11.Tell Me

2.3K 214 40
                                    


Jimin mengingat bagaimana ciumannya malam itu bersama Hanri di parkiran. Sudah tiga hari berlalu dan Jimin tidak mengerti kenapa fikirannya masih sangat terbebani hanya dengan spekulasinya sendiri. Jimin tidak berhenti berfikir bagaimana Hanri bisa membalas ciumannya saat itu. Jimin ingat Hanri adalah gadis yang polos dan lembut, sulit bagi Jimin mengingat dan memutuskan apa yang sebenarnya terjadi dengan perubahan Hanri yang begitu drastis. Terlebih Jimin menyaksikan beberapa hari terakhir, bagaimana Hanri berani membalas orang-orang yang mengganggunya. Bahkan Hanri tidak takut mematahkan jari seseorang.
Jimin terlalu larut dengan fikirannya sendiri sampai tidak mempedulikan eksistensi Taehyung dan Jungkook yang duduk dalam satu meja bersamanya.

"apa yang kau fikirkan?"

Jimin mengangkat kepalanya dan melirik Taehyung yang sibuk mengunyah burger di mulutnya.

"bukan apa-apa"

"lalu kenapa kau terlihat terbebani?"

"hanya saja...."

"apa?"

"aku berfikir kalau Hanri sangat berbeda dari yang biasanya"

Jungkook mengangkat kepalanya melirik Jimin yang terlihat benar-benar gelisah. Bahkan keningnya juga mengkerut menunjukkan betapa banyak pertanyaan dalam benaknya sekarang. Jungkook mendorong tubuhnya kebelakang, bersandar dan melipat tangan di dada bersiap mendengar penjelasan Jimin.

"dia terlihat seperti bukan Hanri bagiku"

"lalu seperti apa? wajahnya sama hanya sifatnya saja yang berubah, mungkin dia seperti itu karna kesalahan kau waktu itu juga-----"

"bagaimana jika dia bukan Hanri mu..."

Jimin dan Taehyung mendongak bersamaan memperhatikan Jungkook. Bahkan Taehyung menghentikan pergerakan mulutnya yang tadi baru saja menggigit potongan burger.

"apa maksudmu?"

"jawab saja, bagaimana jika dia memang bukan Hanri yang kau kenal?"

"apa yang kau bicarakan, dia itu Hanri.."

"lalu kenapa kau sendiri tidak yakin?"

Jimin tercekat, kalimat Jungkook memang benar. Dia sendiri tidak yakin bahwa Hanri yang bersama dia sekarang bukanlah Hanri yang dia kenal. Larut dalam keheningan sampai seorang pria berlari dan berhenti menggubrak meja yang mereka bertiga kelilingi.

"ya! Kim Hanri berkelahi dengan Dohwan, cepat hentikan mereka"

Jimin segera berlari keluar dari cafe, tidak jauh berbeda dengan Taehyung dan Jungkook yang langsung menyusul.
Tepat di koridor locker yang luas itu. Hanri dan Dohwan dikelilingi oleh hampir seluruh mahasiswa.

"bagaimana kelingking mu? sudah sembuh?"

plakk

Hanri mendapat tamparan lagi di wajahnya. Sangat keras sampai sudut bibirnya pecah dan kepalanya membentur dinding locker.

"dasar jalang tidak tahu diri, seharusnya kau meminta maaf dan segera tinggalkan tempat ini..."
"pertama kau datang kau pura-pura bersikap polos untuk merayu Jimin yang merupakan tunangan Rian, kau bahkan sampai membuat dia meniduri mu, dan sekarang kau kembali setelah sepuluh bulan, untuk apa? meminta pertanggung jawaban? atau ingin tidur bersamanya lagi? huh atau mungkin kau ingin merayu pria lain?"
"ya! kim hanri jangan berfikir kau bisa mendapatkan apa yang kau inginkan, bercerminlah dan lihat siapa dirimu itu! kau hanya gadis kampung yang berhasil ke sini karna beasiswa, dan sekarang kau berlagak bak seorang putri, apa kau menggunakan uang beasiswa itu berbelanja?...."

Hanri mengangkat kepalanya dan balik menatap Dohwan. Dia masih tenang walaupun luka di wajahnya cukup parah, bahkan kening Hanri juga mengeluarkan darah.

It's LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang