01

8.2K 404 37
                                    

"Hah..hah...hah..hampir...telat lagi.." ucap andi dengan nafas memburu karena lari.

"Bagaimana kau bisa hampir telat lagi" ucap sry /teman kerja andi.

"Maaf..busnya tadi sempat mogok di persimpangan jadi aku lari ke sini" jelas andi.

"Kau kurang tidur bukan"

"Kenapa emang"

"Kantung mata mu hitam,kayak mata panda"

"Ohhh...semalam aku ngerjain berkas yang di berikan pak ardan" jelas andi.

"Aku heran kenapa pak ardan selalu memberikanmu tugas tambahan untuk di rumah,atau kau harus lembur karenanya" aneh sry.

"Itu memang tugasnya" ucap rajvi menghampiri.

"Bukan itu terlihat seperti tugas tambahan" ucap sry.

"Baguslah,dia bisa dapat gaji tambahan jugakan"

"Enggak,kerjaanku yang ini gak pernah masuk lembur" elak andi.

"Untung bukan aku yang di berikan tugas-tugas seperti itu" puji sry pada tuhan.

Andi hanya menggeleng hingga matanya melihat ke arah jam dinding.
"Sial...aku harus memberikan berkas ini sekarang juga" rutuk andi dan langsung pergi.

Rajvi dan sry hanya bisa menghela nafas melihat temannya yang super duper sibuk beda dari yang lainnya.

"Kasian andi" gumam sry di angguki rajvi.

Tok..tok..tok..

"Masuk" ucap suara di dalam ruangan.

Andi dengan pelan masuk dan menutup pintu kembali.dengan sopan andi meletakan berkas di meja sang ceo

"Ini berkas yang bapak minta saya selesaikan" ucap andi sopan.

"Hmm" ardan mengambil berkas tersebut membacanya sebentar lalu menyerahkan kembali ke andi.

"Masukin semua datanya,jam delapan ada rafat dan harus selasai saat itu juga" ucapnya seperti sebuah printah.

Andi hanya bisa bengong melihat bosnya yang seenak jidatnya menyuruh tanpa perasaan.

Tapi apa daya andi hanya seorang karyawan."baik,pak"

Dengan tubuh lunglai andi keluar ruangan.sungguh andi tidak menyangka mempunyai bos seperti ardan.

"Hah..."

"Kenapa lagi" tanya rajvi.

"Aku harus memasukan semua data untuk rafat siang nanti" jelas andi lelah.

"Nikmatilah" ucap rajvi terlihat seperti mengejek.

"Nih" ucap sry menyodorkan minuman pada andi.

"Makasih"

"Aku tau kau pasti lelah,jadi aku buatkan kopi saja sekalian untukmu"

"Kenapa aku tidak kau buatkan juga" protes rajvi.

"Buat sendiri" jutek sry dan langsung pergi ke tempat kerjanya.

Rajvi hanya manyun kesal."sialan" rutuknya dan kembali bekerja.karena tempat duduk rajvi dan andi sebelahan.

..

"Baiklah saya akhiri rafat pagi ini sampai di sini" ucap sang pemimpin dan langsung keluar.

"Akhirnya..." lega rajvi.

Selesai memrafikan semua berkas andi dengan cepat keluar ruangan rafat di susul sry dan rajvi.

"Andi di pangil pak ardan" ucap sektertaris pak ardan.

"Baik" ucap andi dan langsung menuju ruangan.

"Lagi-lagi" guman sry.

Rajvi hanya mengaguk setuju dengan ucapan sry.

"Permisi pak" ucap andi saat masuk ruangan.

"Ah..kemari" ucapnya santai.

Andi dengan sopan mendekat di hadapan ardan terhalang dengan meja kerjanya.

"Bisa kau kerjakan berkas ini,soalnya ini akan di bawa ke luar kota nanti untuk rapat di sana" ucapnya santai.

Andi sudah menduga apa yang akan terjadi jika bosnya itu sudah memanggilnya.

"Baik pak" ucap andi berbalik untuk pergi.

namun baru saja akan membuka pintu lagi-lagi bosnya itu memanggilnya lagi.

"Tunggu,bisakah kamu buatkan teh hangat untuk saya"

"Eh-"

"Saya akui teh buatan kamu waktu itu cocok dengan lidah saya"

"Ehh...baiklah" ucap andi dan langsung keluar ruangan.

Hah...andi bisa terima jika itu urusan kantor.tapi terkadang bosnya itu memang keterlaluan menyuruhnya di luar tugasnya.

Harusnya kerjaan seperti ini di kerjakan oleh sektertarisnya bukan dirinya yang seorang karyawan biasa.

"Huh..." dengus andi kesal.

"Eh,kau buat teh untuk siapa" tanya rajvi.

"Pak ardan" jawab andi singkat.

"Kau seperti asisten pribadinya" ejek rajvi.

"Kau pikir aku mau,aku sudah sangat lelah.mungkin....aku akan mencari kerjaan yang lain"

"Kau serius"

"Kau pikir aku becanda"

"Tidak,kau terlihat serius saat ini"

Andi mengangkat bahu tak peduli.dengan cepat masuk dan meletakan tehnya meski dengan cepat namun tetap sopan juga.

"Huh...." andi melihat jam tangannya yang sudah menunjukan jam sebelas siang.

"Jam segini aku baru mulai kerja" gumam andi sedih.










Happy reading....

My Annoying BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang