Part 1

1.3K 177 7
                                    

Halu ya ceritaku hehehe...

Maafkan atas kehaluanku ini 😁

Happy reading....




Dae mendengkus kesal, ternyata begini ya isi dompet orang kaya. Hanya berisi kartu kredit, ATM dan kartu-kartu lainnya yang Dae tidak mengerti apa fungsi dan kegunaannya. Dae butuh uang cash bukan kartu laknat tidak berguna!

Dae melempar dompet itu ke atas tanah dan menginjak-injak dompet itu dengan kesal, sial sekali hari ini. Dae harus bersiap-siap kena amukan sang bunda tiri tercinta.

Dae memungut dompet itu lagi untuk di jadikan bukti pada Deborah, gadis itu berjalan lesu, harus mencopet dimana lagi? Hari sudah malam dan bukannya mendapat mangsa justru dialah yang bakalan di mangsa oleh pria hidung belang kalau terus berkeliaran di malam hari.

Dae berjalan sambil menunduk, dia harus merelakan punggungnya terkena sabetan rotan yang selalu dia terima jika uang yang di hasilkannya tidak sesuai. Dae menubruk sesuatu, dia langsung mendongkak pada sosok yang menghalangi jalannya, pria tampan bermata teduh yang merupakan sang pemilik dompet!

Dae memberikan dompet yang sudah kumal itu kepada lelaki itu.

"Maaf, ini aku kembalikan!"

Gadis itu menyimpan dompet di tangan lelaki itu lalu berjalan menjauh. Theo tertegun melihat reaksi bocah itu, ada rasa iba menjalar dihatinya. Namun pencuri tetaplah pencuri dan dia harus di beri pelajaran bukan? Theo dengan sigap menarik tangan bocah itu hingga tubuhnya tersentak dan menyebabkan topinya terjatuh.

Rambut emas tergerai indah sampai ke pinggang gadis itu, wajah tirusnya tampak indah dengan sepasang mata cokelat yang menatapnya terkejut.

"Ka... kau seorang gadis?" Theo tergagap dan gadis itu hanya tersenyum tipis sambil menatap pria itu.

"Kenapa kau mencuri?"

"Itu pekerjaanku."

"Apa?"

"Aku tak punya pekerjaan Tuan dan tolong biarkan aku pergi."

Gadis itu menghela napas lalu melepaskan genggaman pemuda itu dari pergelangan tangannya.

"Ini negara hukum dan kau tak bisa bebas begitu saja!"

Gadis itu membelalakan matanya dan berusaha berlari namun dengan sigap Theo menangkap tubuh gadis itu.

"Tuan sakiiit!" Ringgis Dae membuat Theo kesal, ada saja alasannya namun melihat wajah kesakitan gadis itu membuat Theo curiga, dia memberanikan diri  untuk menyingkap sweater lusuh di tubuh gadis itu.

Bekas pukulan benda tumpul memanjang berwarna merah keunguan melintang di punggungnya, bahkan ada beberapa luka bekas tali ikwt pinggang yang tampak hitam karena darah yang mengering dan tidak di bersihkan. Theo mengeraskan rahangnya. Ya Tuhan apa yang terjadi dengan gadis ini?

*****

Daenerys Smith, gadis berusia lima belas tahun sudah mencopet sejak umur sepuluh tahun, setelah ayahnya mengalami kecelakaan kerja, dia terjatuh dari atap bangunan dan tewas. Daenerys di asuh oleh ibu tirinya yang berprofesi sebagai pelayan bar di disotik murahan.

Dae sering mengalami kekerasan fisik jika tidak menghasilkan uang lima ribu Rubel dalam sehari atau lalai dalam membersihkan rumah kumuhnya.

Theo menatap miris gadis yang sedang duduk di atas tempat tidur rumah sakit untuk di obati.  Ada perasaan kasihan bercampur kagum melihat cara gadis kecil itu bertshsn hidup. Meski dia seorang pencuri tapi setidaknya dia masih memiliki harga diri dengan tidak menjual tubuhnya pada pria hidung belang.

Padahal dari segi fisik, Dae terlihat cantik dan polos. Ya polos... Theo menyukai wajah polos gadis itu, dia jatuh hati pada gadis itu dan dia tahu bagaimana caranya agar bisa memiliki sekaligus melindunginya dari sang ibu tiri.

"Apa kakak yakin?"

"Tentu saja Ghea."

"Tapi...."

"Meski aku bukan player sepertimu, aku juga punya perasaan."

Ghea terkekeh mendengar celotehan kakaknya yang memiliki watak yang super keras, egois dan dingin. Suatu keajaiban mendengar kakaknya mau menikahi pencopet yang tidak jelas asal usulnya.

"Baiklah terserah Kakak!" Ghea mengalah lalu pergi meninggalkan kakaknya bersama gadis itu.

Theo menatap gadis itu, kenapa hatinya berdesir ketika melihat kedua matanya yang indah? Banyak gadis cantik, berpendidikan dan kaya raya yang mengejarnya tapi kenapa perasaan  malah jatuh pada gadis yang hanya lulusan Sekolah Dasar yang berpenampilan kumal dan berprofesi sebagai copet?

"Tuan, apakah aku sudah boleh pulang?" Tanya Dae membuyarkan lamunan Theo.

"Apa?"

"Aku mau pulang Tuan!"

Theo mengangguk lalu membawa gadis itu keluar dari rumah sakit.

Sepanjang perjalanan Dae tampak gelisah, Theo yang menyadari kegelisahan gadis itu langsung menatapnya.

"Apa Tuan akan membawa aku ke kantor polisi?"

Dae tak bisa membayang jika Deborah tahu, dia akan sangat murka mengetahui dirinya masuk penjara karena mencuri.

"Apa ini arah ke kantor polisi?"

Dae langsung memperhatikan kemana arah mobil itu melaju.

"Rumahku?"

"Iya dan aku akan melamarmu Dae."

Wajah Dae memucat, apa dia tak salah mendengar?

Tbc

Mungkin alurnya terkesan agak cepat, tapi ini menggambarkan sosok Theo yang ambisius seperti Igor yang ingin segala keinginannya tercapai dengan sesegera mungkin.

Thanks for reading....

Defying Gravity : The Dark pastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang