Tahun 2000 , 5 Desember
Pukul 04.00Sedang terjadi persalinan yang dilakukan di Seoul National University Hospital. Terlihat disana ada seorang laki - laki yang sedang cemas. Ia sedang menunggu kabar dari sang dokter yang sedang membantu istrinya dalam memperjuangkan buah hati mereka.
Sampai akhirnya, lampu hijau di atas pintu persalinan mati yang menandakan persalinan telah berakhir. Sang dokter pun keluar dari ruang persalinan.
"Dok, bagaimana keadaan istri dan anak saya?" tanya sang suami. Senyum dokter merekah, dokter pun menjawab, "Istri anda tadi sempat lemas tapi sekarang ia sudah baik - baik saja, sedangkan si bayi dalam keadaan sangat sehat."
Sang suami pun merasa lega mengetahui istri dan bayinya selamat dengan baik." Apakah aku dapat menemui istri dan anakku?" tanya sang suami. Dokter pun menjawab," Anda dapat bertemu istri anda, sedangkan anak anda sedang dibersihkan jadi anda harus menunggu sebentar terlebih dahulu" jawab sang dokter.
Sang suami berucap, "Baiklah kalau begitu, terima kasih dokter atas bantuannya". Dokter pun menjawab "Sama - sama pak, senang dapat membantu bapak. Yasudah saya pergi dulu. Permisi."
Setelah berbincang dengan sang dokter, sang suami pun melihat keadaan istrinya. "Selamat sayang, kamu telah menjadi ibu" ucap sang suami. "Terima kasih, selamat juga karena telah menjadi ayah" jawab sang istri sambil tersenyum. "Dimana bayi kita sayang ?". "Tunggu sebentar ia sedang dibersihkan oleh suster".
Lalu beberapa saat kemudian, ada seorang suster yang datang sambil membawa seorang bayi. "Selamat untuk bapak dan ibu, bayi kalian laki - laki dan tubuhnya sehat" ucap sang suster. "Terima kasih atas ucapannya, sus" jawab sang istri. "Yasudah saya izin pergi dulu, jika ada sesuatu kalian dapat memencet bel yang ada di dinding belakang kasur. Dan jika kalian ingin menaruh bayi kalian, kalian dapat menaruhnya di box bayi. Kalau begitu, sekali lagi permisi", jelas sang suster yang langsung keluar untuk membantu pasien lainnya.
Lalu sang suami bertanya, " Sayang anak kita ingin diberi nama siapa?" . Sang istri menjawab, "Terserahmu saja, lagi pula anak kita laki - laki, jadi aku pasrahkan namanya kepada ayahnya" jawabnya sambil tersenyum . "Yasudah, bagaimana jika namanya Lee Soobin ?", saran sang suami. "Hmm, nama yang bagus. Aku menyukainya" . "Baiklah, sekarang nama anak kita adalah Lee Soobin".
•
•( Beberapa saat kemudian )
•
"Sayang, bagaimana jika aku tidak bisa menemanimu lebih lama lagi?" tanya sang istri. "Apa yang kau katakan istriku, tentu saja kita akan selalu bersama sampai maut memisahkan," jawab sang suami yang terkejut dengan pertanyaan sang istri .
"Tapi aku rasa waktuku tinggal sedikit di kehidupan ini," jelas sang istri. Lagi - lagi sang suami terkejut dengan apa yang dibicarakan oleh istrinya, ia berkata "Tidak mungkin, takdir kita terus terikat sampai kapan pun, aku mohon untuk kehidupan ini tolong jangan tinggalkan aku sendiri lagi," mohon sang suami.
"Tapi aku merasa kita akan terpisah lagi karena takdir, jadi aku mohon jaga dan urus anak kita dengan baik, jangan sampai dia merindukan sosok ibu, dan jaga dirimu sendiri karena aku tidak akan berada disampingmu lagi, juga ...
Sampai jumpa di kehidupan selanjutnya", pesan sang istri sambil menangis dan di akhiri dengan senyuman manis tetapi menyimpan banyak luka. Lalu, beberapa saat kemudian sang suami menjawab, " Apa sudah waktunya untuk kita berpisah lagi? Aku mohon jangan tinggalkan aku dan anak kita."
"Ini sudah waktunya, selamat tinggal dan sampai jumpa di kehidupan selanjutnya, suamiku" ucap sang istri sambil menutup matanya. "TIDAK TIDAAK , jangan tinggalkan aku." Isak sang suami.
Setelah beberapa saat kemudian, sang suami sudah memutuskan,"Baiklah kalau begitu, aku akan menjaga anak kita dengan sebaik mungkin, membesarkannya dengan sepenuh hati agar ia tidak merasa kekurangan kasih sayang. Dan ...
Aku akan selalu menunggumu"
Flashback
Tanggal 13 agustus 2000"Oeek oeek oeek," terdengar suara tangisan bayi. Lalu sang dokter keluar, "dok bagaimana keadaan istri saya ?" Tanya sang laki - laki. Dokter pun menjawab, "keadaannya baik - baik saja, dan juga anak anda sangat cantik dan lucu" jelas dokter sambil senyum. "Ah, syukurlah, aku sangat khawatir dengan nya" helaan napas dan kelegaan sang laki - laki tersebut.
"Apakah aku boleh bertemu dengannya ?" "Tentu saja, anda dapat bertemu dengannya sekarang, kalau begitu, saya izin pergi dulu, permisi". Setelahnya, sang laki - laki langsung masuk ke ruangan istrinya.
"Sayang, bagaimana keadaanmu sekarang?" , " Aku sudah baik - baik saja sekarang, ini lebih baik dari pada sebelum lahiran", jawab sang wanita tersebut. "Oh iya, dimana anak kita sayang?" " ia sedang dibersihkan oleh suster" .
Lalu, beberapa saat kemudian seorang suster datang dan memberikan bayi yang baru saja lahir . "Wah , anak kita sangat cantik ya sayang" , "tentu saja , ibunya saja cantik", ucap sang wanita dengan percaya diri.
"Dasar, ya sudah, sekarang kita beri dia nama, menurutmu nama apa yang cocok untuk bayi cantik kita ini?" , "bagaimana jika Jeon Bomi? Selain dia nama sahabat kita ia juga cantik seperti musim semi" saran sang istri sambil tersenyum manis.
"Baiklah kalau begitu sekarang nama anak kita adalah Jeon Bomi", ucap sang laki - laki tersebut. Sang wanita tersenyum, "terima kasih sayang", "hmm, terima kasih juga".
Mereka berdua tidak tahu bahwa, sesungguhnya secara tidak sadar telah menjerumuskan anak mereka sendiri ke dalam ikatan takdir yang tidak bisa di putuskan begitu saja .
Note : kata yang aku Bold berarti kata - kata yang penting. Intinya ini In A Dream Ver. Aku 😊
Disini ceritanya ga sama persis kok . Cuma terinspirasi dari jalan cerita yg di webtoon.And aku cuma mau bilang, makasih yang udah mau baca cerita pertamaku , mohon kritik dan saran kalo ada yang kurang, soalnya aku masih pemula ( banget )
Jadi , sekali lagi makasih yang udah ngeluangin waktunya buat baca cerita ini 😊.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Reinkarnasi• [Hiatus]
Fanfiction[1st book] Ketika kita tidak mengetahui bagaimana takdir terus berputar. Hingga kehidupan selanjutnya. "Apakah kita bisa bersama sekali saja walau takdirmu bukan aku?" - Lee (Choi) Soobin "Kenapa ikatan takdir ini tidak bisa terputus walau hanya seb...