06

562 61 31
                                    

"Untung gue nggak jadi ajak Reza."

Mina menghentikan sejenak gerakan tangannya yang tengah mengupas mangga untuk menatap Shanny. "Reza mau kesini?" Shanny mengangguk.

"Kemarin gue disuruh ajak dia kalau mau kesini, terus tadi lupa," jelas Shanny sambil mencomot potongan mangga di piring.

Mereka bertiga memutuskan untuk sarapan buah-buahan saja setelah Mina selesai memasak nasi goreng untuk Yoyo yang saat ini masih mandi.

Mengenai status pernikahan mereka sudah dijelaskan dengan selengkap-lengkapnya kepada Shanny dan Nayla tadi, termasuk alasan di balik semua itu.

"Kasih aja alamat rumah ini, biar dia nyusul," sambung Nayla dengan polosnya, yang langsung dihadiahi lirikan malas dari Shanny.

"Gila aja lo, bisa ada perang nanti disini."

Mina terkekeh pelan, "Nggak segitunya juga kali, Shan. Lebay lo."

Shanny berdecak, "Lo nggak tau aja gimana kesalnya dia waktu tahu lo udah jadian sama Kak Yoyo, Min. Gimana kalau dia tahu kalian udah nikah, coba?"

Mina hanya menggeleng tak acuh, lalu kembali fokus pada mangga di tangannya.

Menurutnya ia sudah tidak perlu mengurusi perasaan Reza lagi setelah ia menolak lelaki itu beberapa minggu lalu. Toh, ia sudah menegaskan bahwa perasaannya tidak akan pernah diberikan pada lelaki itu.

"Apalagi dia udah naksir lo dari waktu ospek kan, Min? Bayangin aja udah sedalam apa rasa sukanya ke lo sekarang," tambah Nayla mengompori.

"Kemarin aja waktu ketemu Kak Yoyo, Reza kelihatan kayak mau nyerang suami lo itu."

Mina menaikkan alisnya mendengar ucapan Shanny. 'Jadi Reza yang dimaksud Yoyo kemarin.'

"Pantesan kemarin dia bilang ketemu temen cowokku yang ngeselin," ucap Mina yang disertai tawa kecil.

Nayla yang memperhatikan ekspresi Mina langsung senyam-senyum sambil menyenggol lengan gadis itu, "Seneng ya, dicemburuin?" godanya.

Mina mendelik protes ke arah Nayla namun tak dapat menyembunyikan semburat merah yang muncul di pipinya, membuat Shanny tergerak untuk ikut menggoda.

"Jadi, perjodohan kalian berujung bahagia nih, Min?"

"Apaan sih, Shan." Mina menyerukan protes walaupun dalam hati mengaminkan ucapan Shanny itu.

"Omong-omong, kalian kenapa bisa dijodohin? Benar-benar cuma karena perjanjian aja?" Tanya Shanny penasaran. "Nggak ada alasan apa gitu di balik perjanjian itu? Nggak mungkin kan perjanjiannya muncul gitu aja."

Mina hanya diam sampai menyelesaikan potongan terakhir mangga di tangannya.

Sebenarnya ia tengah berpikir, apa yang dikatakan Shanny memang sudah ia pikirkan beberapa kali. Perjanjian yang dibuat ayahnya dengan orang tua Yoyo pasti memiliki latar belakang. Namun Mina belum berniat dan belum sempat juga mencari tahu.

"Nggak tahu, yang jelas orang tuanya Yoyo itu teman lamanya Ayah," jawab Mina pada akhirnya, yang diangguki saja oleh kedua temannya.

Namun, jawaban itu ternyata tidak mampu menghapus pemikiran tadi dari otak Mina. Gadis itu malah semakin memikirkannya dan semakin penasaran. Sampai embusan napas terakhir pun, Ayah tidak sempat memberi tahu alasan sebenarnya beliau memilih Yoyo sebagai pendamping hidupnya.

'Apa Yoyo udah tahu alasan perjodohan ini yang sebenarnya?'

"Na?"

Mina mendongak saat mendengar panggilan yang disukainya itu. Yoyo memang memanggilnya dengan panggilan berbeda dari teman-temannya yang memanggil dengan sebutan 'Min'. Memangnya dia admin akun gosip?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Forelsket (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang