4. Pulang (1) - Alex

14.9K 628 6
                                    

Note: Kalimat digaris miring masih bahasa Inggris.



Happy and enjoy reading💜


Aturan bukannya diciptakan untuk dilanggar? seperti kehidupan hal buruk ada untuk dicoba.💕








🐰




Amerika



Malam ini, gue sengaja membiarkan jalang itu mencumbu tubuh ini yang sepertinya sangat membutuhkan pelepasan. Sialan memang, sudah seminggu ini gue sangat susah untuk turn of. Semua cewek tidak ada yang bisa membangkitkan gairah sama sekali.

"Aku suka banget abs kamu. Ini sexy banget, Lex."

Gue hanya tersenyum miring, melihat cewek jalang itu mengelus-ngelus perut. Bibirnya tidak berhenti mencumbu semua area tubuh gue. Ini pertama kalinya sebenarnya, menyewa jalang. Makannya, dia terlihat sangat exited dengan tubuh gue.

Jalang itu sudah melepas bajunya, dia hanya memakai dalaman. Seharusnya saat ini sudah panas, tapi brengseknya gairah gue sama sekali tidak ada. Sialan memang, efek dapat perawan jadi seperti ini selalu terbayang. Gue benar-benar tidak bisa melupakan malam itu. Terlalu nikmat, bahkan sampa lupa waktu itu tidak memakai pengaman.

Mana mungkin kan, sekali tendang langsung jadi? Masalahnya malam itu, lebih dari sekali. Tapi sepertinya kebiasaan suka mabuk, jadi ada kemungkinan jika gue tidak sesubur itu.

"Lex ... kok, kamu belum tegang?

Tangan jalang itu sudah berada di titik pusat gue. Sialan, kenapa sekarang malah menjadi kesal? Gue berasa dilecehkan!

"Minggir! Aku lagi gak mau nge-sex malam ini!"

Gue langsung mendorong tubuh jalang itu. Dengan terburu-buru memakai kaos yang tadi sudah dilepas. Sebelum keluar kamar, gue sempat melirik jalang itu yang seakan sedang menahan kesal. Penampilannya masih seperti tadi, tapi itu malah terlihat jijik.

"Tenang aja aku bayar full, Bitch."

"Sialan! Bilang aja kamu gay. Aku udah sexy banget, tapi kamu belum bangun!" teriak jalang itu marah.

"Sayangnya, tubuh sexy kamu itu udah murahan dan bekas."

Setelah itu, gue langsung keluar kamar di club yang sudah dibooking tadi. Gue tidak ada waktu untuk mendengarkan amukan jalang, yang sudah histeris di dalam sana.

"Masih gak mood ngeseks lagi?" tanya Albert seolah mengejek.

Sekarang, gue menjadi cowok yang  tidak ada nafsu karena gara-gara perawan yang tidak tahu diri itu. Gue menjitak kepala si Albert yang telihat senang. Dia yang tahu kisah ini, seakan makin semangat meledek karena gue yang setiap malam selalu gagal nge-seks.

Cewek itu benar-benar sialan. Tubuh nikmatnya benar-benar tidak bisa dilupakan. Gue sangat menbenci keadaan seperti ini.

"Gue cabut duluan!"

"Kemana lo?"

"Balik."

Percuma terus berada di sini, yang ada otak gue semakin panas. Lebih baik pulang cepat dan langsung mandi. Hanya memikirkan cewek itu saja, sudah langsung membuat tegang. Padahal banyak cewek yang siap mengangkang di club, tapi tidak ada yang bisa membuat tegang lagi. Ini adalah kondisi sangat mengkhawatirkan.









Married For Babies (Tamat)(Pindah Ke Dream)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang