Kalau kalian mencari cerita yang menantang dan buat kalian kesel tapi gemes, berarti ini tempatnya.
Cerita ini aku menjadi dua versi bahasa dan kalimat💜Cekidot 👇👇👇
🐰
Suara gemerisik air dari kamar mandi membuat tidur gue terusik.
Berisik! Ini masih mengantuk, siapa yang pagi-pagi sudah mandi?
Ceklek
Suara pintu kamar mandi yang terbuka, otomatis membuat gue terpaksa untuk membuka mata juga. Sumpah, sangat mengantuk karena tadi baru bisa tidur pas dini hari. Mengingat itu, seketika langsung tersenyum saat kembali membayangkan kejadian yang terjadi semalam.
Fuck! Wanita itu pasti udah bangun.
"Brengsek!"
Satu kata makian dari wanita itu, membuat gue makin tersenyum. Brengsek memang nama belakang gue. Bangga juga, pagi-pagi sudah disebut brengsek oleh wanita cantik dan sexy.
"Bule sinting! Gue maki, malah cengengesan." Dia terus memaki sambil sedikit berjongkok mengambil jacket gue. Entah kenapa, gue kembali merasa panas hanya dengan melihat dia berjongkok seperti itu.
What? kenapa jacket gue malah dipake?
"Thanks," ucap gue cengengesan, menahan gerah yang tiba-tiba. Dia menatap sekilas sambil memasang tampang galaknya, tapi itu malah kelihatan tambah sexi!
"Tahan Xa, tahan jangan nonjok dia sekarang. Ini Amrik Xa, bukan di Indo. Dia bule sinting yang udah ngambil virgin lo."
"Thanks ... udah kasih kenikmatan buat gue tadi malam. Gue bakal ingat lo sebagai partner sex terhebat."
Wanita itu menatap gue marah, wajahnya memerah seakan ingin melahap hidup-hidup. Dia berjalan ke arah gue. Setelah sudah berdiri di samping, dia sedikit berjongkok. Tanpa sempat gue menghindar, sebuah tamparan keras menghantam pipi.
Plak
"Dasar brengsek! Lo cowok brengsek yang pernah gue temuin! Puas lo, udah hancurin hidup gue!" amuknya.
Gue cuma tersenyum sinis. Mengusap pelan pipi, ini perih asli. "Yes, gue emang brengsek. Sayangnya, cowok brengsek ini udah berhasil ngambil virgin lo."
Awalnya gue juga kaget, pas tahu dia ternyata masih perawan. Gue merasa terhormat bisa dapat virgin wanita cantik dan sexy ini. Gue seakan benar-benar dapat jacpot. Beruntung banget, kan!
"Gue harap, gak pernah ketemu cowok brengsek kaya lo lagi!
Gue bisa mendengar suaranya sedikit terisak. Wanita dan menangis adalah dua hal yang merepotkan. Dia hanya kehilangan virgin, bukan nyawa. Kenapa harus sesedih itu? Harusnya dia senang, karena mendapat pengalaman pertama berkali-kali bersama gue.
Sebelum tangannya menarik knop pintu, dia menoleh. "Gue ambil jacket lo buat ganti rugi. Jangan pernah nunjukin wajah brengsek lo lagi di depan gue!"
Gue tertawa mengejek. Sebenarnya gue ingin menyusul dia untuk memberikan sebuah ciuman perpisahan. Sayangnya, tubuh gue masih tanpa sehelai benang dan cuma
tertutupi selimut. Baju-baju juga berceceran dimana-mana, susah untuk dijangkau."Jangan kepedean. Lo gak lebih bekas buat gue. Lagian sorry ... gue gak make cewek buat yang kedua kali."
Brakk
**
Menikah tidak diwaktu dan keadaan yang tepat, tidak seindah itu. Percayalah, semua hal akan terasa pas jika itu dilakukan disaat kondisi kamu sudah benar-benar siap.
Seperti kisah mereka, semuanya dilakukan diwaktu dan kondisi yang belum tepat. Banyak ego yang berperang demi semua kata tanggung jawab.
Akankah, mereka sanggup menjalani kehidupan dewasa yang rumit sebelum waktunya? Menekan ego demi sebuah ikatan, menjadikan dua pemikiran menjadi satu.
Lakukanlah, apapun itu sesuai dengan umurmu. Agar nantinya, tidak ada penyesalan karena waktu tidak akan pernah bisa terulang.
Thanks for reading💜
Mulai penasaran, kah?
Ayo, lanjut!Tinggalkan jejak dengan memberikan vote and komen. Jangan lupa, ok😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Married For Babies (Tamat)(Pindah Ke Dream)
Teen FictionDon't copy and and silent riders 💜 Ini bukan cerita fanfic💜 Berniat berlibur ke Amerika, Alexa malah terjebak di sebuah club malam karena ajakan kakak tirinya. Tanpa sadar terkena jebakan serta terbangun di pagi hari bersama seorang lelaki tanpa s...