T W E N T Y T H R E E

583 31 5
                                    

"Terima kasih",ucap Lisa sambil membungkukan badannya.

"Hei hei hei! Tidak usah formal begitu! Anggap saja aku ini teman dekat mu oke?",ujar Jungkook sambil tersenyum dan kubalas dengan anggukan.

"Tapi ingat! Aku ini teman dekat mu, Bukan tukang ojekmu tau!",lanjut Jungkook seraya terkekeh pelan.

"Ya! Aku tidak kekurangan uang hanya untuk pulang kerumah",jawabnya tertawa sambil menepuk bahu Jungkook.

"Baiklah aku pergi dulu! Jangan lupa tekan bintang 5!",ucap Jungkook seraya menjalankan motornya meninggalkan Lisa.
Lagi lagi Lisa dibuat tertawa oleh Jungkook.

Ting

Bunyi Pesan masuk dari Ponselnya.

Tunanganmu
Lisa, Kau ada dimana sekarang? Kau sudah pulang?

Tau dari mana kau aku pulang cepat?

Dari Ibumu, tadi aku kerumah mu karena Ibumu menelponku dan dia bilang kau hilang padahal kabur.

Berarti kau bilang ke Ibuku kalau aku kabur? Lalu Ibuku bilang hari ini aku ujian pada mu?

Iya

Sialan kau Baekhyun! Tidak bisakah kau bilang alasan lain selain kabur dari rumah?
Ibuku akan menjewerku pasti!

Hei! jangan coba coba kau berani kabur lagi! Kau sudah dirumah? Aku akan menuju kesana sekarang.

"Sialan".Ia melihat pintu rumahnya yang masih tertutup rapat. Dan tiba tiba ide ide kurang ajar bermunculan dari otaknya.

"Kalau kabur aku akan mati juga nantinya"

"Kalau masuk aku akan langsung mati".

"Jadi mana yang harus kupilih?",fikirnya.

"ahh! sepertinya lebih baik aku kabur dan menginap kerumah Irene atau Yeri saja dari pada kena ceramah",ujarnya memilih jawaban dan mengambil ancang ancang untuk berpaling dari rumahnya.

Baru saja beberapa langkah, kakinya berhenti setelah mendengar decitan pintu yang dibuka oleh seseorang.
Sontak dirinya tegang dan belum siap jika langsung diceramahi oleh Ibunya yang baru saja keluar dari rumahnya.

Yaa!

"Appaaa!",teriaknya ketika sandal Ibunya melayang dan pas mendarat di kepalanya.

Karena mendengar teriakan dari luar rumahnya, ayahnya pun ikut keluar dan melihat kejadian apa yang terjadi.

"Eomaaa!",teriaknya ketika sandal ayahnya melayang dan pas mendarat di kepalanya.
Ia memegangi kepalanya sambil berjongkok untuk menghindari meteor jatuh yang berupa sendal untuk ketiga kalinya.

"Ya! darimana saja kau! Kenapa kau bisa kabur dari rumah eoh?!",ujar Ibunya.

"Sakitt!",rengek Lisa sambil berakting nangis didepan orangtuanya. Dan mau tak mau orangtua nya langsung khawatir dan berjalan mendekat kearah Lisa.

Ada rasa kesenangan didalam hati ketika Ibunya berbaik hati menopang tubuhnya untuk bengkit berdiri dan bukan malah mencubit. Tapi dugaanku ternyata salah, setelah aku disuruh bangkit berdiri ternyata Ibuku tak segan segan langsung menjewer telingaku hingga rasanya seakan akan putus seraya menarikku masuk kedalam rumah.

MARRIED WITH HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang