16 "Baby"

7.2K 330 56
                                    


Kakiku berputar arah kini aku berlari menuju ke area parkir, tidak. Baekhyun milikku tidak ada yang boleh memilikinya bahkan sehun sekalipun karena dia hanya untukku, tidak perduli dengan padatnya lalu lintas tujuanku adalah rumah, satu hal yang bisa ku sebut rumah adalah baekhyun dia bukan sumber kesalahanku tapi kebenaran dari segalanya ia hanya lupa akan hal itu.

Mobilku parkir dihalaman rumah lalu menuju kepintu depan saat ku buka pintu itu disana ada baekhyun dan sehun tengah duduk disofa tapi dengan posisi sehun berjongkok didepan baekhyun yang menoleh kearahku dengan keringat dipelipisnya serta tarikan nafasnya yang memburu dan tangan kanannya menarik rambut sehun, apapun yang ku pikirkan itu buruk tentang apa yang mereka lakukan.?

"Baek. ."ucapku tapi baekhyun malah memalingkan wajahnya kearah sehun dan tambah menarik nafasnya terus menerus.

Aku tidak akan percaya apa yang ku lihat pantas saja firasatku buruk tentang ini bahkan aku tidak menyentuh baekhyun saat ia hamil sulit ku percaya sehun benar-benar membuat rahangku jatuh, jadi baekhyun memilih sehun dari padaku cih, kalian berdua sama-sama menjijikan bagaimana ia bisa melakukanya sedangkan bayiku dikandungan-nya memang benar tidak ada salah jika ku panggil dia jalang sialan bahkan tidak ada harga dirinya sama sekali, jujur aku kecewa.

- - -


Tubuhku berdiri kaku karena apa yang kulihat sungguh diluar perkiraan sehun berdiri dan menatapku.

"Apa yang kau tunggu! Baekhyun akan melahirkan"Teriaknya

Wajah sehun khawatir, melahirkan? Baekhyun? Oh astga apa yang ku fikirkan ternyata baekhyun ingin melahirkan aku berlari menuju keduanya dan melihat wajah baekhyun yang pelu dengan rasa sakitnya serta keringanya yang terus keluar membahasai pelipisnya.

"Sekarang?" Tanyaku, sehun menoleh kearahku

"Apa kau punya kekuatan untuk menundanya?Ujarnya dengan emosi

Tanpa aba-aba komando tanganku lihai mengendong baekhyun untuk menuju kebagasi mobil mendudukanya disalah satu kursi penumpang dan aku ikut memenang tubuhnya dibelakang sedangkan sehun mengambil kendali untuk membawa kami kerumah sakit.

Baekhyun menggengam tanganku erat menyalurkan rasa sakitnya dengan sepontan tanganku membalasnya ada rasa hangat di hatiku yang menjalar tidak relevan, mataku menatap baekhyun dimana keringat mengalir dipelipisnya terus menerus dan rahang yang dikeraskanya hingga wajah kesakitan yang terus ia perlihatkan.

"Bertahanlah baek" Ujarku

Matanya menatapku lalu mengangguk kecil air matanya keluar dari pelupuk mata yang berbentuk bulan sabit itu aku melihat sehun yang mengebut hingga mobil kami berhenti disalah satu gedung rumah sakit, aku keluar bergegas mengendong baekhyun menuju kesalah satu bangker yang telah sehun panggil keempat roda bangker itu bergerak menuju ruangan yang mengahalang kami untuk masuk didalamnya dan hanya baekhyun yang mereka bawa.

Lampu tanda sedang melakukan operasi nyala membuatku was-was melihatnya salah satu seorang perawat datang memanggilku untuk melakukan administrasi, setelah mengurus segala hal dan dokter song masih juga belum keluar dari sana bersama baekhyunku ayolah aku bakal mati khawatir jika terus begini aku mencoba tenang dengan ikut duduk disamping sehun ia menatapku.

"Aku tau kau peduli padanya, hanya saja kau tidak ingin memperlihatkannya"Tegurnya

Aku tertunduk mendengarnya lalu tersenyum kecil, peduli? aku tidak punya seperti itu terakhir kali aku memilikinya semuanya hancur.

"Jangan jadikan baekhyun sebagai baekbeom kedua"Sanggahnya

Bahkan aku belum berbicara karenanya mataku menatapnya tajam.

We Got Married [ Chanbaek ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang