10.It's Lies

2.5K 243 14
                                    


Tiga hari setelah kejadian di atap. Hanri masih berusaha bersikap biasa saat berpapasan dengan Jungkook, terlebih jika dia bersama Jimin. Hanri tidak mungkin melihatkan secara nyata kalau dia mengagumi pria itu. Bisa hancur rencananya membawa pulang ayahnya Yuhan.
Dan hari ini, baru saja Hanri sampai dan keluar dari mobil. Seorang wanita berusia sekitar pertengahan empat puluh tahunan menghampiri Hanri. Hanri tidak tahu siapa, dan tiba-tiba saja Hanri mendapat sebuah tamparan di pipinya hingga rambut yang baru saja di tatanya dengan rapi untuk bertemu Jungkook, kembali berantakan menutupi wajahnya.

"jadi kau kim hanri si gadis beasiswa itu?! beraninya wanita rendahan seperti mu mengganggu putriku?!"

"hhaaisss....."

Hanri menaikkan kembali kepalanya, memperbaiki rambutnya yang berserakan dan mengusap pipinya yang panas karna pendaratan mulus telapak tangan itu. Bahkan Hanri menemukan bercak darah di tangannya setelah merasakan sedikit nyeri di pipinya. Hanri kembali mendesah kesal memandangi wanita tidak tahu diri di hadapannya itu.

"kau...jangan pernah mengganggu putriku lagi jika kau masih ingin sekolah di sini! kau mengerti!!!"

Hanri tersenyum, dia menahan nyeri di pipinya dan tersenyum lebar pada wanita itu "haahhhh.....awalnya aku ingin berhenti mengganggu putri mu di hari itu karna dia tampak sangat ketakutan, tapi bagaimana ini? ajumma membuatku ingin merundungnya lebih dari yang kau kira"

"bwo? dasar gadis gila! kau----"

Tangan yang sudah mengambang di udara itu kembali jatuh diiringi tubuhnya yang terbungkuk dan sedikit menjauh dari posisi semula. Hanri jauh lebih cepat melayangkan tamparan balasan pada wanita itu. Bahkan tiga kali lebih keras dari yang dia lakukan.

"itu pembalasan, aku tidak butuh uang kompensansi, simpan saja untuk mengobati luka ajumma"

Hanri melenggang meninggalkan wanita itu. Bahkan Hanri tampak tidak peduli lagi dengan luka di pipi kanannya. Hanri duduk di kelas sendiri dan memperhatikan goresan di pipinya dengan cermin kecil yang selalu dibawanya.

"eiss dasar ajumma sialan, dia fikir tidak mahal merawat kulitku ini, enak saja merusak wajahku....omo gamjagiya"

Hanri dikejutkan dengan kedatangan Jungkook yang tiba-tiba. Bahkan anak itu sudah duduk di sampingnya sekarang. Dan tanpa sepatah kata ataupun meminta izin, tangannya menarik dagu Hanri agar mengarah padanya. Perlahan dia menghembus luka Hanri sembari tangan lainnya membersihkan. Selesai dengan itu, Jungkook menempelkan benda tipis bening untuk menutupi luka Hanri.

"kau cukup gila berani menampar wanita itu"

"kau melihatnya?"

"tentu saja, bukan hanya aku tapi semua orang memperhatikan mu"

"memangnya dia siapa sampai aku menjadi pusat perhatian"

"dia istri pemilik yayasan"

"jadi dia nyonya di sini?"

"hmm....dan bersiaplah menunggu panggilan hukuman mu"

"kita lihat saja, siapa yang akan di hukum terlebih dahulu"

Jungkook diam memandangi Hanri yang sudah duduk bersender berpangku tangan. Jungkook tidak pernah membayangkan kalau dia akan menyaksikan dan mendengarkan Hanri bertingkah layaknya seseorang yang memiliki kuasa dan tidak takut pada apapun.
Semakin dia mencoba untuk mendekati Hanri, Jungkook semakin merasa kalau Hanri yang sekarang duduk bersamanya bukanlah Hanri yang sama dengan gadis berkucir kuda yang tidak sengaja menabrak Jimin saat menjadi mahasiswa baru.
Terlalu jauh perbedaan di antara mereka. Tapi, dia adalah orang yang sama dengan kepribadian yang berbeda.

It's LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang