliknya. Suzy ngambil tasnya terus ngeluarin bungkusan berbentuk kotak warna merah muda. "Kakak liat itu tadi pas belanja, jadi keinget kamu makanya kakak beliin."
Ryujin mengernyit seraya membuka bungkusan itu, setelah melihat isinya, senyuman senang tak dapat ditahan. "Kakak baik banget." Gadis itu memekik bahagia, mendapatkan sebuah tas tangan berbentuk boneka coklat dengan wajah unyu.
"Biar kamu semangat sekolah. Cantik, nggak?"
Ryujin meluk tas bonekanya itu dengan erat. "Cantik, kak! Makasih." Terus peluk Suzy erat sebelum pergi, pamerin ke Jungkook dan Ibunya.
"Kamu nggak perlu beliin dia macem-macem, Zy."
Suzy noleh ke asal suara. Taehyung datang dari dapur mendekatinya dengan perlahan. Segelas air berada di sebelah tangannya. "Maaf, kak. Soalnya aku gemes banget ama Ryujin. Manis banget kek anak 7 tahun."
Taehyung ngangguk. Heran aja sih, kenapa bisa Suzy kek kenal lama gitu ke Ryujin. "Yaudah. Makasih, ya."
"Sama-sama." Suzy senyum. Menoleh pada Ryujin yang lagi mengambil foto Ibunya dengan ponsel. "Semoga dia bisa jadi fotografer yang hebat."
Taehyung tercenung dalam waktu yang cukup lama. Sedangkan Suzy udah melarikan diri. Hendak nyuci piring yang udah numpuk, banyak banget di wastafel. Kasian kalo Ibu Taehyung yang bersihin ini, kan berdiri, nanti kakinya pegel.
"Sini, gua bantuin." Dari balik bahu, Suzy ngeliat Yoongi datang, membawa beberapa piring kotor bekas mereka makan tadi dan meletakkannya di wastafel.
"Eh, kak Yoongi. Nggak usah, kak. Biar aku aja."
"Nggak apa-apa. Biar cepat selesai."
"Oh, makasih." Suzy nunduk. Sabunin piring yang kotor sampe bersih, sementara Yoongi buang sampah sisa makanan ke plastik yang udah disediakan.
"Kapan ujian akhir?" tanya Yoongi di sela-sela kegiatan mereka.
Suzy mikir bentar. "Dua bulan lagi. Ini makanya lagi sibuk nuntasin catatan ama tugas."
"Oh, semangat, ya." Datar amat sih manusia satu ini.
"Hehe, iya kak."
Suzy terus balik nanya. "Kakak kuliah atau apa?"
"Kakak produser lagu, dek."
Mata Suzy berbinar. Jadi, ini teman Taehyung yang pernah disebutnya waktu itu. "Keren. Kakak suka nulis lagu tentang apa? Kakak bisa nyanyi juga, nggak?" tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
L.I.E || Chatting ~kth.bsz
Fanfiction{ BOOK SERIES 2 ABOUT LIE } Warning! Bahasa Non Baku Kim Taehyung, pemuda asal Daegu yang memiliki seorang kekasih, bernama Nancy dan bersekolah di Seoul. Bisa dikatakan bahwa mereka itu menjalin hubungan LDR dan terpaksa berhubungan lewat chatting...