2. Cooperation

793 125 25
                                    

"Jangan bilang saat ini kau sedang berada di ruang kerjamu. Eomma benar-benar tidak paham dengan kalian berdua."


"Ayahmu selalu sibuk dengan apa yang ingin dia lakukan, tanpa mengerti bagaimana perasaan Eomma yang butuh perhatian. Sedangkan kau selalu sibuk dengan apapun yang terjadi di Perusahaan." beber seorang wanita paruh baya di ujung sana terdengar sedikit kesal. Nyonya Jeon - Juna Hana- memang memiliki karakter yang lebih seperti seorang gadis daripada seorang wanita berkelas. Jadi tidak jarang dia mengeluh dengan hal-hal kecil.





"Mianhae Eomma, tapi aku usahakan akan segera berkunjung."

"Bulan ini ada produk baru yang sedang dalam masa perilisan, aku bahkan tidak bisa pergi ke luar kota jika bukan karena urusan kantor."


Wonwoo yang merasa bersalah menghela nafas. Kira-kira sudah tidak terhitung berapa kali dia menggunakan alasan yang sama selama tiga bulan ini. Tapi mau bagaimana lagi, pegawai yang berjumlah sekitar 20.000 orang berserta keluarga mereka bergantung pada LOYAL. Jika dia tidak sungguh-sungguh menjalankan posisinya, maka perusahaan itu mungkin gulung tikar karena investor bisa kapan saja menarik saham mereka.






"Geunyang.. sebagai seorang wanita Eomma tidak mengerti kenapa para pria begitu berkerja keras dan mengatakan bahwa semua itu membahagiakan keluarganya, sedangkan Eomma hanya diabaikan oleh Ayahmu setelah makan malam."




"Tapi sudah hampir satu minggu disana, bukan? Itu berarti Ayah benar-benar merindukan Eomma."




Hana yang mendengar itu entah kenapa mendadak tersipu. Tuan Jeon -Jeon Yunho- tipe orang yang tidak banyak bicara, tapi lebih menunjukan perasaannya dari apa yang dia lakukan.


"Ah.. kau tidak perlu bicara seperti itu. Ayahmu hanya tidak terbiasa makan-makanan yang bukan biasa Eomma masak untuknya."


"Kau tahu sendiri bagaimana pemilihnya Ayahmu soal makanan. Seleranya juga seperti anak kecil yang hanya menyukai manis dan sedikit pedas."





Pria yang langsung mengingat sesuatu perlahan menghirup oksigen lebih banyak. Setiap kali Wonwoo memikirkan hal itu perasaannya berubah menjadi campur aduk.

"Eomma.. apa Ayah masih menjauhi Jihu?" tanyanya menyebutkan nama seorang anak berusia 5 tahunan. Asal tahu saja, Jeon Jihu adalah anak kandung Wonwoo. Ibu dari anak itu entah pergi kemana setelah meninggalkannya begitu saja.



Pada awalnya keluarga Jeon menolak keras untuk membesarkan Jihu karena berpikir itu berpengaruh pada reputasi LOYAL. Bayangkan saja, CEO muda seperti Wonwoo tiba-tiba memiliki anak sebelum ia menikah. Pemegang saham akan berpikir bahwa dia bukan orang bertanggung jawab, karena menghamili wanita sebelum menikahinya.

Jadi, untuk beberapa alasan keluarga Jeon berusaha menyembunyikan Jihu sejak 4 tahun lalu.





"Eumm... Ayahmu tidak menjauhinya lagi, tapi dia masih tidak mengatakan apapun kepada cucunya."

"Mungkin Ayahmu masih tidak bisa menerima kenyataan sampai sekarang." ujar Ibu Wonwoo mendadak merasa sedih. Dia tahu betul bahwa kelemahan seorang perfeksionis seperti Wonwoo adalah cucunya sendiri.





Wonwoo menyunggingkan kedua sudut bibirnya sekilas meski tidak terlihat. Jujur, pria itu merasa lumayan lega.

"Tidak apa-apa, setidaknya Ayah tidak menyakiti Jihu. Menerima kenyataan memang hal tersulit, tapi bukan berarti seseorang terus menghindarinya."

When I'm Falling (WONWOO x JENNIE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang