Hari demi hari berlanjut. Park Sooyoung, wanita berambut sebahu itu selalu saja melakukan rutinitasnya ketika bel tanda pulang sekolah berbunyi. Duduk terdiam di depan kelas hingga sekolah sepi.
Jam tangan pink yang selalu bertengger di tangan kirinya seketika berbunyi. Menyadarkan dirinya dari lamunan panjang. Pukul 4 sore.
Senyumnya merekah ketika matanya menelusuri lorong di sisi kanannya, seseorang yang beberapa minggu ini selalu mengambil alih atensinya sedang berjalan menunduk dengan ponsel di genggamannya.
Tapi senyuman Sooyoung tiba-tiba luntur ketika melihat seorang perempuan dari arah belakang laki-laki itu berlari dan menepuk pundak laki-laki itu.
"Jeon Wonwoo!"
Sooyoung masih memperhatikannya. 'Jeon Wonwoo. Aku juga ingin memanggilnya seperti itu.'
Laki-laki bernama Wonwoo itu melirik sekilas dan tersenyum.
"Seulgi? Kau belum pulang?"
Seulgi si wanita sipit yang Sooyoung kenal sebagai ketua PMR di sekolahnya itu tersenyum sambil menggeleng. "Aku baru saja dari ruang Osis. Mereka meminta bantuan kami untuk acara minggu depan."
"PMR?"
Seulgi mengangguk. Lalu berbalik tanya. "Kau sendiri?"
'Berlatih vocal untuk festival sekolah.'
"Ah, aku baru saja berlatih vocal dengan Sejeong. Tiga minggu lagi ada festival sekolah."
Senyum Sooyoung kembali terukir. Jawabannya benar.
Seulgi yang mendengar itu mengangguk-ngangguk mengerti. "Ah, kalau begitu aku duluan. Kakakku sudah menunggu di depan."
Wonwoo mengerutkan keningnya. "Tumben. Dimana mobilmu?"
"Bengkel." Seulgi terkekeh. "Aku baru saja menabrakannya ke pohon dua hari yang lalu."
Mata Wonwoo membulat. "Astaga! Kau bercanda, Seul?"
"Haha. Kau pikir aku akan bercanda tentang mobilku?"
Wonwoo hanya menggeleng tak habis pikir. Ia sangat tahu, gadis di sebelahnya ini sangat-sangat ceroboh. Entah bagaimana, masalah selalu saja menghampirinya.
"Aku duluan ya. Bye!" Seulgi segera berlari pergi meninggalkan Wonwoo sendiri.
"Hati-hati!"
Seulgi hanya membalas dengan melambaikan tangan. Setelah Seulgi pergi, Wonwoo kembali melanjutkan langkahnya menuju parkiran sekolah.
Sooyoung yang daritadi hanya menonton, akhirnya berdiri dari duduknya. Paling tidak rutinitas sore harinya telah terpenuhi. Ia sudah melihat laki-laki itu untuk hari ini. Laki-laki penuh pesona yang mampu membuatnya tak bisa tidur semalaman beberapa hari terakhir.
Sooyoung benar-benar menyukainya. Tapi sayang, Sooyoung bukanlah perempuan popular yang bisa bersosialisasi dengan banyak orang dengan mudah.
Ia hanyalah seorang siswa biasa yang dengan tidak tau diri mengagumi si Pangeran Sekolah. Karena itu, Sooyoung hanya bisa memandang Wonwoo dari jauh. Menunggu bel pulang sekolah berbunyi agar ia bisa memandang laki-laki itu ketika ingin pulang.
'Hati-hati, Jeon Wonwoo.'
Sooyoung tersenyum sesaat sebelum mengambil tasnya dan melangkah pergi. Bus terakhir akan datang sebentar lagi. Karena itu Sooyoung harus cepat-cepat ke halte. Ia tak mungkin jalan kaki atau naik taksi. Ongkos taksi sangat mahal saat ini.
Ting
Ponselnya bergetar.
Ting
Ting
3 pesan belum dibaca.
Sooyoung menyalakan ponselnya dan membuka icon pesan.
Hai.
Masih melakukan rutinitasmu tiap pulang sekolah?
Kau pasti lelah.
Sooyoung mengerutkan dahinya ketika membaca isi pesan tersebut.
Ting
Satu pesan lagi masuk ke ponselnya.
Kenapa kau selalu melakukan itu, Park Sooyoung?
'Apa maksudnya?'
Ting
Menatap diam-diam Jeon Wonwoo. Kau menyukainya?
'Siapa sih? Orang aneh.' Baru saja Sooyoung mau mematikan ponselnya, ada satu pesan lagi yang masuk.
Aku
Pengagum Rahasiamu
***
Siapa selanjutnya?
Penulis,
Rose
KAMU SEDANG MEMBACA
Park Sooyoung | [One Shoot] ✓
FanfictionCerita one shoot dari Park Sooyoung dan para cogannya. Silahkan baca dan request cerita yang kalian inginkan dari seorang Park Sooyoung. Happy Reading! 💜💚 *** #5 Joy [05/06/2019]