#13 - Jawaban Jujur

168 20 2
                                    

Jungwoo baru sampai di salon tempat ia biasa belajar tentang make up. Selain fashion, dirinya juga tertarik dalam bidang beauty. Ia ingin mengasah skill make upnya. Di salon, Jungwoo tidak sengaja bertemu dengan Doyoung yang tengah berdandan untuk syuting drama terbarunya. Kebetulan mereka berteman baik.

"Jungwoo-ya." Sapa Doyoung. Jungwoo melambai padanya kemudian menghampirinya.

"Sedang apa?" tanya Doyoung.

"Aku biasa datang ke sini untuk belajar make up dengan Kim Saem." Jawab Jungwoo membuka koper peralatan make upnya di meja sebelah Doyoung.

"Wah itu bagus, kapan-kapan rias aku." Sahut Doyoung riang tersenyum cerah dari cermin. Jungwoo tersenyum tipis.

"Ah jangan, aku ini masih belajar, riasanku masih berantakan." Sahut Jungwoo lagi. Doyoung terkekeh pelan.

"Kau hanya merendah, dasar," goda Doyoung. Kemudian perempuan bergigi kelinci itu teringat sesuatu. Ia menengok pada Jungwoo. "Oh iya, di acara musik kemarin aku tidak sengaja berselisihan dengan Taeyong... dia sedang berlari bersama seorang wanita, tapi kenapa wanita itu mirip sekali dengan Ten?" Jungwoo membeku. Wajahnya mendadak pucat. Doyoung semakin mendekat lalu memicitkan matanya pada Jungwoo.

"Sebenarnya, aku mendengar desas desus itu, kalau sebenarnya Ten itu... gay? Ah apa dia menggoda Taeyong dengan memakai pakaian perempuan? Aku tahu dia cantik tapi itu kan... oh atau jangan-jangan dia memang perempuan?"

"Tidak, bukan begitu," Jungwoo memotong ocehan Doyoung. Sambil menyusun pallete make upnya Jungwoo kembali melanjutkan, "Itu kembarannya, Teena, Ten sakit dan ia kebetulan ada di acara musik itu dan dia datang ke ruangan kami untuk mengecek keadaan kakaknya, tapi karena di luar banyak sekal media taeyong membantunya melalui jalan rahasia."

Doyoung melipat tangannya di depan dada. Jelas sekali ia masih tidak puas dengan penjelasan tersebut. Jungwoo mengangkat kepalanya dan menatap lurus gadis yang dua tahun lebih tua darinya itu. "Sebagai selebritis pasti kau pernah dibicarakan yang tidak-tidak, bukan?"

Doyoung mengangguk. "Tentu saja."

"Bagaimana perasaanmu?"

"Tentu saja aku kesal, apalagi kalau mereka membicarakan sesuatu yang tidak benar." Jawab Doyoung mendengus. Jungwoo tersenyum miring.

"Ya kalau begitu jangan bicarakan orang, urusi saja hidupmu dulu, eonni." Jungwoo balik tersenyum manis. Lalu ia berbalik meninggalkan Doyoung dengan sedikit bersenandung. Doyoung seketika mencibir.

"Eishh tidak artisnya, staffnya, semuanya menyebalkan." Doyoung menghentakkan kakinya. Dengan langkah besar ia keluar dari ruang make up. Tepat saat itu juga lagi-lagi ia berselisihan dengan Taeyong. Taeyong menatapnya datar. Wajah datar yang selalu membuat Doyoung naik pitam. Apalagi kalau dia melihat wajah itu saat suasana hatinya sedang tidak baik, contohnya seperti sekarang.

Mereka bertatapan. Tapi beberapa detik selanjutnya, Taeyong mengacuhkannya. Ia berjalan melewati Doyoung.

"Aku tahu dia siapa." Kata Doyoung menghentikan langkah Taeyong. Taeyong menoleh dengan alis mengkerut. Doyoung memperlihatkan layar ponselnya.

"Aku tahu siapa gadis yang kau pegang tangannya ini." Tegas Doyoung. Taeyong mendekatinya dan menendus seperti kucing.

"Pagi-pagi sudah mabuk." Komentarnya. Otomatis emosi Doyoung semakin memuncak.

"Jangan bercanda! Aku serius, aku tahu dia ada di sekitar kalian, bahkan tinggal bersama kalian." Taeyong mulai menatap serius.

"Gadis ini, Ten, kan?" Ucap Doyoung tersenyum licik sambil membesarkan foto di layar ponselnya. Taeyong merebut ponselnya dan langsung menghapus foto tersebut. Doyoung panik ingin merebut ponselnya tapi terlambat. Foto itu sudah hilang dari ponselnya. Taeyong menatapnya tajam.

You're Too BeautifulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang