Cuaca begitu mendung siang ini.
Masih terasa belum genap tiga tahun silam.
Saat kau dan aku menjadi kita.
Saat semua terasa indah dan menyenangkan
Ah..
Muskil rasanya untuk mengembalikan semua itu.
Waktu sudah saling melupakan kita.Sibuk..
Rasanya kata itu cukup tepat.
Mewakili sejuta alasan untuk saling diam.
Tatapan hampa masih aku rasakan kini.
Seperti sudah tidak ada lagi yang bisa mengisi hangatnya tungku cinta yang kini padam.Lenyap!
Apapun rasa yang terkait itu telah lenyap.
Aku terus berlari dan berpacu pada waktu.
Mencoba merengkuh asa dan impian.
Meninggalkan jejak petualang di persimpangan jalan.
Apapun keputusanku kini, aku tetap mengingatnya.
Meski hanya memoar usang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lampadaires
RomanceDesau angin meniupkan sebuah nama. Gemercik air menyirat rasa. Sebuah kenangan meriuhkan fatamorgana. Inginku berhenti berpijak pada hitam yang bergeming. Merelakan segala hal yang tak dipunya.