"Yes"Suara lembut dengan sorakan semua orang ditambah ledakan kembang api membuat riyuh kebahagian bagi setiap orang sedangkan tangisan bagi baekhyun, ia menutup telinganya dan berlari memasuki kerumunan orang ia buta arah baekhyun berlari entah kemana.
Kaki nya terus melangkah sebuah rekaman berputar terus diotaknya dari chanyeol yang mengelus rambutnya, perhatian padanya ia berharap lebih disana, sangat lebih, dasar bodoh.
Baekhyun mengutuk dirinya apa yang dipikirkannya itu bukan chanyeolnya, chanyeol sudah berubah ia akan menjadi baik bagi baekhyun itu bukan, hoddienya hanya sama. seseorang tolong jelaskan itu bukan chanyeol.
Air mata baekhyun terus lolos tidak ada henti seperti film yang berputar dramatis diotaknya.
Yes?
Tatapan mata chanyeol yang tidak pernah ia dapatkan
Elusannya saat di stan baju
Tawanya di komedi putar
Candanya dicafe
Lalu perhatianya di rumah sakit
Apa Arti semua itu?
Kaki baekhyun terhenti pada kursi panjang ia duduk disana dengan harapan-harapan bodohnya, cincin? pengakuan? pernikahan? apa yang diharapkanya dari seseorang yang hanya mementingkan dirinya sendiri.
Ia tidak sanggup memikirnya rasa sakit dihatinya sungguh perih harapan yang begitu besar seharusnya tidak ia pikirkan, baekhyun memukul dadanya agar sedikit bekurang sesak didadanya.
Chanyeol benar hubungan mereka tidak lebih dari seorang tamu dan tuan rumah, beginilah seorang tamu disambut benar beginilah, baekhyun tersenyum kecil chanyeol tidak salah dia yang salah sudah mengartikan banyak hal.
"Maafkan aku. . bayi kecil"Isak baekhyun
"Kau lelah bayi kecil dengan 4 bulan ini"Ucap baekhyun meraba perutnya
Sebuah gerakan membalas elusanya"Apa kita perlu mewujudkan keinginanya?"tanya baekhyun ia tertunduk dengan isakan melihat sesuatu yang tumbuh disana.
"Ayo pergi"
Baekhyun berdiri menghapus air matanya lalu melangkah pergi dijalan yang penuh dengan tawa kebahgian, ia kuat tidak ada yang bisa mengoyahkan hati baekhyun dia kuat. apalagi dia tidak sendiri. Mereka sangat kuat.
- - -
Baekhyun berguling gelisah keseluruh area kasur karena rasa kantuk tidak juga menghampirinya, ditambah lagi ada rasa sakit dihatinya yang tidak seharusnya ada jika dia tidak berharap lebih kepada seseorang.Merasa stress baekhyun bangkit dari tidurnya dan berjalan menuju keluar kamar dengan boneka rilakumanya, baekhyun menuju keruang terbuka didekat kaca jendela apartment besar itu.
Disebuah kursi santai baekhyun meringkuk memeluk boneka rilakumanya, matanya mulai menutup tapi tidak ada perasaan untuk tidurnya.
Rasa dingin menyelimuti tubuhnya tapi jauh labih baik dari pada rasa hangat yang dulu ia rasakan, langkah kaki seseorang mengintrupsi baekhyun ia mendongkak kebelakang melihat siapa yang berjalan.
"Apa yang kau lakukan di luar? disini dingin ayo masuk"Ajak chanyeol
Baekhyun menatap pria itu dalam diamnya chanyeol yang bersikap seakan tidak terjadi apa-apa, itu bukan salah chanyeol, ia tidak tau jika baekhyun menyaksikan lamaran hebatnya.
Sedetik kemudian baekhyun menundukan kepalanya ia terisak disana matanya berkaca-kaca, chanyeol langsung berlutut dihadapaj baekhyun menatap wajah pria mungil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Got Married [ Chanbaek ]
Romance[END] Sebuah peristiwa sepele diluar pemikiranya membuat Baekhyun hamil anak seorang mafia besar sekaligus player killing Park Chanyeol yang sama sekali tidak diharuskan memiliki keluarga ataupun kerabat, semua itu berbanding terbalik sejak kedatang...