Chapter 2

5.7K 530 4
                                    

Happy reading!

Note : Tulisan yang diberi Italic menunjukan flashback.

Baekhyun berlari kencang menuju kelas, nafasnya tersengal, pacuan jantungnya begitu cepat sampai ia menarik nafas dan menghembuskannya perlahan lalu membuka pintu kelas dan murid disana menatapnya bersamaan dengan guru yang sedang menjelaskan mata pelajarannya dengan tatapan tajam. "Maaf, aku telat." ucap Baekhyun sambil membungkukkan punggungnya.

"Darimana saja kau, Baek? Apa kau tidak dengar bel masuk sudah berbunyi?" Baekhyun kembali berdiri tegak dan sedikit menunduk.

"Maaf saem, aku sedang bermasalah dengan perutku." ucap Baekhyun berbohong.

"Apa kau sudah ke ruang kesehatan?" Baekhyun mengangguk sebagai tanda jawaban. "Baiklah, kau boleh duduk." lantas Baekhyun pun duduk dan mulai teringat bukunya yang masih berada di ruangan itu, Baekhyun pun memukul kepalanya merasa bodoh dengan dirinya lalu membenamkan kepalanya di atas tumpuan tangannya. Sekarang rasa kantuk mulai menyerang, suara gesekan pintu terdengar di ruangan. Baekhyun yang masih nyaman dengan posisinya tidak mau mengubah, lelaki mungil itu bisa merasakan bangku disebelahnya bergeser dan ada pergerakan dari mejanya. Baekhyun membuka mata dan menoleh ke samping, mata sendu itu melebar terkejut apa yang baru saja ia lihat. Bukunya! Teman sebangku alias Park Chanyeol membawakan bukunya, entah ini hanya kebaikan pura-pura atau memang ia punya hati nurani.

"T-terima kasih," ucap Baekhyun terbata sambil memegang bukunya lalu tangan besar milik Chanyeol menahan tangan Baekhyun.

"Jadi? Bagaimana keputusanmu?"

"Siapa kau sebernarnya, Chanyeol?" tanya Baekhyun dengan tatapan mengintimidasi sedikit mendongak kepalanya sebab Chanyeol duduk diatas meja.

"Kau ingin tau siapa diriku, Baek? Kalo begitu masih sama dengan pilihan yang tadi, menjadi kekasihku atau temanmu akan terluka? Ah, apa kau suka bermain dengan cara kasar? Apa begitu susah menjawab, Baek? Aku benci menunggu." suara bass Chanyeol terdengar di telinganya membuat bulu kuduknya berdiri.

Baekhyun membuang bukunya dengan kasar membuat suara menggema di ruangan itu. "Kau?! Berhenti dengan ucapan omong kosongmu, Park! Dan dengar, aku tidak peduli siapa kau sebenarnya. Tapi jika aku melihat temanku terluka sedikit saja, akan kupastikan kepalamu pisah dari tubuhmu!" ucap Baekhyun mengebu sambil menatap tajam lalu meninggalkan ruang tersebut dengan berlari keluar dan meninggalkan setumpuk buku pelajarannya.

Jongin dan Sehun terkejut melihat Baekhyun berlari dengan wajah yang memerah, baru saja mereka ingin mengejar lelaki itu suara berat menghentikan mereka. "Biarkan saja dia pergi." Dua sahabatnya itu masuk kedalam ruangan mendekati lelaki yang berkuasa disana.

"Apa yang kau rencanakan, bos?" tanya salah satu dari mereka. Chanyeol hanya menampilkan seringai liciknya lalu bergumam kecil.

"Menarik."

"Masih dengan jawabanku yang sama," ucap Baekhyun santai tanpa melihat lawan bicaranya. Chanyeol mengangguk pelan lalu berdiri dari duduknya dan keluar kelas sebelum pelajaran selesai, Baekhyun menatap punggung Chanyeol yang mulai menghilang dan bernafas lega. Tapi ia bingung kenapa gurunya tidak memarahi Chanyeol yang keluar begitu saja? Baekhyun mengedikkan bahunya dan membuka bukunya lalu mencatat materi yang penting baginya.

Who Really Are You • chanbaekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang