"Zy, kayaknya gua nggak bisa sering-sering telponan ama Taehyung deh."
"Kenapa?" Suzy nanya tanpa minat. Lagi fokus ama buku komputernya sejak daritadi. Tapi, entah darimana Nancy dateng dan menghancurkan segala kefokusannya untuk membaca.
Nancy memutar bola mata. "Si Yugyeom nganterin gua pas udah jam 11 malam sih. Waktu itu, pas Tae nelpon gua-nya udah lelah banget."
"Langsung aja ke inti, Bitch." Suzy ngumpat. Membalikan halaman buku tanpa ada niatan sama sekali liat manusia di sebelahnya ini.
"Bantu bilang ke Taehyung kalo gua sibuk sama Daddy gua."
"Ya." Langsung aja dibalas Suzy sambil menganggukan kepala. Memangnya bisa ia menolak?
Nancy pun menghela nafas lega. "Syukur, Zy.. Oh, ya.. Gua juga kayaknya nggak bakal buka akun itu lagi," katanya tanpa beban.
Suzy yang denger otomatis menaikan satu alis terus natap Nancy. "Maksud?"
"Hampir aja gua ketahuan Yugyeom pas lagi liat chattannya Taehyung. Lagipun, dia sering banget periksa hp gua."
"Oh.."
"Jangan macem-macem lu ama dia." Nancy sekali lagi main ngancem.
Suzy kembali berfokus pada bukunya sambil mendengus. "Kagak kepikiran sama sekali."
***
"Ibu, Suzy datang." Suzy senyum manis ke arah Ibunya yang terbaring lemah sembari membawa sekantung plastik berisi makanan untuk Ibunya. "Kata Dokter, Ibu nggak mau makan, ya? Suzy bawain ayam goreng untuk Ibu. Ibu suka, kan?" Terus ia nyiapin seporsi ayam goreng lalu membantu Ibunya untuk duduk.
"Suzy udah makan, nak?"
"Ibu jangan pikirin Suzy. Ini makan." Suzy nyuapin Ibunya sepotong ayam. Awalnya Ibunya itu ngernyit, tapi ngelihat senyum anaknya, ia pun membuka mulut dan menerima ayam tersebut. "Enak."
Suzy tersenyum lagi. "Ibu jangan malas makan, ya? Nanti nggak cepet sembuh, lho."
"Kau memperlakukan Ibu seperti anak-anak saja."
"Lho, Ibu kan pernah bilang gitu ke Suzy pas lagi sakit. Nah, sekarang gantian. Kita impas, kan?"
Terus Ibunya mukul lengan Suzy yang berkedip jenaka. Suzy hanya tertawa, tak mempersalahkan pukulan lemah yang diberikan sang Ibu lalu kembali menyuapinya.
Selesai menyuapi Ibunya, Suzy pun membantu memijit kakinya. Wanita tua yang lemah itu terbaring, gak lama senyumannya timbul. Senyumannya sangat anggun, khas seorang Ibu. Namun, terdapat luka yang tersirat.
Suzy berusaha keras untuk pengobatannya.
Ia tahu. Suzy bekerja mati-matian sampai lingkaran hitam di bawah mata menunjukkan bahwa anaknya itu kurang tidur.
Suzy itu Ketua Osis. Mana lagi, ia bekerja sampai malam dan harus ingat untuk menyelesaikan pekerjaan sekolahnya.
Suzy selalu tampak baik-baik saja. Tapi, Ibunya tahu banyak sekali masalah yang disimpan Suzy seorang diri. Bukan karena anaknya itu tidak ingin berbagi pada Ibunya, kadang Suzy hanya takut masalahnya akan membuat Ibunya semakin stres.
Suzy noleh. Liat Ibunya yang udah tertidur pulas. Ia pun berhenti memijat kaki kemudian mendekati Ibunya, menaikan selimut dan tak lupa memberikan satu kecupan hangat di kening.
"Cepat sembuh, Malaikatku."
💝💝💝
Suzy yang baru saja sampe ke kostnya di jam setengah sebelas pun bersiap-siap untuk mandi. Setelahnya, ia tak langsung tidur, malahan menyelesaikan tugasnya yang masih belum kelar juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
L.I.E || Chatting ~kth.bsz
Fanfic{ BOOK SERIES 2 ABOUT LIE } Warning! Bahasa Non Baku Kim Taehyung, pemuda asal Daegu yang memiliki seorang kekasih, bernama Nancy dan bersekolah di Seoul. Bisa dikatakan bahwa mereka itu menjalin hubungan LDR dan terpaksa berhubungan lewat chatting...