5.Be with Me

4.4K 359 40
                                    


Hanri memeluk dirinya sendiri di dalam derap langkahnya menelusuri koridor asrama. Rasanya dirinya begitu kecil saat ini, dan ada serasa hawa dingin melingkupi tubuhnya.
Masuk ke dalam kamar, Hanri fikir dia akan sendiri di jam sembilan itu. Tapi ternyata kedatangannya langsung disambut oleh Taehee dan Gayoung.
Dua gadis itu terlihat khawatir dan langsung menghampiri Hanri bersamaan.

"Kau dari mana saja? Kenapa kau semalam menghilang dan tidak pulang?" Sambar Taehee.

"Kau baik-baik saja bukan?" Tutur lembut Gayoung.

"Eonni....aku ingin istirahat"

Taehee dan Gayoung di waktu bersamaan menghembuskan nafas mereka. Namun bukan langsung membiarkan Hanri segera kembali ke ranjangnya.
Taehee menarik Hanri untuk dipeluknya. Hanri tidak berkutik, dia bahkan tidak membalas pelukan hangat dari Taehee. Tenaganya serasa hilang dari tubuhnya.
Taehee mengusap lembut kepala belakang Hanri untuk menyalurkan kehangatan.

"Terima kasih karna kau baik-baik saja" tutur Taehee.

Hanri mengangguk dan melepaskan pelukannya. Hanri melontarkan senyuman dan meninggalkan gadis itu ke dalam kamar mandi.
Hanri memilih mengurung dirinya di dalam, tepat dibawah guyuran kran air yang sudah dihidupkannya.
Rasanya begitu menakutkan jika dia mengingat kejadian pagi tadi. Dia tidak ingin mengingat hal menjijikkan itu lagi.
Sungguh pengalaman yang menakutkan untuk seorang Hanri.

***

Sudah hampir satu minggu berlalu dari kejadian itu. Jimin merasa semakin bersalah kala dia selalu dihindari oleh Hanri.
Bahkan yang sangat mengejutkan, Jimin melihat Hanri berputar arah dengan mempercepat langkahnya saat tidak sengaja bertemu di perpustakaan tiga hari yang lalu.
Rasanya begitu frustasi kala Jimin melihat Hanri selalu menghindarinya. Jimin ingin berbicara dengan Hanri dan meminta maaf dengan benar pada gadis itu.
Tapi apa daya Jimin kala gadis itu selalu ketakutan saat melihat Jimin. Belum lagi Jimin selalu dilempari pertanyaan dari Taehee dan Gayoung kenapa Hanri menghindar darinya.
Walaupun Jimin tahu dua orang perempuan itu adalah teman sekamar Hanri. Tapi Jimin tidak mungkin cerita kalau dia meniduri Hanri di saat mereka meminta untuk melindungi gadis polos yang dinodai Jimin.
Hal yang sama pun kembali terjadi detik ini. Jimin berpapasan dengan Hanri yang baru saja keluar dari ruang kelas.
Hanya sekilas dan Hanri mempercepat langkahnya untuk menjauh.
Segitu bencinya kah Hanri pada dirinya sekarang. Tatapan mata itu menunjukkan kalau dia menyampaikan pesan 'enyahlah dariku kenapa kau masih hidup'. Kurang lebih begitu artian tatapan mata Hanri untuk Jimin.

"Ya! Kenapa gadis itu menghindari kita? Apa kita berbuat kesalahan padanya?" Tutur Taehyung.

"Aku tidak, mungkin seseorang" jawab Jungkook santai.

"Nuga?"

"Geuraese...."

Jungkook melirik Jimin yang berdiri mematung tidak terlalu jauh di depannya dan Taehyung.

"Ya! Neo eodiga?"

Jimin meninggalkan Taehyung dan Jungkook. Bahkan dia tidak peduli sama sekali dengan panggilan berkali-kali dari Taehyung.
Jimin memasuki ruang perpustakaan. Dia mengikuti Hanri. Cukup lama membuntuti Hanri melewati rak buku yang berjejer rapi memenuhi ruangan luas itu.
Sampai Jimin berhenti kala melihat Hanri kesulitan menggapai sebuah buku yang lebih tinggi darinya.
Dengan langkah berat Jimin akhirnya memutuskan untuk mendekat. Berdiri tepat dibelakang Hanri dan mengambil buku yang diinginkan Hanri.
Di detik yang sama dengan uluran tangannya. Hanri berbalik dan menemukan tubuh Jimin tepat dihadapannya.
Jimin memberi jarak dan menyodorkan buku ditangannya pada Hanri. Jimin melihat gadis itu menyembunyikan wajahnya menatap lekat ke lantai yang diinjaknya.

It's LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang