4.Till I Found You

3.8K 332 21
                                    


Jimin tidak dapat berbohong kalau dia terpaku akan lukisan hidup yang teramat indah di bawah lampu redup disana.
Tubuhnya perlahan bangkit dan berjalan mendekati tubuh yang masih membeku menatap balik dirinya.
Rasanya begitu berbeda saat melihat gadis polos yang dia fikir hanya gadis biasa berpenampilan seperti seorang putri di malam hari prom party itu.
Tatapan mata belok yang mencoba mengintimidasi namun lebih terlihat sangat polos bagi Jimin. Wajah dengan pipi sedikit berisi membuat Jimin selalu gemas sendiri jika memandanginya.

"Dia teman baru di kamar kami, usianya masih dua puluh tahun, lindungilah dia aku yakin kau bisa Jimin-ah" tutur Taehee.

"Cantik sekali" ujar Jungkook.

Hanri masih diam membeku, otaknya masih mencoba untuk mencerna hal yang sedang terjadi pada dirinya detik ini.

"Duduklah, kakimu bisa sakit jika berdiri terus"

Hanri memutar bola matanya dan berlalu meninggalkan Jimin. Segera Hanri duduk disamping Gayoung yang sudah menyambutnya.
Tidak lama Jimin menyusul dan kembali duduk di kursi solonya. Matanya tidak berhenti memperhatikan Hanri yang duduk tepat dihadapannya namun bersebrangan dan dibatasi sebuah meja.

"Kau mau minum?" Tawar Taehyung.

Hanri tersenyum dan langsung menggelengkan kepalanya.

"Dia hanya minum susu pisang, jangan paksa dia meminum minuman keras Kim Taehyung!" Ujar Gayoung.

Taehyung kembali menurunkan tangannya yang tadi menyodorkan segelas cairan berwarna ungu pekat.

"Kau terlihat seperti bayi, padahal kau sudah berpakaian layaknya orang dewasa tapi masih saja imut" tutur Jungkook yang berakhir dengan meneguk minuman.

"Dia adik kecil kami, jangan coba untuk menggodanya, kau mengerti Jeon Jungkook!" Hujat Taehee.

"Arasseo tidak akan, tapi aku kurang yakin akan seseorang.."

Jungkook sempat melirik Jimin dengan ekor matanya saat meneguk minuman lagi.

"Hanri-ah kau ingin menari?"

Hanri langsung menggeleng karna dia masih susah beradaptasi dengan pakaiannya, terlebih dengan heels yang melekat dikakinya.

"Kalau begitu kau tunggulah disini"

Hanri mengangguk kala Gayoung dan Taehee bangkit untuk bergabung dilantai dansa bersama Taehyung dan Jungkook.
Disinilah Hanri, disisakan bersama Jimin. Tidak disangka kalau Hanri malah terasa semakin dekat dengan pria menyeramkan itu.
Memandangi muda mudi yang berpasangan maupun dengan sesama jenis menari mengikuti aluran musik yang entah apa genrenya, Hanri mencoba membuat dirinya tenang dan mengurangi rasa paniknya sekarang.
Hanri sempat terkejut kala tubuh Jimin terlihat bangkit dari kursinya. Hanri perhatikan Jimin pergi menjauh meninggalkannya.
Hanri membuang nafas lega karna ternyata Jimin pergi bukan mengganggunya.
Tidak berkelang waktu lama, ternyata Jimin kembali dengan segelas air putih di tangannya.
Mengejutkan kala Jimin duduk disamping Hanri dan menyodorkan gelas itu padanya.

"Minumlah, kau bisa mati kehausan jika tidak minum di tempat seperti ini"

Hanri sempat mengerjab sebelum menerima gelas di tangan Jimin. Tanpa perhitungan, karna jujur Hanri juga sudah sangat haus dari pertama kali melihat Jimin.
Dan menerima kenyataan Jimin adalah orang itu.
Hanri meneguk air putih itu sampai habis dan menaruh gelas kosong di atas meja. Rasanya cukup lega karna bisa mendapat cairan yang menyegarkan dahaga.
Hanri sedikit bergeser kala dia sadar posisinya terlalu dekat dengan Jimin.
Namun tubuhnya berkata lain, hanya dengan sedikit gerakan itu saja kepala Hanri terasa begitu pusing.
Telinganya serasa tidak bekerja di saat itu. Matanya juga melihat sekitarnya berputar hebat. Detik berikutnya Hanri jatuh tidak sadarkan diri.
Segera Jimin menopang tubuh Hanri yang sudah kehilangan kesadarannya. Obat tidur yang dimasukkan Jimin bekerja cukup cepat.

It's LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang