Chapter 3

5.2K 469 6
                                    

Happy Reading!

Kyungsoo yang berada di ranjang masih menangis sesegukan sampai Krystal yang melihat itu merasa iba. Wanita cantik, Krystal, memberikan segelas teh hangat untuk Kyungsoo agar bisa menenangkan diri. "Aku tau, aku tidak pantas ikut campur untuk urusan kalian. Tapi jika kau tidak punya teman untuk berbicara kau bisa datang padaku." Ujar Krystal, Kyungsoo meminum teh hangat itu lalu menaruh di nakas meja sebelahnya dan menghapus air matanya. Ia menarik nafas dan menghembuskannya berkali-kali lalu menatap Krystal dengan mata yang masih berkaca-kaca.

"A-aku, aku..." ucapnya gemetar.

"Ssstt, tidak apa, jika kau belum siap menceritakan semuanya. Kau bisa perlahan-lahan." kata Krystal sambil mengelus rambut hitam Kyungsoo.

Ruangan tiba-tiba hening, Kyungsoo menatap kosong kearah bawah dengan kakinya yang ia rengkuh lalu menenggelamkan kepalanya diatas tumpuan tangannya. Krystal masih setia mengelus puncak kepala Kyungsoo sambil tersenyum. Lelaki bermata besar itu mendongakan kepala. "Noona," panggil Kyungsoo. Krystal yang dipanggil pun menatap Kyungsoo lembut. "Aku telah menghancurkan persahabatanku." ucapnya pelan, ingin rasanya menangis mengingat kejadian kemarin.

Kyungsoo berlari di koridor, ia sengaja berbohong kepada Baekhyun perihal akan dijemput karena ia tidak ingin melibatkan nyawanya. Kyungsoo berbelok tiba-tiba tangannya ditarik oleh seseorang dan mulutnya dibekam dengan sapu tangan, ia mencium aroma yang membuat kepala sakit lalu pengelihatannya pun menggelap yang terakhir ia lihat hanya tangan berkulit putih.

Kyungsoo mengerutkan dahinya, kepalanya terasa sangat pusing. Hanya ada lampu gantung diatas kepalanya, disekitar kelilingnya gelap tapi ia masih bisa merasakan ada seseorang di balik kegelapan itu. Suara sepatu terdengar diruangan dan betapa terkejutnya ia mendapati sosok itu, Park Chanyeol, Kyungsoo berusaha agar tidak berurusan dengan lelaki itu tetapi inilah kenyataan yang harus ia hadapi. Tubuhnya gemetar hebat melihat sosok berwajah dingin menatapnya tajam, "Jadi kau temannya Baekhyun, eh?" Chanyeol bertanya sambil mengasah pisau kecil. Kyungsoo yang melihat itu membelakkan matanya dan berontak di kursi kayu, kedua tangannya terikat di sisi kursi tersebut dan mulutnya tersumpal dengan kain.

"Hmphh.. Hmphh... hiks.." Kyungsoo mencoba meracau meminta belas kasih air mata Kyungsoo sudah deras membasahi pipinya. Chanyeol mengambil pisau kecil lalu berjalan ke arah Kyungsoo dan menjambak rambut pria itu membuat kepalanya terdongak sambil menepelkan ujung pisau di bawah dagunya. Mata mereka bertemu, tatapan tajam Chanyeol masuk kedalam retina mata Kyungsoo yang terlihat ketakutan.

"Jawab saat aku bertanya!" teriak Chanyeol. "Ah aku lupa mulut kau tersumpal." Chanyeol tertawa kecil ada sebuah decakan disana, lalu melepaskan kain yang berada di dalam mulut Kyungsoo. "Bicara." ucapnya tegas sambil menaruh pisau kecilnya kembali ketempat asalnya.

"Iyaa a-aku berteman dengannya,"

"Kau tidak memberitahu siapa diriku kan pada Baekhyun?" Kyungsoo menggeleng cepat lalu menundukkan kepalanya.

"Bagus, tapi kau masih jadi penyebabnya. Baekhyun terus memihakmu, kau tau betapa kesalnya aku waktu itu?" Chanyeol mencekik leher Kyungsoo dengan penuh emosi. Lelaki itu terpaksa mendongak merasakan sakitnya, menatap lampu yang terang, air matanya terus mengalir. Apa ini akhir dari hidupnya?

Satu suara hentakan pintu bersamaan dengan teriakan lelaki menghentikan aksi pembunuhan Chanyeol. "Berhenti Chanyeol!" Jongin berlari ke arah Chanyeol lalu bersujud dihadapan lelaki itu, "Kumohon lepaskan dia, Kyungsoo tidak bersalah." Chanyeol menatap nanar kearah sahabatnya yang meminta belas kasihan, "Aku yang akan menggantikannya." Jongin mengangkat tubuhnya dan menundukkan kepalanya. Kyungsoo yang melihat itu menggeleng kepala tanda tidak setuju, ia tidak bisa bersuara tenggorokkannya terasa sakit sekali. Hanya ada air mata yang menggantikan suaranya. Satu pukulan keras mengenai wajah Jongin, lelaki itu tersungkur kebelakang, ada darah segar keluar disisi bibirnya. Chanyeol menatap sahabatnya dengan mengepalkan tangannya dan mencengkram kerah baju Jongin dengan kuat, suara tangisan Kyungsoo semakin keras. Entah Chanyeol mendengarkan tangisan itu seperti alunan yang menyenangkan, Jongin tersenyum prihatin melihat Kyungsoo yang sedang memejamkan matanya bersamaan dengan buliran air mata yang jatuh.

Who Really Are You • chanbaekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang