Chapter 7 - "Lunch"

21 5 2
                                    



Warning!! 2500+ words!! [Bonus (1)]

'Soobin..?'- Kaerin


"Permisi, maaf mengganggu jam makan siangnya. Saya Lee Soobin, teman Bomi yang ingin kerja kelompok dengannya."




Kaerin tersentak dari lamunannya. "Ah, iya, temannya Bomi kan? Ayo silahkan masuk, kebetulan kami sedang menyiapkan makan siang.

Bagaimana jika kamu bergabung dengan kami? pasti kamu juga belum makan siang juga kan?" Tawarnya karena sengaja menyuruh Bomi untuk memberitahu Soobin agar datang saat jam makan siang.

"Apa tidak merepotkan, Bibi?" Soobin merasa sungkan dengan ajakan Kaerin.

"Tidak apa-apa, aku sengaja menyuruh Bomi memberitahumu untuk datang jam segini agar kita bisa makan siang bersama," jelas Kaerin.

"Baiklah, terima kasih Bibi," Soobin segera masuk ke dalam rumah keluarga Jeon.

"Bomi-ya, temanmu sudah sampai!" Bomi pun menyahut, "iya mah, kita langsung makan siang saja."

Hal pertama yang dilihat Soobin saat memasuki rumah keluarga Jeon adalah sebuah ruang tamu minimalis yang terhubung dengan ruang makan (ruangannya nggak kepisah sama dinding). Disana terdapat satu sofa dan satu kursi, di samping sofa juga terdapat tanaman hias.

Dindingnya pun dihias dengan foto-foto anggota keluarga kecil Jeon, dengan urutan foto Jeon Jungkook pada baris pertama, kemudian dilanjut dengan foto Jeon Kaerin pada baris kedua, dan baris terakhir diisi dengan foto putri tunggal mereka yaitu Jeon Bomi.

Dindingnya pun dihias dengan foto-foto anggota keluarga kecil Jeon, dengan urutan foto Jeon Jungkook pada baris pertama, kemudian dilanjut dengan foto Jeon Kaerin pada baris kedua, dan baris terakhir diisi dengan foto putri tunggal mereka yaitu Je...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ilustrasi ruang tamunya, takut kalo pendeskripsianku ngga bisa kalian bayangin:') )

Dan karena terhubung dengan ruang makan, Soobin melihat Bomi yang sedang menyiapkan piring di meja makan. Soobin tersenyum tipis,

'Hm, istri idaman. Eh?'- Soobin

"Sudah puas memandangi putriku, hm?" Sahut Jungkook yang entah muncul dari mana.

Soobin terkejut dengan Jungkook yang menurutnya datang secara mendadak dengan spontan menjawab, "ahaha, iya paman, putrimu sepertinya sudah cocok bila hidup bersama denganku."

Upss, sepertinya Soobin sudah tidak bisa mengendalikan pikirannya untuk tidak memikirkan Bomi. Pipi Soobin merona akibat ulahnya sendiri.

"Apa kau yakin Bomi akan menerimamu?" Pancing Jungkook, "tentu saja, jika ia menolakku maka aku akan terus berjuang sampai ia menerimaku."

"Padahal aku belum memberi tahu 'menerima' dalam konteks apa lho, kenapa kau malah menjawab akan memperjuangkannya?" Ternyata seru juga menjahili Soobin seperti ini, pantas saja dulu ayah mertuanya sangat bahagia saat mengajukan pertanyaan kepada dirinya saat pertama kali mengunjungi rumah Kaerin.

•Reinkarnasi• [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang