[TERSEDIA DI GRAMEDIA DENGAN VERSI LEBIH BARU DENGAN BANYAK PART BONUS]
Bagian dari Hyoniverse My Little Bittersweet Wife
❝Aku hanya menumpahkan sampo Rin, kenapa kau marah?❝
❝Itu sampo edisi terbatas, Kim!❝
❝Iya-iya, nanti aku ganti sepuluh botol...
Sesuai challange yang sangat melebihi ekspetasi, jadi part ini panjang ya Terimakasih banyak atas support dan cintanya untuk Wisecrack
Kira-kira komennya bisa tembus di atas 1K gak ya tanpa challange? 😂😂🌚🌚
Oke, absen dulu. Voter keberapa wahai bucin janda dan duda baru ini?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
lucu banget pas dibuat lockscreen😭💕 Zepeto Chara by: yenykristina
"Jodoh itu tetap Tuhan yang mengatur, apapun yang terjadi"
-Hyo
Seorin mengira, ia akan di asingkan di tempat entah berantah dengan sungai kecil di ujung jalan bebatuan, atau sebuah pohon besar dengan banyak semut yang berjalan di pagi hari. Lalu duduk di teras rumah memberi makan bebek ketika semburat jingga menampakkan diri . Bukan main memang imajinasinya. Mungkin efek berpisah dengan Taehyung-nya kurang lama, jadi keunikan itu masih mengkontaminasi sel syaraf. Tetapi, ketika Yerim membantu menggeret koper dan menenteng tas Seorin sampai ruang tamu yang berdominasi biru lembut, Seorin terpekur.
"Ku harap ini cukup untukmu," ucap Yerim mendapati Seorin sedikit banyak menganga ketika mengamati di mana dirinya akan tinggal.
"Kau serius?!" tanya Seorin tidak percaya di sana. Wah apakah tidak salah jika Seorin di singkirkan tetapi diberikan hunian kelewat layak seperti ini? Mungkin tidak sebesar rumahnya bersama Taehyung, tetapi barang-barang yang ada lebih dari cukup jika digunakan hidup sendiri.
Menyadari ekspresi Seorin yang mengangkat alis keheranan, serta merta Yerim menjingkatkan pundaknya lirih, "Apa boleh buat, Nenek Taehyung sayang sekali padamu." Wanita dengan celana jeans itu berjeda ketika mendaratkan tubuhnya di atas sofa, "Lagi pula Bibi juga sudah mempersiapkan ini jauh-jauh hari."
Demi apapun kepala Seorin mendadak pening seperti pusaran segitiga Bermuda—walaupun ia tidak yakin laut itu berpusar atau tidak. Intinya ini benar-benar membingungkan. Oke, mungkin sedikit banyak benaknya sudah berpikir jika semua terasa begitu janggal. Tetapi jelas Seorin membutuhkan sebuah kelas khusus dengan slide power point dan matcha dingin ketika seseorang menjelaskan semua hal di depan kelas.
"Sudah, duduklah dulu, Rin. Aku yakin membawa benih Kim Taehyung kemana-mana adalah sebuah cobaan sendiri untukmu." Yerim berusaha menengakan. Setidaknya gaya bercanda teman Taehyung ini begitu pas dengan seleranya. Hingga tubuh semampai dengan buntalan mungil di depan tubuh itu mengikuti Yerim untuk duduk.
"Kalau kau butuh apa-apa hubungi aku saja," ucap Yerim tanpa di duga bersamaan merutukkan kedua ibu jari pada plasma ponsel.
