Lelah

7 1 0
                                    

Sejak aku memutuskan untuk pergi. Mengakhiri semua omong kosong dan basa-basi itu.
Aku lelah menjadi badut penghibur. Aku payah terus mencari orang yang tepat.

Untuk mengisi hari-hariku yang penuh dengan problematika hidup. Segala impian dan usahaku tidak begitu mudah.
Cukup banyak risiko disini.

Namun sepertinya, kesendirian ini sudah menjadi bagian dari perjalananku.
Kesendirian ini sudah lama menghinggapi tubuh mungil yang dipenuhi topeng canda dan tawa.

Aku terlihat tegar.
Tapi tidak ada yang tahu bahwa sebenarnya aku butuh untuk dikuatkan.
Aku butuh peluk dan sandaran bahu. Untuk sejenak melepas penatku selama ini.
Tanggung jawab yang rumit. Kemudian kehidupan sosial yang runyam.
Serta batin yang senantiasa tertekan oleh sunyi.
Senyap tak bergairah.
Aku bosan hidup dalam kubang kesendirian.

Acapkali aku berusaha mendekati beberapa dari mereka.
Mengapa tetap saja stagnan? Aku sulit meraih sosok yang mampu membuatku nyaman.
Yang bisa membuatku tersenyum dan merasa dilindungi.
Apakah seperti ini rasanya dikenal namun tidak merasa dicintai?
Apakah dunia begitu kejam terhadapku?
Membiarkanku seorang diri tanpa menemukan secercah kehangatan ditengah dinginnya gelap nun pekat.

Aku tak ingin mereka hadir hanya sekadar mampir.
Aku juga tidak suka mereka yang tak punya pendirian.
Aku juga ingin mengakhiri sandiwaraku yang berpura-pura tegar dan mempedulikan perasaan wanita lain.

Selalu mundur acapkali punya kesempatan untuk melangkah maju.
Dan yang lebih membuatku sesak.
Aku benci dibohongi oleh perasaanku sendiri.

LampadairesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang