17| Sweet Couch

62.6K 5.6K 1.5K
                                    

Voter keberapa kalian setelah rindu meraung-raung?

Voter keberapa kalian setelah rindu meraung-raung?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading!





"Kau ada dimana?"

Seorin sedikit kesusahan membawa satu kotak berselimut kain bermotif bunga sakura dengan sebelah tangan, "Iya, Kim. Aku baru saja sampai, kenapa kau tidak sabaran sekali," kesal Seorin pada telepon genggam yang tersemat pada rungunya.

Kaki jenjang itu bersemangat menapak lantai pelataran perusahaan hingga melewati pintu kaca dengan sistem buka otomatis, ketika Taehyung terdengar terkekeh sebelum berlanjut,

"Salahmu sendiri, dijemput tidak mau."

"Iya, lalu kau akan semakin merepotkan banyak orang karena meninggalkan laporanmu. Sudah, aku tunggu di kantin saja," tutupnya sebelum menyimpan ponsel pintar itu pada saku mantel yang ia kenakan.

Memang ya, tidak ada yang mengalahkan permintaan Taehyung jika seperti ini. Seorin sampai dibuat kesal karena acara makan siang yang diatur oleh sang suami. Dua porsi kimbab, tteokbokki dan kimchi dengan cita rasa khas Seorin sendiri. Jangan dibayangkan seberapa lama Seorin belajar membuat kimchi dengan Nenek Khyunghe demi memenuhi cita rasa seorang Kim Taehyung. Luar biasa sekali memang menjadi istri Taehyung, serasa beginilah belajar menghadapi pasukan Thanos yang mendadak hadir ingin menguasai dunia dengan satu jentikan jari.

Tidak-tidak, itu berlebihan, Rin. Taehyung jauh lebih tampan dari karakter fiksi itu.

Setelah sampai pada luasan kantin, Kedua hazel berbulu mata itu mendapati satu tempat strategis yang cukup nyaman untuk digunakan. Satu meja putih dengan dua kursi bersandar saling berhadapan. Terletak di samping dinding kaca dengan kanopi pohon oak yang mulai memutus koneksi dengan daun kuningnya. Ada satu kolam ikan berpancuran kecil sebagai pemanis. Wah, cukup membuat terkesan di mana perusahaan Taehyung bekerja.

Seorin menjelajahkan pandangannya guna memirsa pantry yang ada di sebelah kanan tidak jauh dari dirinya duduk. Kalau di perhatikan, menu makanan yang di sediakan tidak terlalu buruk, terlihat enak malah. Baiklah, memang Taehyung saja yang merepotkan.

Sampai pada akhrinya atensi Seorin teralihkan oleh beberapa suara soprano yang terkekeh malu-malu. Itu Taehyung dalam setelan jas dan kemeja warna putih garis-garis yang ia pilihkan pagi ini, dan beberapa pegawai wanita berbody aduhai yang mengumbar senyum ramah dan sapaan sopan kepada sang suami. Manik Seorin masih memperhatikan hingga presensi Taehyung mendekat pun berdiri di hadapannya.

Seorin melipat kedua tangan di depan dada ketika Taehyung mengumbar senyum tampan bersamaan mengantongi sebelah kanan pada saku celana.

"Kau memang keterlaluan, Kim."
Bibir merah sang istri mendadak menghakimi.

Taehyung sukses bingung, "Keterlaluan apa?" herannya dengan dahi berkerut atas tuduhan sang istri.

Hidung mancung sang istri nampak menghela naps sebelum berujar, "Kalau ada yang menyapa itu harus dijawab yang sopan. Bukannya hanya mengangguk terus ditinggal pergi."

Wisecrack! |✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang