27| All about Kim's Baby

55.8K 5.7K 1.9K
                                    




Waktu baca ini bisa puter lagu scenery terus di loop sampai kelar chapternya, uwuuu.

Waktu baca ini bisa puter lagu scenery terus di loop sampai kelar chapternya, uwuuu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Voter keberapa kalian?









Pada akhirnya, pagi Taehyung dan Seorin kembali seperti sedia kala. Di bawah langit-langit yang sama, dan ditemani suara cuitan burung disalah satu pohon luar hunian yang tidak jauh dari jendela kamar. Dihiasi celoteh suara berat Taehyung dan celetuk Seorin yang tidak dapat diduga seperti biasa. Bercanda singkat atau saling menyusun rencana yang akan keduanya lakukan sampai penghujung malam nanti.

Kedua hazel Seorin sudah terjaga sejak dua puluh menit lalu, akan tetapi masih terserang rasa malas untuk beranjak dari tempat tidur. Jarum jam baru saja menggenapkan diri pada angka tujuh dihari Sabtu, sedangkan Taehyung malah mengeratkan sebelah kaki pada tungkai Seorin ketika ia menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher sang istri.

Jujur Seorin memang sangat menyukai saat-saat bersama dan tenang seperti ini, atau mungkin ia memang merindukan sisi Taehyung yang gemar memeluk dan menempel manja ketika tidur. Belum lagi pelukan hangat yang Taehyung berikan ditambah usapan penuh afeksi atas perut buncitnya seperti saat ini. Perasaan nyaman dan hangat serasa enggan pergi dari benak Seorin.

Taehyung masih berusaha terjaga dari kantuk ketika sang istri sudah mengecek beberapa jadwal yang harus keduanya selesaikan hari ini pada ponselnya.

"Jam berapa kita ke rumah sakit hari ini?" tanya Taehyung bersamaan membuka dan menutup matanya lemah.

"Sekitar jam sepuluh pagi," jawab Seorin, merasakan hembusan hangat napas Taehyung dari balik punggungnya.

Mengingat janji dengan Seokjin untuk memeriksakan kandungan Seorin, membuat Taehyung tiba-tiba bertanya lebih jauh, "Ngomong-ngomong Rin, menurutmu anak kita laki-laki atau perempuan?"

"Aku tidak masalah dia laki-laki atau perempuan selama terlahir dengan selamat dan sehat,"  jawab Seorin bersamaan meletakkan ponsel pintar itu di atas nakas, menikmati sentuhan lembut Taehyung ketika angannya pergi jauh membayangkan rumah yang semakin ramai dan heboh ketika anaknya bersama Taehyung akan hadir kurang dari satu bulan lagi.

"Aku setuju denganmu."Taehyung mengangguk paham dengan senyuman, ternyata prinsip mereka benar-benar sama. Taehyung memang tidak masalah dengan anak laki-laki atau perempuan. Selama itu bersama Seorin, Taehyung benar tidak masalah dan menerima anugerah yang Tuhan berikan segenap hati.

"Rin," panggil Taehyung kemudian.

"Hmm?"

"Morning kiss?" lugu Taehyung dari balik punggung sang istri.

Seorin hanya mampu menghela napas sebelum mengulas senyum manisnya, lantas berusaha memutar posisi tubuhnya menghadap Taehyung dengan kesusahan, "Tolong bantu aku berguling menghadap padamu dulu," celetuk Seorin bersamaan berpegang pada lengan bawah Taehyung. Ya Tuhan, usia delapan bulan memang berat dan Seorin sudah merasa seperti seekor Walrus yang menggemaskan dengan buntalan Kim kecil yang berkembang dengan sangat baik, "Membantunya yang benar, sebelah tangannya tidak usah berlarian ke dalam paha seperti itu," cibik Seorin.

Wisecrack! |✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang