Chapter 11

4.8K 367 12
                                    

Sebuah lengan besar melingkari perut besarnya, sebuah kecupan sana-sini menjelajahi tubuhnya. Lelaki mungil itu terkekeh geli ketika Chanyeol menggigit kecil cuping telinganya yang sensitive.

"Hentikan, kau harus banyak istirahat." ucap Baekhyun hampir berbisik.

Bagaimana pun pasangan yang penuh cinta dan kerinduan ini masih tidak bisa lepas dari kebahagian yang menghampiri mereka, Chanyeol yang kembali dari komanya dan Baekhyun terus bersyukur bahwa suami tercintanya kembali untuk dirinya. Sudah hampir berjam-jam mereka saling berpelukan, berbicara dengan janin Baekhyun dan tidak lupa juga mencuri kecupan di bibir tipis lelaki mungil itu.

Baekhyun bisa merasakan kehangatan dari Chanyeol ketika dia mencoba berkomunikasi dengan bayi mereka, mata yang memancarkan penuh kasih sayang.

"Hei, kau menangis lagi." Chanyeol segera menghapus airmatanya, "apa orang hamil selalu cengeng seperti ini."

Ia tersenyum sambil memukul bahu Chanyeol, "ini airmata kebahagian, bodoh."

"Hmm, sejak kapan suamiku menjadi seberani ini,"

Pipi bulat itu memerah ketika Chanyeol memanggilnya suami. Mereka memang belum ditahap mengucapkan janji suci dan itu tidak menghalangi mereka untuk terikat. Sebuah benang merah di jari kelingking sudah memutuskan mempertemukan takdir masa lalu mereka di masa depan.

Masa lalu yang kelam akan diubah menjadi masa depan yang indah. Itu sudah ada didepan mata mereka.

Pasangan itu terus memeluk berbagi kehangatan sampai sebuah dehaman cukup keras merasakan ada kehadiran seseorang.

Baekhyun tersenyum malu-malu ketika menemukan Sehun yang melipat tangan di dadanya, sedangkan Chanyeol membuat wajah datar dan tatapan tidak suka karena waktunya diganggu.

"Jika kalian bertanya, ya aku sudah disini selama 15 menit melihat pasangan berbagi kehangatan."

Chanyeol mendengus.

Sehun mulai melangkah masuk, dia merapihkan bajunya dan wajahnya berubah datar. "Ada yang ingin aku katakan..." pria berkulit pucat itu menatap Chanyeol mencoba berbicara lewat matanya, yang hanya dijawab anggukan dari Chanyeol. "Ini tentang ayahmu, Byun."

Senyuman itu turun dan tubuhnya berubah tegang. Dia berharap apa yang dikatakan Sehun tidaklah benar atau hanya ilusi. Tapi setelah mendengar Chanyeol mengatakan bahwa itu benar, malam itu Baekhyun menangis dipelukan prianya. Mengucapkan ribuan kata menyesal sampai lelaki itu tidak bisa mengeluarkan tangisannya lagi dan jatuh tidur.

...

Sudah dari seminggu sejak kabar berita ayahnya tertangkap dan membuat pria tua itu mejadi gila. Tatapan kosong itu membuat Chanyeol merasakan sakit melihat Baekhyun seperti mayat hidup, kantung mata yang menghitam dan melupakan kehamilannya.

"Sayang, kau harus makan."

Baekhyun tidak merespon siapapun yang berbicara padanya. Dia hanya terus menatap keluar jendela dan ketika lelah dia akan pergi tidur, terus menerus terjadi sampai Baekhyun dilarikan ke rumah sakit akibat kondisi yang tidak baik.

Chanyeol menghela nafas, dulu, dia bukan pria yang cukup bersabar. Tapi setelah dia menemukan malaikat hidupnya, semua itu berubah. Hari-hari kelabunya berubah menjadi penuh warna. Hanya seorang yang membuat merasa begitu hidup.

Who Really Are You • chanbaekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang