04

5.7K 348 9
                                    

Setelah satu hari andi mendapat libur,dan sekarang dia sedang siap-siap untuk berangkat ke luar kota hari ini.

"Alat mandi sudah,apalagi ya yang belum" gumamnya.

Dert..dert..dert..

"Hallo pak" ucap andi mengangkat panggilan.

"Cepat turun aku sudah di bawah"

"Baik pak"

Dengan langkah seribu andi langsung pergi ke bawah membawa barang yang di perlukan.

"Permisi pak" ucap andi.

"Masuk!"

Andi langsung masuk dan duduk di kursi depan di samping ardan.

"Kita harus berangkat sekarang"

"Hmm"

Selama perjalanan tidak ada yang bicara,hanya andi yang menjelaskan soal jadwal dan apa saja yang harus di lakukan di sana.

"Jadi...kita akan menginap di mana saat kita di luar kota" tanya andi ragu.

"Hotel"

"Hah-"

"Lagipula kita di sana gak akan lama,cuma satu hari saja"

"Bukan itu..."

"Jika bukan itu terus apa maksud mu"

"Kita...pisah kamar kan"

"Tidak,kita akan satu kamar.lagian kita akan tidur di sana cuma satu kali"

"Tapi...."

"Jangan kuatir aku tidak akan melakukan apapun,lagipula....kau bukan tipe ku"

Oke andi bungkam oleh ucapan ardan,tapi entah kenapa terasa agak sakit saat pak ardan mengatakan kalau dia bukan tipenya.

Harusnya andi merasa biasa saja,tapi andi merasa tidak terima dengan ucapan pak ardan.tapi mau membantahpun andi tak punya hak.

Lagian memang benar,pak ardan adalah pria tampan dan kaya.mana mungkin menyukai orang biasa seperti andi.

Dan juga andi yakin pak ardan itu bukan gay.tapi.....andi juga bukan gay-

"Kita berhenti dulu di sini,ada yang harus aku beli dulu"

"Emh"

"Mungkin kau juga ada yang mau kau beli"

"Tidak ada,saya tunggu di sini saja" ucap andi pelan.

"Baiklah" ucap ardan dan langsung keluar.

Sesampainya di luar kota andi dan ardan langsung menuju tempat rapat tepat pada saat jam dua belas siang.

Karena ini rafat penting tentang kerja sama hingga membutuhkan waktu yang cukup lama.

Tepat pukul empat sore rafat selesai...

"Baiklah saya akhiri sampai sini" ucap sang pemimpin perusahaan ini.

Semua menunduk tanda sopan,dan keluar ruang tafat.semua kembali ke hotel untuk istirahat karena nanti malam akan ada pesta hasil kerja sama.

..

"Aku sangat lelah" ucap ardan menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur hotel.

Andi meletakan berkas,dan mendudukan di sofa menghadap ardan yang berbaring di kasur.

"Atur alarm jam enam sore,supaya kita tidak terlambat" ucap ardan.

Andi mengaguk dan langsung melakukan apa yang di perintah ardan.saat andi menoleh dan mendapati ardan sudah tertidur.

'Mungkin dia sangat lelah karena sudah menyetir sepanjang perjalanan ke sini,dia tambah langsung rafat...' batin andi kasihan.

Andi bangun dari duduknya hanya untuk menyelimuti ardan yang sudah tertidur.dia kembali membaringkan tubuhnya di sofa dan tertidur.

"Andi bangun.....andi bangun"

Andi membuka matanya pelan,namun dia sangat terkejut saat melihat ardan berada di atas tubuhnya,mengungkung tubuh kecilnya.

"P-pak..." gugup andi.

Bagaimanapun posisi saat ini sangatlah ambigu untuk dirinya dan pak ardan.

"Sepertinya kau sangat lelah"

Bahkan suaranya sangat rendah,dan itu....sangat sexy.

"Wajahmu merah" ucap ardan polos.

Uhhh...ini sangat memalukan.

"Kau sangat manis"

"P-pak" andi sudah tak bisa bila seperti ini terus.

"Kau mencoba menggodaku,hingga menunjukan wajah seksi begitu"

"E-ehhh" kaget andi.

Belum selesai andi kembali dari rasa kagetnya,sekarang ia harus menerima detak jantungnya yang memburu saat ardan menempelkan bibirnya.

Ohh tidak....

Meskipun hati andi berkata tidak tapi dia tidak menolak saat ardan mengcup atau menjilat bibirnya.

"Buka mulut mu" pinta ardan.

Entah apa yang merasuki jiwa andi hingga ia menurut dan membuka mulutnya.

"Emphh..." mata andi membulat saat memdengar desahannya sendiri.

Tidak....

Ini tidak benar....

Aku harus berhenti....

"TIDAKKKKK" teriak andi bangun dari tidurnya."Untung cuma mimpi" syukur andi.

"Kau bermimpi apa" ucap ardan menghampiri.

"Ehh...bapak sudah bangun"

"Kau tidur sangat nyenyak,ini sudah jam 06:15"

"EKHH..." kaget andi.

"Berhenti berteriak kita bisa telat,cepat bersiap"

Andi mengaguk dan turun dari kasur,tunggu.....kasur.benar dia tidur di kasur,tapi....dia masih ingat dia tidur di sofa tadi sore.

'Entahlah....' batin andi tak peduli dan langsung masuk kamar mandi.








Happy reading....

My Annoying BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang