Aku menengok ke kiri dan kanan untuk memastikan tidak ada yang mengikutiku. Setelah dirasa aman aku kembali berjalan dengan satu tangan ke dalam saku celana.
Pagi seperti ini, biasanya aku akan berlari santai karena ini waktu yang tepat untuk berolahraga di akhir pekan. Namun, karena aku punya jadwal foto dan fangirls yang tidak bisa kukendalikan, aku tidak bisa melalukannya seperti biasa.
Memakai masker putih, bandana hitam yang membuat poni rambut kuningku terangkat ke atas, celana biru tua panjang dan kemeja abu-abu. Aku pergi untuk mendapat makanan di salah satu restoran favoritku karena jam seperti ini mereka sudah buka.
Sebenarnya, restoran itu adalah restoran kencan pertamaku dengan (Name).
Aku masih ingat jelas setiap kali ada waktu, kami akan pergi ke sana setelah aku mengajaknya belanja di mall. Waktu-waktu seperti itu membuatku bahagia.
Aroma masakan sudah tercium oleh hidungku, dengan cepat aku masuk ke dalam dan ada beberapa pelanggan yang sedang menikmati makanannya.
Aku mendekati meja pesan dan melihat menu yang terpampang di depan. Banyak menu makanan yang tertulis di sana.
"Aku pilih yang biasa ssu," ucapku pada pelayan wanita yang berumuran 30-an dan dia sudah mengenaliku karena aku sering kemari.
"Baiklah, tunggu sebentar, Kise," ucapnya memberikan senyuman.
Aku menunggu dengan sabar dan jariku mengetuk pada meja, sebelah pipiku bertumpu pada tanganku. Perutku sudah lapar dan aku hanya butuh beberapa menit untuk sampai ke tempat pemotretan.
"Pesan satu tamagoyaki, dan dua porsi bakar ikan."
"Tunggu sebentar ya, Nona."
"Tolong cepat, ya."
Aku melirik ke samping dan melihat (Name) yang sama sedang memesan sarapannya di sini. Dia memakai celana jeans, dan croos over top berwarna karamel serta sabuk putih melilit dari luar pinggangnya.
Aku akui, dia tampak cantik, tapi.. kenapa dia harus sampai berpakaian seperti itu?
Apa dia sudah punya pacar?
"Ini Kise, makananmu."
"Oh! Iya, terima kasih. Ini uangnya ssu," aku mengeluarkan uang dari dompetku.
Aku ingin sekali menyapanya, hanya saja dia pasti akan semakin membenciku karena setiap kali kami selalu bertemu.
"Ada yang ingin kau katakan?" suaranya membuatku sadar kembali dari lamunanku, aku mengibaskan tanganku bebas di depan wajah.
"A-ah, tidak ada ssu," jawabku sambil tersenyum dibalik masker.
Pesanan makanannya datang lalu dia membayarnya, namun aku sudah dengan cepat membayar makanannya.
"Aku membayar makanannya ssu."
"T-tunggu kenapa kau lakukan itu?" tanyanya sambil menunjukkan wajah bingung.
"Apa tidak boleh? Bukannya kita teman, (Last Name)-cchi?"
Ekspresinya sedikit terkejut mendengar jawabanku. Sebenarnya aku sangat sakit menganggap diriku ini sebagai temanmu padahal aku ingin menjadi priamu.
Pandangannya melembut dan untuk pertama kalinya bibir merah mudanya menyuyingkan senyum. Dadaku terasa hangat, aku berhasil membuatnya tersenyum!
"Mmm, terima kasih Kise."
"Bukan apa-apa ssu!"
Mungkin ini langkah pertamaku untuk memeluk kembali dirimu. Semuanya selalu berawal dari pertemanan hingga cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈 𝐒𝐭𝐢𝐥𝐥 𝐃𝐨 | K. RYOUTA
Fanfiction✧ menginginkan kesempatan kedua memang sulit. tetapi, yang lebih sulit adalah apakah dia masih mau menerima orang yang pernah menyakitinya? ✧ start → august 11 2019 end → september 21 2019