03

5.8K 349 5
                                    

"Jadi...kau akan berhenti bekerja dari sini" tanya sry meyakinkan andi.

"Kurasa iya,karena aku tidak sanggup lagi.dia semakin seenaknya saja menyuruhuku,padahal itu bukan pekerjaanku" pusing andi.

"Sebaiknya kau jalani dulu,siapa tau pak ardan akan berubah nantinya"

"Percuma sry,aku kerja di sini udah tiga tahun"

"Bukannya dia menyuruhmu ini itu baru bulan-bulan ini saja" aneh rajvi.

"Justru itu,jika aku pekerja baru aku bisa terima.tapi aku ini udah bekerja cukup lama lah" kesal andi.

"Jalani dulu lah di..."

"Aku dah gak sanggup lagi"

"Aku setuju sama sry,lagian jaman sekarang sangat sulit untuk cari kerjaan" ucap rajvi."kalau mau kamu kerja dulu di sini sambil cari kerjaan biar nantinya kamu gak perlu ngagur di rumah"

"Apa yang di katakan rajvi benar andi,jalani dulu lah...oke"

"Hmm"

Sry tersenyum."nanti aku bantu cari kerjaan buat kamu"

"Makasih"

"Sama-sama sayang" senang sry sambil memeluk andi.

Sry memang sudah biasa melakukan ini jadi andi tak pernah risih saat di peluk oleh sry.andi sudah menganggap sry seperti kakaknya sendiri.

"Permisi pak,saya mau minta tanda tangan" ucap andi.

Ardan menandatangani berkas."andi besok lusa ikut saya ke luar kota,oke"

"Ehh-"

"Sektertaris saya gak bisa ikut,karena dia sakit"

"Tapi....kenapa harus saya"

"Itu karena saya percaya sama kamu"

"Maksudnya" ucap andi tak paham.

"Pokoknya besok lusa,jangan lupa" ucap ardan menyerahkan berkas yang sudah di tanda tangani.

"Baik pak" andi keluar ruangan.

'Sekarang apa lagi...' batin andi

..

"Mustahil" ucap rajvi tak percaya.

Sry hanya diam meski dia juga tidak percaya dengan apa yang di katakan andi barusan.

Iya...andi sudah mengatakan bahwa ia akan ikut keluar kota dengan pak ardan,dengan alasan pak ardan percaya padanya.

"Kalau memang dia percaya sama kamu,kenapa di melakukan hal itu padamu" ucap rajvi masih tak paham.

"Iya juga sih" andi sama tak paham juga.

"Seharusnya bukan andi yang ikut,tapi....sry karena dia ketua di bagian kita.benarkan" ucap rajvi.

Andi mengaguk."benar"

"Oke sekarang aku paham kenapa dia selalu menyuruhmu ini itu padamu andi" ucap sry membuka suara setelah dia befikir cukup lama.

"Apa?" Tanya rajvi dan andi barengan.

"Itu karena dia percaya padamu,bahwa kau bisa melakukannya dengan baik"

"Iya juga sih" setuju rajvi.

"Tapi...anehnya dia tidak memberimu gaji tambahan padamu andi..."aneh sry.

"Benar"

"Aku tidak tahu soal itu" ucap andi jujur.

"Aku...masih tidak paham soal ini"

"Aku juga...."

"Aku harus kembali kerja kalau gitu" ucap sry di susul rajvi dan pergi.

Andi masih memikirkan apa yang di katakan oleh sry,memang benar akhir-akhir ini dia selalu mengerjakan tugas-tugas atau berkas penting dari ardan.

"Apa maksudnya ini" gumam andi tak paham.

"Kamu sedang apa andi"

Andi kenal suara ini,dan benar saja ardan sudah berdiri di hadapannya.tanpa izin langsung duduk di hadapan andi juga.

"Kau...sedang makan" tanya ardan.

"Tidak,hanya...beli minuman.bapak mau pesan juga,biar saya pesankan" tawar andi.

"Tidak saya tidak suka pesanan di sini,tapi...jika kamu mau kamu bisa buatkan untuk saya"

"Kalau gitu saya harus ke kantor dulu,mana mungkin saya buat minuman di kape ini" ucap andi pelan.

"Kalau kamu mau kamu bisa buat,pasti di izinnin kok"

"Tapi pak-"

"Bilang di suruh saya" patong ardan cepat.

"Baiklah..." andi bangun dari duduknya."eh...mau minuman apa"

"Apa saja"

"Baiklah" andi mengaguk.

Awalnya andi cukup takut,tapi setelah mengatakan apa yang di katakan oleh pak ardan mereka dengan senang hati mengijinkannya.

"Minuman apa ya...kira-kira" gumam andi.

Andi bingung pasalnya bosnya itu jika menyuruhnya selalu meminta teh hangat.tapi saat ini andi ingin membuat yang lain.

"Apa..Jus buah aja ya,lagian aku belum pernah liat pak  ardan minum jus"

Meski ragu,namun pada akhirnya andi memilih membuat jus saja.lagian....jus kan sehat.

"Selesai" ucap andi melihat gelas berisi jus perasan jeruk.

"Aku harap pak ardan suka" gumam andi sambil membawa jus pada meja yang di duduki ardan.

"Silahkan pak" ucap andi meletakan gelas di hadapan ardan.

"Jus..."

"Kenapa bapak gak suka bukan" kuatir andi.

"Enggak juga sih"

"Mau saya ganti"

"Gak perlu" ucap ardan dan langsung meminumnya setengah.

"Gimana rasanya"

"Gak terlalu buruk,oh iya...besok kau bisa libur satu hari...karena besok lusa kau harus ikut ke luar kota dengan saya" ucap ardan bangkit dari duduknya lalu pergi setelah menghabiskan jus buatan andi.

'Ada apa dengan pak ardan....' batin andi melihat ardan menjauh dan hilang.









Happy reading....

My Annoying BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang