Double update yeoreobunnnnnnn
Happy reading....
Sekarang sudah jam 6 malam dan Jihyo masih ngotot untuk nunggu angkot karena ia gak mau dianterin sama Daniel. Diperjanjiannya juga Daniel ngebolehin Jihyo pulang sendiri sih.
"Udah bareng aku aja." Tawar Daniel yang berdiri dibelakang Jihyo.
Jihyo menghadap ke Daniel, "Gak mau." Jawabnya.
Daniel pun maju kearah Jihyo dan berdiri di sampingnya.
"Daripada nunggu angkot disini sampe pagi?" -Daniel
"Bodo amat. Lagian ini gara - gara kamu tau gak?" Kata Jihyo dengan muka cmberut.
"Loh kok aku sih?" Tanya Daniel sok polos.
"Ya iyalah. Kalo kamu gak ngajak buat makan, pasti aku udah sampai dirumah sekarang. Udah mandi, udah nonton drakr sambil nyemil, dan udah ngerjain pr bahasa dari Bu Hani." Protes Jihyo.
Daniel cengengesan, "Iya iya maaf. Terus sekarang mau gimana?" Tanyanya dengan santai.
"Mau pulang" jawwb Jihyo tak kalah santai.
"Naik apa? Angkot? Udah gak ada. Bis? Juga gaka ada. Ojol? Mau dibawa kabur?" Tanya Daniel.
Jihyo menghembuskan nafasnya, "Mau jalan aja kalo gitu." Katanya lalu berjalan kearah kiri untuk kerumahnya.
Daniel pun menahan tangan Jihyo, "Beneran mau jalan?" Tanya Daniel.
Jihyo melepaskan tangan Daniel dengan lembut, "Iya." Jawabnya.
"Yaudah kalo mau jalan. Aku pulang dulu ya." Pamit Daniel kemudian masuk kedalam mobil yang berada tak jauh dari mereka terus berhenti didepan Jihyo.
"Tawaran sekali lagi. Mau bareng gak? Kalo gak aku tinggal." Tanya Daniel dari dalam mobil.
"Gak mau Danielll. Aku mau jalan." Jawab Jihyo.
"Tawaran hangus. Yaudah kalo gitu. Aku duluan ya. Dahhh." Kata Daniel lalu pergi mengendarai mobilnya.
Jihyo yang ditinggal terdiam disana, "Demi apa? Beneran ditinggal? Aaaaaa. Jadi cowok kok gak peka sihhhh." Kata Jihyo. "Lagian aku juga bodoh banget sih. Udah tau cowok itu gak peka, kenapa masih dikode kode lagi. Mendingkan tadi aku to the point aja." Lanjutnya.
Mau tak mau, sekaramg Jihyo berjalan beneran untuk pulang kerumahnya. Sudah 10 menit ia berjalan. Walau begitu, rumahnya masih jauh dari tempat yang ia injak sekarang ini.
Jalanan mulai sepi saat ia melewati halte kedua dijalan ini. Memang sih jalanan ini selalu sepi. Walau disiang hari pun tempat ini juga sepi.
Yang membuat Jihyo kaku adalah saat ia melihat lima orang cowok yang bergaya bak preman berada tak jauh dari tempatnya. Bukan cuma terlihat preman sih, tapi mereka beneran preman.
Jihyo sedang dalam kadaan takut sekarang. Ia juga bingung, jika ia maju, dia akan bertemu dengan preman - preman itu. Jika ia kembali, dia pasti tak akan pulang sampai besok. Walau besok hari minggu, tapi ia pasti akan dimarahi orang tuanya karena tidak pulang semalam.
"Aku harus gimana sekarang...." monolognya.
Dengan berani, ia pun memutuskan untuk berjalan melewati preman tersbut. Saat melewati preman tersebut, preman tersebut menggoda - goda Jihyo.
"Cewekkk"
"Swit swit"
"Mau kemana nih??"
Begitulah yang dikatakan preman tersebut. Jihyo tak menjawabnya dan langsung melewati preman - preman tersebut.
Saat ngelewati preman tersebut, Jihyo dicegat oleh salah satu preman itu.
"Eits mau kemana mbak? Pulang sendiri nih? Gua anterin yuk?" Kata salah satu preman sambil menggoda Jihyo.
"Terima kasih. Saya bisa pulang sendiri." Jawab Jihyo lalu berusaha mencari celah untuk kabur. Namun, preman lainnya juga ikut mengerubungi Jihyo.
"Cantik banget sih neng. Sama abang yuk." Kata preman kedua sambil noel dagu Jihyo.
Karena tak nyaman, Jihyo pun berusaha lari namun preman itu tambah mendekat kearah Jihyo. Karena takut, Jihyo pun jongkok lalu berteriak.
Tak berselang lama, preman yang sejak awal mengganggu Jihyo tiba - tiba jatuh karena mendapat pukulan diwajahnya oleh seseorang.
"Jangan ganggu cewek gua." Kata seorang cowok bersuara berat.
Jihyo yang seperti mengenal suara itu pun menoleh kesumber suara.
"Daniel." Katanya dengan lirih.
Daniel menerobos kedalam lalu menarik Jihyo agar berdiri dibelakangnya, "Ksmu diem dibelakang aku aja ya. Agak jauhan." Pinta Daniel dan dilaksanakan oleh Jihyo.
"Gak usah ngedrama deh. Gua tau ini di Korea, tapi jangan ngedrakor dulu." - preman.
"Yain. Gausah banyak bacot lu." Kata Daniel mengambil ancang - ancang.
Tanpa pikr panjang, Daniel langsung menonjok semua preman itu sampai semuanya terkapar.
Preman itu pun lari agar tidak dibunuh oleh Daniel.
Merasa lawan sudah kalah, Daniel pun memilih untuk menghampiri Jihyo yang hanya diam daritadi ditempat tadi.
"Kamu gak papa?" Tanya Daniel.
Jihyo menunduk. Disaat yang bersamaan, Jihyo meneteskan air matanya dengan nafas yang tak beraturan.
"Loh kamu kenapa nangis?" Tanya Daniel yang kini menatap Jihyo walau Jihyo menunduk.
Karena tau Jihyo syok atas kejadian tadi, Daniel pun menarik tangan Jihyo lalu memeluk Jihyo sambil mengusap pelan rambutnya.
"Udah gak usah takut lagi. Aku ada disini." Kata Daniel
Jangan lupa vote comment follow oke^_^