Sudah dua bulan Lyra bersama dengan Zein, mengulang kisah mereka yang sempat tertunda. Begitupun dengan Feya, gadis kecil yang sangat begitu manja pada Lyra.Lyra sangat menyukai Feya, menurutnya Feya merupakan gadis yang menggemaskan yang sangat begitu ceria.
Namun ada satu kejanggalan di hati Lyra, selama dua bulan terakhir ini.
Dimana Kak Reyhan? Mengapa dua bulan terakhir ini ia tidak mengunjungi Lyra dan juga tanpa kabar sekalipun.
Suara ponsel membuyarkan lamunannya. Ah ternyata ada pesan dari Zein, pria itu sudah menunggunya di bawah.
Lyra melirik arlojinya, benar! Ini sudah jam pulang kantor. Bahkan ini sudah terlambat dari biasanya.
Segera Lyra keluar dari kantornya, mendapati Zein bersandar di pintu dan tersenyum hangat menatap Lyra di ujung sana.
Lyra berjalan mendekatinya, Zein memeluk Lyra dan berkata
"Aku merindukanmu"Tapi kenapa hatinya terasa biasa saja?
Lyra merenggangkan pelukannya lalu tersenyum "Dimana Feya?" tanyanya
"Kamu tidak merindukanku, sayang?"
Lyra tertawa "Tidak. Tapi aku merindukan ayahnya Feya"
Zein membuka pintu penumpang di samping kemudinya, mempersilahkan Lyra masuk setelahnya Zein mengitari mobil untuk masuk kursi di balik kemudi.
Mobil dijalankan dengan kecepatan sedang, merasa bukan arah rumahnya Lyra membuka suara
"Kita mau kemana, Zein?"
Namun Zein hanya diam, Lyra menghela nafas rasanya lelah sekali. Ada banyak fikiran yang berkecamuk di fikirannya.
Tak lama mobil terparkir di sebuah restoran dengan suasana telah temaram.
Zein menghadapkan tubuhnya ke arah Lyra, lalu memasangkan penutup mata pada Lyra yang tentu dipertanyakan pada Lyra dan tetap tidak di jawab oleh Zein.
Setelah memastikan penutup mata sempurna, ia menitah Lyra memasuki Restoran. Hingga sampailah di lantai teratas yang telah terdekorasi dengan apiknya.
Zein memposisikan tubuh Lyra menghadap meja serta rangkaian yang tertata disana. Lalu Zein berdiri di belakang Lyra membuka penutup mata Lyra lalu berkata
"Selamat Ulang Tahun, Sayangku"
Lyra terpanah melihat ini semua, dan lihatlah ada bunga mawar disana. Mungkin ada sekitar 100 tangkai,
"Apa kamu yang menyiapkan ini semua, Zein?""Tentu, tapi bukan hanya ini" Lalu Zein memposisikan tubuhnya berjongkok mengeluarkan kotak beludru dari sakunya, membukanya memperlihatkannya pada Lyra.
"Aku tahu, aku memanglah bukan pria baik. Aku bahkan pernah menyakitimu, tapi kumohon percayalah padaku. Aku sangat mencintaimu dan aku akan berusaha membahagiakanmu. Will you marry me, Lyra?".
Lyra tertegun, ia memandang Zein yang masih setia memegang kotak beludru itu.
Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang memandang mereka dengan hati yang kacau, dan inilah akhirnya.
Semuanya telah berakhir!
🐰🐰🐰
Sudah satu minggu berlalu dari malam itu, tapi mengapa yang difikiran Lyra hanya memikirkan Reyhan? Dan mengapa beberapa pesan Lyra tak pernah di balas lagi oleh Reyhan.
Kemana perginya Reyhan yang ketika Lyra mengirimnya satu pesan singkat langsung dihadiahi dengan video call.
Ini tidak benar, perasaan ini tidak boleh terjadi. Lyra juga sangat menyayangi Feya dan tentu Zein, mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Orang Ketiga (END)
Romansa[Completed] [END] [SELESAI] Cerita lengkap sampai akhir. Lyra seorang gadis kesepian yang kemudian menemukan cinta, menjalin asmara cukup lama bersama pria bernama Zein. Ketika mereka memutuskan untuk naik ke jenjang yang lebih serius, berita buruk...