Jan lupa sama bintang di bawah........
_______
"Ada kalanya kita harus bersyukur atas apa yang kita miliki saat ini, karena nggak semua orang bernasib sama seperti kita."
_______
Gadis itu menghela nafasnya yang entah sudah keberapa kalinya keluar dari bibir tipis nya, lalu beralih menatap laki laki yang tengah duduk di kursi kemudi samping kanan nya.
"Ngapain pake segala anter jemput sih? Kan mobil Valle di rumah juga ada." Gerutunya yang membuat Kevan menoleh sekilas.
"Irit bensin." Jawabnya singkat.
"Eleh, lo pikir dari rumah ke sekolah terus ke kampus itu nggak jauh? Dari rumah ke sekolah itu jarak nya sekitar 10 kilo, terus jarak sekolah ke kampus lo itu sekitar 15 kilo, sedangkan dari rumah ke kampus lo itu cuman sekitar 5 setengah kilo-an. Jadi kalo lo nganterin gue ke sekolah terus ke kampus itu berarti puter balik alias ngalang. Jadi yang kaya gini nih baru bisa di katain pemborosan bahan bakar." Cerocos nya panjang lebar dengan tangan yang sesekali terangkat memperagakan beberapa gerakan di ucapannya.
Kevan memutar bola matanya jengah, "Lo itu berisik, dan karena keberisikan lo itu gue jadi nggak fokus buat nyetir. Jadi diem aja, atau turun di pertigaan depan." Ucapnya malas.
"Lo kira gue apaan di turunin di pertigaan jalan?" Sungut nya sebal."Diem deh." Malas Kevan.
Gadis itu menyandarkan tubuhnya ke belakang dengan hidung yang mengeluarkan nafas berat nya, "Hidup gue miris amat sih, punya abang jelek. Eh ini malah mau di turunin di pertigaan jalan, miris amat sih lo Vall..." Curcol nya dengan mata yang menatap langit langit atap mobil milik Abang nya.
"Jelek mata lo bisu, turun!" Sahut nya kesal.
Mata gadis itu membulal, "Lo seriusan mau nurunin gue di pertigaan jalan?" Tanya nya dengan kini menegak kan tubuh nya.
Kevan mendengus seraya menoyor jidat adik satu nya itu, "Udah sampe bego! Makanya jangan kebanyakan ngeratapin nasib, sana turun belajar yang bener."
Gadis itu mendengus seraya mengusap nanar jidat lebar nya, "Iya elah." Kemudian sibuk melepas seatbelt nya dan mencium telapak tangan Kevan seperti biasanya.
•••••
Dengan langkah lesu nya Valle mulai berjalan ke arah kelas nya, XI Ipa 3. Jika biasanya Valle agak merespon sapaan dari para teman beda kelas nya, kali ini ia tidak dan justru hanya mengabaikan mereka yang sudah mau menyapanya.
Rangkulan tiba tiba di bahunya membuat gadis itu hampir saja tersungkur ke depan, ia menoleh tajam ke arah sang pelaku yang tak lain ialah Sisi yang kini sudah mengacungkan dua jari nya.
"Maap hehe." Cengir nya yang hanya di dengusi oleh Valle.
"Cielahh! Tumbenan sodara kembar berangkat bareng? Ada apa dengan gerangan?" Sembur Bima--sang ketua kelas begitu Valle dan juga Sisi baru saja melangkah memasuki kelas.
Langkah Valle terhenti, "Sodara kembar mata lo bisu!" Sarkas Valle yang membuat bulu kudu Bima berdiri seketika.
"Becanda Elah Le." Ucap Bima yang di dengusi malas oleh Valle.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Enemy (TERBIT)
Teen FictionBagimana rasanya jika secara tiba-tiba kalian di jodohkan dengan si ketos dingin yang setiap hari selalu menggagalkan aksi membolosmu? Bagaimana rasanya jika secara tiba-tiba kalian di jodohkan dengan si pembuat onar super cerewet yang kerjannya sel...